Chapter 4: Forest

511 65 9
                                    

Luna Pov

Sudah sekitar seminggu lebih semenjak kami masuk sekolah. Selama seminggu itu, pelajaran berjalan dengan lancar atau berjalan sama seperti biasa.

"Oh ya, hari ini kita akan pergi ke hutan kan?"tanya Keith

"Yep,"balasku dengan bosan

Jika kalian bingung, hari ini kami akan disuruh untuk pergi ke hutan Arethea Academy. Lebih tepatnya hutan yang berada di belakang academy. Untuk apa kami ke hutan? Entahlah, tergantung Bu Fia suruh kita ngapain.

Berharap aja disuruh nya melakukan sesuatu yang gampang gitu. Jangan susah-susah...

Tapi yang jelas, kami akan ke hutan. Karena hutan Arethea sebenarnya bisa dibilang lumayan berbahaya maka, murid-murid tahun pertama tidak boleh pergi ke dalam hutan. Hanya murid-murid tahun kedua dan tahun-tahun yang di atasnya.

"Kira-kira kita disuruh ngapain ya?"tanya Luke

"Ada kemungkinan kita disuruh mencari tanaman sihir,"kata Austin

"Bisa jadi sih... bisa juga kita disuruh mencari hal lain,"kata Elroy

"Itu semua tergantung Bu Fia dan Kak Ryu,"kataku

"Screee!!!"

"Kyu kyu,"balas Bahamut dan Rave.

Kami pun menyelesaikan sarapan kami lalu pergi menuju kelas. Setelah sampai di kelas, kami mengambil tempat duduk kami. Tidak berapa lama, Bu Fia dan Ryu datang ke kelas.

"Ok anak-anak, sama seperti yang kemarin ibu dan Ryu bilang, hari ini kalian akan pergi ke hutan Arethea Academy. Di sana kalian harus bekerja sama untuk mencari tanaman.

Tanamannya yaitu tanaman vibus, yang merupakan tanaman yang digunakan untuk membuat ramuan yang dapat memperkuat fisik untuk beberapa saat.

Ibu dan Ryu akan menunggu di luar. Jika kalian tidak balik dalam waktu makan siang, maka kalian gagal dan ibu serta Ryu akan memanggil kalian balik ke sini.

Satu lagi, kalian tidak boleh terbang. Jadi, Luna dan Luke jangan gunakan sayap demon atau shapeshift untuk terbang," kata Bu Fia

"Kalau begitu, apakah ada pertanyaan?"tanya Bu Fia. Kami semua menggelengkan kepala kami.

"Bagus, kalau begitu ayo ke hutan belakang Arethea,"kata Bu Fia

Kami pun pergi keluar ke tempat dimana hutan academy berada. Setelah sampai di sana, Bu Fia memberikan kami gelang dimana jika kami gagal, maka gelangnya akan membunyikan sebuah suara.

Setelah dibagikan gelang, kami pergi masuk ke dalam hutan academy. Saatnya kita mulai ini!

"Jadi, dimana kita harus mencari tanaman vibus?"tanya Siena

"Hm... seingetku mereka biasa hidup di hutan dan dekat sungai," kata Allan

"Itu benar jadi, kita harus mencari sungai,"kata William

"Hm... kalau begitu, ayo mulai jalan,"kata Keith. Kami pun berjalan mencoba mencari sungai.

Setelah sekitar lima belas menit berjalan, kami pun mendegar suara air yang mengalir. Kami pun pergi ke arah asal suara tersebut dan menemukan sungai. Tidak jauh dari sungai, terdapat beberapa tanaman yang aku yakin adalah tanaman vibus.

Namun, sebelum kami dapat ngapa-ngapain, kami diberhentikan oleh sebuah suara geraman. Aku dan yang lain menengok ke arah belakang kami dan menemukan seekor serigala. Serigala itu dikelilingi aura hitam dan matanya merah.

Serigala itu langsung melompat ke arah kami dengan cepat. Namun, kami semua menghindar dengan berpencar.

"Serigala apa itu?!"tanya Keith kaget. Serigala itu melolong dan berlari ke arah Elroy. Elroy menyerang serigala tersebut menggunakan sihir nature. Namun, serigala tersebut menghindar.

Allan membantu Elroy dan menyerang serigala tersebut menggunakan sihir angin. Kami pun membantu Allan dan mulai menyerang serigala tersebut.

Serigala itu melolong kesakitan sebelum akhirnya mengubah targetnya, menjadi aku dan Siena. Siena dan aku menghindari cakar serigala tersebut. Aku pun menyerang menggunakan sihir apiku dibantu Bahamut yang menyemburkan apinya.

Serigala itu menghindar dan melompat ke arahku. Karena tidak sempat menghindar, aku mengubah menutup tanganku dengan sisik naga. Serigala itu menggigit lenganku.

"Lebih baik kalian ambil tanamannya, biar cepat,"kataku

"Eh? Lalu bagaimana dengan kakak?"tanya Luke khawatir

"Aku akan baik-baik saja,"balasku

"Beberapa bantu Luna, sisanya ambil tanamannya,"kata Austin

Austin dan Luke berlari untuk membantuku. Menggunakan kekuatan demonku, lalu melempar serigala tersebut sehingga mengenai sebuah pohon. Serigala itu berdiri dan menggeram ke arahku.

Austin dan Luke menyerang serigala itu dengan sihir mereka masing-masing. Aku mengumpul kan mana di tangan kananku. Mana itu membentuk semacam bola sihir. Aku pun menembak kan bola sihir mana ke arah serigala itu bersamaan dengan Austin dan Luke yang menembak kan sihir mereka.

Serigala itu melolong kesakitan sebelum akhirnya berubah menjadi debu. Melihat serigala yang berubah menjadi debu, aku dan yang lain menghela nafas.

"Tanamannya sudah diambil?" tanyaku

"Sudah,"kata Siena sambil menunjukkan sebuah tanaman.

"Kalau begitu, ayo balik,"kata Keith

Kami pun berjalan balik ke Arethea Academy sebelum ada mahluk sihir lain yang akan menyerang kami.

Third Pov

Tanpa disadari oleh Luna dan teman-temannya, seseorang telah memperhatikan mereka dari jauh. Orang itu adalah pria dan dia menyeringai melihat serigala tersebut mati.

'He~ jadi ada yang bisa mengalahkan peliharaanku huh? Menarik sekali,'pikir pria tersebut

'Hehehe~ sayangnya karena kamu dapat mengalahkan peliharaanku, maka aku mau tidak mau harus menghancurkan mu,'pikir pria tersebut

Pria itu pun pergi menghilang dari tempat yang baru saja dia duduki.

Luna Pov

Setelah kami balik ke academy, kami diperbolehkan makan siang. Kami pun langsung pergi ke kantin dan makan siang lalu, kami balik ke kelas dan melanjutkan pelajaran kami.

Setelah selesai pelajaran, aku dan yang lain memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan pekerjaan yang dikasih Ryu. Lalu setelah itu, kami pergi makan malam dan balik ke kamar kami masing-masing.

Aku sedang tiduran di atas kasurku. Setelah selesai mandi, aku menelfon Bael dan berbicara sebentar. Lalu setelah menelfon Bael, aku chat dengan FS sebentar.

Hah... jujur, hari ini menyebalkan sekali. Serigala itu datang darimana? Sudahlah, kita pikirkan nanti saja.

"Kyu kyu,"kata Bahamut yang tiduran di sampingku. Aku pun menutup mataku dan tidur.

Change His FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang