Malaikat pun bisa menjadi iblis kapan saja...
-bad-
-
-
-[Chapter10, dia datang]
🌻
🌻
🌻10
🌻🌻🌻
S
etelah bertengkar dengan mamanya, alexa memutuskan kembali kekelas, ternyata sudah ada guru yang mengajar, guru itu hanya diam saat melihat alexa datang dengan pandangan kosong dan duduk ditempatnya yaitu disebelah rachel.
"Kenapa xa?" tanya rachel.
Alexa mendongak menatap rachel, "apa?"
"Lo kenapa hm? Kayak sedih gitu? Lo di scors? Jangan bilang lo?" alexa terkekeh dan menggeleng pelan.
"Gak ada hukuman apa apa" ucapnya lalu menatap lurus kedepan sambil menyimak penjelasan guru, mati matian ia menahan tangisnya.
Sheila dan kiara ikut menoleh kebelakang, pandangan alexa ke arah papan tulis namun seolah ia tidak berada dikelas ini.
Mereka memilih membiarkan gadis itu dulu, zayn memanggil rachel dengan bisikan menanyakan kenapa alexa, namun rachel hanya menggeleng pelan.
Setelah melewati satu jam mendengarkan bu wati yang sangat membosankan itu kini semua orang sudah pergi kekantin kecuali alexa dkk, alexa masih enggan menjawab, gadis itu hanya diam sambil menatap kosong jendela.
"Xa.. Ngomong dong lo kenapa" bujuk kiara.
"Lo kenapa sih? Kaga menang lotre lo?" canda eric yang mendapatkan pelototan dari sheila, alexa menoleh kearah rachel, ia tersenyum tipis dengan mata berkaca kaca, semua terdiam melihat alexa, hidung gadis itu turut memerah,
Ia langsung memeluk rachel erat, mereka menatap bingung alexa yang sudah nangis tersedu sedu dipelukan rachel.
"Lo kenapa xa? Cerita dong sama kita.." tak ada sahutan ia masih menangis, tangisannya terdengar sangat memilukan, bahunya bergetar tanda ia sudah tak sanggup menahan seluruhnya.
Rachel mengurai pelukan mereka lalu mengelap air mata alexa yang mengalir gadis itu hanya menunduk dengan tangisnya.
"G-gue belum siap cerita ke kalian.." lirihnya.
"Yaudah kalo gitu, kita siap kok nanti terima tangisan ataupun curhatan lo, tapi jangan sekarang dong, bisa berabe kalo ada yang liat ratu bullying SMA ini nangis gini!" semangat rachel.
Alexa terkekeh dan menghapus jejak air matanya ia tersenyum manis, tak lama ponsel gadis itu bergetar.
"Angkat gih"
Baranjing calling
Alexa mengernyit heran,
"Halo bang napa?"
"Pria sialan itu sekarang pulang xa! Dia tadi gue liat masuk kekamar sama mama!"
"A-apa!? Gue otw sekarang!"
Ia segera mematikan panggilannya secara sepihak lalu mengambil tasnya, ia segera berlari keluar kelas tak menghiraukan teriakan sahabat sahabatnya.
Mobil mewah itu melaju dengan kencang di jalanan, bagaimana bisa pria sialan itu kerumah!? Mau cari mati dia hah!?
Awas saja, bila ia macam macam, berarti permainan dimulai...
***
Dengan wajah datarnya ia menatap lelaki yang sangat ia benci, "mau ngapain lo nemuin mama!? Mau lo bunuh!?""Oh enggak, maaf sayangnya papa, papa cuma mau bilang, papa mau ngerawat echa" alexa terkekeh pelan.
"Jangan harap lo bisa ngerawat gue, gue bukan hewan peliharaan lo mon maap" tak perlu bersopan santun lagi bukan? Dia itu cuman mau menghabisi dirinya.
"Echa, papa sayang sama echa sayang" ujar vero- papanya alexa.
Alexa berdecih pelan,"hidup sama mama aja udah sengsara, apa lagi sama pria psikopat kayak lo gini?" aretha hanya menunduk.
"Udah lo bisa pergi dari sini!" ucap bara.
"Oh bara toh..gimana rasanya koma bar?"
"Lo mau mati pak tua?" ancam bara.
"Oh..kalian dirumah ini baperan ya? Papa cuma mau ajak alexa pulang"
"Bacot banget sih!"
"Pulang!" bentak vero.
Alexa terkekeh, "muncul nih aslinya?" vero menggeram marah lalu berjalan hendak menampar alexa, namun dengan segera lengannya dicekal oleh bara.
"Waktu itu gue lemah cuma gara gara lo pukul! Tapi sekarang lo jangan harap bangsat!" jerit bara kesal.
"Hiks..sayang udah..dia papa kamu" lerai aretha.
"Diem ma!"
Bughh
Bughh
BughBugh
Cuman beberapa kali pukulan vero sudah terkapar, "bang janga dibuat mati dong! Gue belum selesain yang gue!" ucap alexa yang membuat bara terkekeh, aretha yang melihat itu bingung, anaknya kenapa?
"Iya adek tersayang gue sisain nyawa tuh bangke buat lo sok," alexa hanya tersenyum.
"PENJAGA!" jerit bara.
Seorang pria berlari dari luar rumah, "iya tuan ada apa"
"Antar orang gila ini kerumahnya" bodyguard itu hanya mengangguk patuh lalu menggotong vero.
"Udah kelar kan mah?" tanya bara ke aretha.
"A-apa yang kalian lakukan.." lirih aretha.
"Mamah tau? Kalo mau marah, marah kediri mama sendiri, mama gak didik kita dengan benar jadi ya gitu" ucap bara lalu menarik alexa keatas, gadis itu masih enggan berbicara dengan aretha, ia masih kesal wanita itu selalu membela vero.
"Ready for now..."
***
Hai readers tercinta.
Adegan ini jangan ditiru ya, ini cuma khayalan author,
Apasih yang bakal dilakuin oleh alexa? Pensaran ya??
Vote kalo gitu biar author semangat, voment dong sekali kali!
I lop u all.
Salam cakep, author.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙧𝙤𝙪𝙗𝙡𝙚𝙢𝙖𝙠𝙚𝙧 -
Teen Fictionkehidupan penuh drama seorang gadis cantik pemimpin kelompok mafia yang sangat ditakuti pertemanan yang hancur, percintaan yang kandas, dan berbagai misi yang bisa merenggut nyawa bahkan ia lalui tanpa keluhan sedikit pun, dan satu lagi keluarga yan...