the mission

118 7 5
                                    

Alexa  menekan alat komunikasinya yang berada ditelinga, "Tim B bergerak ke selatan, gue diruang staf"

"Siap! Kita ketemu di ruang terpisah dari perusahaan"

"beritahu tim R jaga di daerah timur, 'dia' suka  mengunjungi tiba tiba"

"baik, saya akan tempatkan beberapa anggota lagi,"

alexa yang merasa dirinya sudah aman akhirnya ia bergegas menyusup kearah ruang rahasia milik 'rean'

"bom sudah dipasang," ucap seseorang dari alat komunikasi itu.

Alexa mengiyakan, "buka pintu di segala arah, takutnya nanti ada yang gak sesuai rencana"

"oke, cctv udah dimatiin lampu juga lo bakal lebih mudah nyusup"

"Gue udah didepan ruangan,"

"oke tim bantuan lagi kesana buat ngejaga"

alexa memutus panggilannya, ia memasukan pin yang diberi tahu leo dan segera masuk, tak lupa ia kunci ia melihat kesekitar ruangan terdapat ruangan lagi dengan pintu hitam yang nampak misterius.

ia segera membuka ruangannya lalu menemukan brangkas alexa melotot ketika mendengar suara grasak grusuk orang memencet pin.

ia segera menghampiri brangkas itu lalu mengambil sebuah flashdisk kecil yang mengandung kegiatan gelap yang dilakukan perusahaan rean, papanya leo.

"sial ada yang masuk," bisiknya di alat komunikasinya.

"lo diruang mana gila?!" bentak seseorang dari alat itu.

"ruang rahasia yang ada dibelakang bagian selatan" ucap alexa.

"sial! Pintu keluar disitu terkunci!" Sahut orang lain.

Alexa menyimpan flashdisk itu di kantong baju didalam jaketnya, ia harus segera keluar, namun terlambat seseorang masuk alexa segera bersembunyi dibalik sofa.

terdengar suara ramai ramai, "mendadak CCTV nya mati tuan,"

"ck. Periksa sekitar jangan sampai ada penyusup"

"tuan! Flashdisknya!"

Rean melotot marah, "SIAL! CARI ORANG NYA SAMPAI DAPAT" alexa mulai gemetar, bagaimana ini? Pintu keluar tertutup, apa ia harus lompat dari jendela?

"sst.. nona pintu dilantai 4 terbuka, mungkin anda bisa melompat dari jendela dan sudah diperkirakan anda akan mendarat di balkon, kami menunggu di situ " alexa kaget, saat ada suara kaki mendekat.

bagaimana cara lompat kalo ia sudah terkepung? jendela ada di sebelah meja kerja ia cuma perlu mengalihkan lalu berlari bukan?

Bugh!

alexa menendang seseorang yang mendekat, semuanya kaget, untung ia menggunakan topeng, "tangkap penyusup itu!" Perintah rean.

"diam ditempat atau kami tembak!" Ucap bodyguard rean sambil menodongkan pistol.

"Mendekat perlahan!" Ujarnya.

alexa mendekat perlahan namun? Memangnya ia bodoh menyerahkan dirinya sendiri? Dengan cepat ia memutar balikan pistol itu, namun sepertinya ia kalah telak, ia segera berlari menuju jendela namun telah dihadang, tak ada pilihan lain, sebaiknya ia berlari melewati pintu.

Disela larinya ia memencet alat komunikasi itu, "huh huh... gimana jendela dikepung, gue terpaksa lewat jalan yang kekunci"

"kita dalam perjalanan al, tunggu! Lo pasti bertahan,"

"bomnya meledak kapan!?"

"anjir 20 menit lagi!"

"Mattew mattew, percepat waktu ledakan!"

"apa nona?! Tidak anda masih didalam!" Bantah mattew.

"ah bodo amat gue bisa nyelamatin diri gue, gue gak ada cara lain, gue bakal lari sekuat tenaga gue," alexa telah sampai di pintu tersebut, hah benaran terkunci.

"Leo lo denger gue gak!? Pintu ini bukanya gimana!?"

"lo tahan engselnya, lo putar 90 derajat berlawanan jarum jam lo paksa sampe engselnya datar kalo udah lo tinggal dorong, gue sama ron lagi menuju ketempat lo"

"gak! Lo berdua tunggu di depan gedung aja! Gue bisa sendiri, kalo lo berdua masuk ada kemungkinan kita bertiga gak bisa selamat!"

"sial mereka makin dekat," umpat alexa.

alexa melakukan apa yang leo perintahkan, tapi pintu penjagaan ini sungguh berat dan susah, bila dibuka manual memang susah bisanya otomatis, tapi ia harus sekuat tenaga.

"Al! 5 menit lagi!"

"Alexa lo denger gak!?"

"wow, sepertinya ada yang terjebak" ucap seseorang, leo dan yang lainnya membelalak,

"menjauh atau saya tembak!"

"oh ya?" Tantang rean.

DUARRR!

DOR!

suara ledakan dan tembakan menjadi satu semuanya menjadi panik alexa melotot kala rean masih sempat menembaknya, ia berlari lalu menutup pintu itu kembali, dan disusul ledakan kedua yang mungkin bisa menewaskan semuanya.

alexa meringis kesakitan dan berlari sekuat tenaga agar tak ikut terseret bom, "ALEXA!? JAWAB AL!"

"AL!"

alexa tak bisa menjawab, ini sangat sakit.

"AL! SEHARUSNYA GUE YANG MASUK! LO SEHARUSNYA CUMAN MANTAU! LO KERAS KEPALA BANGET!" Jerit leo di panggilan.

"l-lo belum ahli... bisa makin bahaya le.. g-gue udah deket pintu keluar utama" lirih alexa sambil menekan lukanya agar darah yang keluar tidak semakin banyak.

"ALEXA!" Jerit leo saat melihat alexa sudah hampir sampai ke pintu keluar.

Dorrr!

Ternyara rean yang sudah penuh luka dan berlumuran darah masih sempat menembak leo hingga pria itu terjatuh, rean pun ikut ambruk alexa membelalak kaget ketika ia hendak menghampiri leo yang tergeletak tak berdaya di depan pintu, yang lain menunggu di bagian selatan dan timur sisalah ron leo dan alexa, ron meminggirkan leo namun ketika hendak menyelamatkan alexa ron terlambat.

Ledakan ketiga menyusul dengan gemuruh yang dahsyat, "BOS ALEXA!"

****

𝙩𝙧𝙤𝙪𝙗𝙡𝙚𝙢𝙖𝙠𝙚𝙧 -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang