macan

112 8 0
                                    

Mereka berdelapan sekarang sedang duduk dikantin, sontak mengundang perhatian orang karna kemarin mereka baru saja bertengkar dan sekarang sudah baikan.

"Pesen sana!" ucap alexa.

"Iya tuan ratu" ucap sheila mengejek lalu menjulurkan lidahnya.

"Gue bakso aja ya sama esteh!"

"Samain aja ya semuanya" sheila mengangguk paham lalu pergi ke arah stand bakso, hari ini giliran sheila memesankan makanan.

"Ekhem, hai sayang" ucap seseorang tiba tiba duduk disamping alexa, zayn, reno, dan eric bersiul siul,

"Adow nasib banget gue jomlo"ujar zayn.

"Lo emang jones!" sahut eric

"Sayang oi sayang" ledek reno.

"Diem lo! Gue hajar ntar!" sahut alexa membuat mereka diam,

Ia beralih menatap leo tajam, "pergi sana! Gue risih!"

"Dih jahat banget sih," ucap leo.

"Bercanda" sahutnya datar.

Leo membisikan sesuatu ke telinga alexa yang menimbulkan tanda tanya karna melihat ekspresi terkejut gadis itu.

"Isss lo mah kenapa gak ngasih tau" lirihnya.

"Mungkin dia takut kasih tau macan kayak lo!"

"Sialan anjing!".

" shutt, sayang gak boleh ngomong kasar" ucap leo sambil menatap lekat gadis itu, mereka disana hanya bisa diam sersasa sedang nonton film.

"Gue ke lapangan basket dulu ya mau latihan, dadah macan betina" ucap leo sambil tersenyum manis serta mengelus puncak kepala alexa lembut lalu berlari karna macannya akan segera marah.

"Sialan lo onta!" jeritnya kesal, teman temannya malah mentertawainya, yang lain menatap mereka seperti berbisik bisik.

"Kalo mau ngomong digedein dikit, itu mulut mau gue robek biar lo pada gak ngebacotin idup orang?" tanyanya sambil menatap tajam sekitar, sontak mereka menunduk dan lanjut memakan makanannya.

"Helowww epribadeh!" sapa seorang gadis yang membawa nampan besar bersama seorang penjaga stand.

"Makasih mang suep!"

"Iya sama sama eneng geulis" sheila tertawa kecil.

"Em xa" panggil kiara.

"Apaan"

"Lo anaknya tante aretha yang millionare itu?" tanya nya kecil.

"Gausah nanya gitu, makan dengan tenang tanpa masalah bisa kan?" tanyanya lalu kembali melanjutkan makanannya.

"Rafa gans banget sih," ucap sheila tiba tiba.

"Iya sih ganteng" ucap rachel.

"Gebet sono"

"Akang sheila, kalo saya bilang bangun berhenti halu bangun ya, bangun, bangun, bangun" nyanyi zayn.

"Kampret lo kutil!"

"Teganya kamu sheila jelek!" reno dan eric tertawa mendengar ucapan zayn, reno eric dan zayn adalah siswa tampan selain leo, mereka cogan SMA HLS.

"Lo ngaca tolong"

"Gue ganteng! Iyakan lex!" ucapnya pada alexa.

"Iya...diliat dari lobang pipet!" ujar gadis itu membuat semuanya terbahak.

"Iss pembullyan!"

"Kaga peduli wlee" ledek alexa.

"Oh iya, lo kan ratu bullying jadi pantas aje nyebelin"

"Gapapa, yang penting cantik!"

"Mentang mentang bule lo! Jadi songong!" kesal zayn.

Bruk

Sesosok cewek datang dengan sengaja menumpahkan jus yang sekarang sudah mengguyur tubuh sheila, mati dia! Ia melupakan keberadaan alexa disana.

Alexa menggeram ia mencengkram pipi cewek itu kuat dan memaksa nya mendongak, "mau cari mati lo?" gadis itu hanya menggeleng.

"U-udah xa lagian mungkin dia gak sengaja" bela sheila.

Alexa hanya menyeringai sebelum ia kembali mengeluarkan tatapan membunuhnya, "asal lo tau aja ya, bunuh lo pun gue gak akan masalah" ucap alexa.

"Lo bisa pergi bitch tapi.." alexa mengeluarkan smirknya, "tapi..jangan harap"

BRAK

Gadis itu terpental jauh dan sudah bercucuran darah, "aw, males banget liatnya" ucap alexa.

Terlihat lelaki datang dengan tergesa gesa menghampiri alexa, "astaga macan anak orang mati ntar!" ucap leo dengan nafas ter engah engah karna berlari.

Alexa hanya tersenyum, "cuman butuh mangsa leo!" sheila, rachel, dan kiara membekap mulutnya tak percaya, alexa memang kejam.

Nampak leo mengeluarkan ponselnya, "hm, urus kekacauan disekolah saya!"

"..."

"Pastikan tidak ada tuntutan!"

"..."

"10 menit" panggilan nya segera ia matikan, menatap gadis yang kini terkekeh sambil menatapnya.

"Aiss lo khawatir gue masuk penjaraa yaa?" tanya alexa, semua bingung semua orang yang berada dikantin itu menatap takut alexa, gadis itu berbahaya.

"Iyalah macan!"

"Tenang! Sekali pun dia mati gue gak akan dihukum, seharusnya lo tau kekuasaan gue sampe mana"

"Iya can iya serah lo, pusing pala gue" kini gadis itu tertawa terbahak bahak.

Ia kembali menetralkan suaranya, "maju artinya lo melawan! Kalo gue udah merasa tertantang, jangan salahkan gue kalo kalian cuma punya dua pilihan, kematian? Atau rumah sakit?" ujarnya lantang, semua menunduk guru guru pun hanya mampu menyimak.

Ia segera menarik teman temannya keluar dari kantin itu, juga ia menarik leo keluar, lelaki tampan itu hanya bisa tersenyum lebar, "merasa jadi kambing gue can, can" gumamnya.

"Gue kedengaran leo!"

"Dasar macan betina!"

***

𝙩𝙧𝙤𝙪𝙗𝙡𝙚𝙢𝙖𝙠𝙚𝙧 -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang