Chapter 9: Kelas D

549 74 10
                                    

Luna Pov

Aku bangun dari mimpi indahku, lalu mengecek time pocket. Jam 5.37... aku pun bangun dari posisi tidurku lalu pergi untuk mandi.

Setelah mandi, aku memakai seragamku lalu pergi bersiap-siap agar rapih. Hari ini adalah hari aku sekolah di dimensi yang berbeda... aku harus hati-hati, ada banyak masalah dan di sini aku sama saja dengan commoner.

"Kyu kyu,"kata Bahamut

Aku dan Bahamut pergi ke kantin untuk sarapan. Untungnya, di sana masih sepi. Aku melihat sekitarku mencoba untuk melihat ada siapa saja.

Hum... untung aku tidak melihat Austin, Alicia, dan yang lainnya. Aku langsung berhenti saat melihat orang yang berada di ujung. Luke... dia duduk sendiri...

Ingin sekali aku pergi ke arahnya namun, aku menahannya. Dia tidak mengenal aku dan Bahamut, tunggu sampai kenalan di kelas nanti baru kita akan duduk bareng.

Aku pun mengambil tray makanan lalu duduk di tempar yang tidak terlalu jauh dari Luke. Aku makan sarapanku sambil menyuapi Bahamut. Sesekali, aku melirik ke arah Luke.

Time Skip~

Setelah selesai makan, aku dan Bahamut pergi berjalan-jalan ke taman. Saat pelajaran mau dimulai, kami langsung balik.

Alasan aku jalan-jalan sampai pelajaran mau dimulai adalah biar aku tidak canggung saat masuk ke kelas. Yea... walaupun aku bisa saja berbicara dengan Luke... maafkan kakak, Luke!

Saat aku sampai di depan kelas, Pak Endy datang. Seperti tahu kalau akan canggung, Pak Endy menyuruhku untuk tunggu di luar sebentar.

Third Pov

Di dalam kelas D, semua sedang berbicara pada satu sama lain. Pak Endy masuk ke kelas namun, sepertinya murid-murid tidak menyadari kedatangannya kecuali Luke.

"Bolehkah saya bicara?"tanya Pak Endy. Semua murid pun diam.

"Bagus, nah! Hari ini, kita kedatangan murid baru di kelas D. Dia baru datang kemarin dan masuk hari ini, aku harap kalian menghormatinya. Silahkan masuk!"kata Pak Endy

Ada beberapa murid yang berbisik ke arah satu sama lain. Mereka bingung dengan siapa murid baru tersebut.

Luna yang berada di luar, setelah mendengar perintah untuk masuk pun langsung masuk ke dalam kelas bersama Bahamut yang berada di pundaknya.

Murid-murid yang tadinya berbisik langsung diam saat melihat Luna masuk. Jujur, mereka tidak pernah melihat perempuan dengan rambut putih silver dengan warna biru di ujungnya seperti Luna.

"Namaku Luna dan ini adalah teman, hewan sihir, partner, dan hewan kontrak ku, namanya Bahamut. Senang bertemu dengan kalian semua,"kata Luna yang diakhiri dengan menunduk hormat

"Baiklah kalau begitu Luna, silahkan duduk di samping Luke. Luke, angkat tanganmu,"kata Pak Endy.

Luke mengangkat tangannya, Luna pun berjalan ke arah Luke.

Luna Pov

Ok, memperkenalkan diri di hadapan orang-orang itu malu dan deg deg an....

Setelah memperkenalkan diriku, aku disuruh duduk di samping Luke. Saat melihat Luke yang duduk sendirian di ujung, hatiku berasa seperti diremas.

Dia terlihat kesepian, tidak memiliki teman. Aku yakin kalau pembully-an nya sudah dimulai semenjak masuk sekolah...

Aku pun duduk di samping kiri Luke. Aku dapat melihat orang-orang yang menjauh darinya. Maksudku, Luke duduk di ujung dan jika saja orang tidak menjauhinya, pasti tempat duduk kiri Luke akan ditempati orang. Namun, tidak ada yang menempatinya sama sekali.

Saat aku duduk, Bahamut yang berada di pangkuanku mencoba pergi ke Luke.

"Kyu kyu,"kata Bahamut dengan pelan.

Aku membiarkan Bahamut yang terbang dengan cepat ke pangkuan Luke. Aku dapat melihat Luke yang kaget dan panik, dia pun melihat ke arahku. Aku hanya memberikannya wink sebelum memperhatikan penjelasan Pak Endy.

Akhirnya setelah beberapa jam berlalu, saatnya makan siang. Aku dapat melihat Luke yang masih bingung tentang apa yang harus dia lakukan ke Bahamut.

Luke melihat ke arahku dengan tatapan minta tolong. Aku pun tertawa kecil lalu, berdiri dan mengambil Bahamut dari atas pangkuan Luke.

"Hehehe~ sepertinya dia menyukaimu,"kataku

"B-benarkah?"tanya Luke gugup. Dari situ aku sudah tahu, kalau personality Luke pasti akan mirip dengan Luke yang di duniaku.

"Iyep, oh ya... perkenalkan namaku Luna dan ini Bahamut. Ya... walaupun kamu sudah tahu saat aku memperkenalkan diriku. Um... namamu siapa?"tanyaku

"A-ah... aku Luke de Arleano, salam kenal!"kata Luke

"Salam kenal Luke, mau makan bareng di kantin?"tanyaku

"Eh? Um...,"kata Luke yang sepertinya kehilangan kata-kata

"Ada apa?"tanyaku

"Tidak hanya saja... apakah tidak apa-apa? Maksudku... aku tidak memiliki sihir dan aku lemah... dan uh... iya seperti itu,"kata Luke sebelum dia membuang muka.

Dia pasti berfikir kalau sekarang aku tidak ingin berteman dengannya karena mengetahui kalau dia tidak memiliki sihir. Sori ya Luke, kakakmu itu keras kepala...

"Emang kenapa kalau kamu tidak punya sihir? Kamu terlihat seperti orang yang baik,"kata ku sambil tersenyum kecil. Muka Luke langsung memerah. Aw~ di Arethea manapun, Luke pasti akan selalu menjadi uke...

"Eh? Terima kasih... t-tapi, apakah benar-"

"Sudahlah ayo!"kataku menarik tangan Luke. Luke pun berdiri dan berjalan sambil aku menarik tangannya. Bahamut sedang aku gendong menggunakan tangan kiriku.

Aku dapat mendengar orang-orang yang berbicara karena pendengaran demonku.

"Hey, dia itu murid baru ya?"

"Aku dengar dia commoner,"

"Untuk seorang commoner, dia cantik sekali,"

"Iya, bahkan bisa dibilang dia melebihi cantiknya Lady Alicia,"

"Wah~ bagaimana jika aku paksa dia menjadi istriku ya?"

Aku hampir muntah mendengar perkataan yang terakhir. Hello! Aku sudah punya tunangan yang ganteng, baik, protektif ya~ hehehe~

"Tapi kenapa dia sama sih... itu,"

"Ugh~ kenapa lagi dia sama sih murid baru itu?"

"Iya, murid baru itu lebih cocok sama aku,"

"Tch! Sudah tidak punya sihir, masuk kelas D, sekarang dia berteman dengan sih murid baru yang cantik itu,"

"Sebaiknya nanti kita beri dia pelajaran lagi,"

Mereka beruntung, karena mereka berbisik dengan kecil jadi orang lain tidak bisa mendengar. Jadi, jika saja aku berteriak atau menghajar mereka, mereka pasti akan bingung kenapa aku bisa mendengar mereka.

Belum juga aku yang memiliki status commoner di sini... jadi, aku tidak bisa menghajar mereka sesuka hati... ini menyebalkan...

Tapi hey! Jika saja aku butuh perlindungan, maka aku harus minta bantuan para guru. Bagaimana caranya? Jadilah murid yang disayangi para guru. Jadi, kalau ada noble yang cari masalah, para guru yang akan membelakangiku.

Akhirnya, kami sampai di kantin. Aku dan Luke mengambil tray makanan, lalu duduk di tempat yang kosong. Kami pun makan sambil berbicara sedikit.

Walaupun sebenarnya, aku yang banyak bicara. Karena, Luke sedikit pemalu dan dia tidak pernah memiliki teman.

Seketika itu juga, aku dapat mendengar semua orang yang diam. Aku dan Luke melihat mengapa orang-orang diam. Aku menemukan asalnya...

Austin dan murid kelas S yang lainnya... dan mereka bersama Alicia, Sesil, dan Siena...

Change His FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang