Chapter 7: Dimension Travel

442 59 3
                                    

Luna Pov

"Ugh~ kepalaku sakit sekali,"kata ku sambil bangun dari posisi tidurku. Aku melihat sekitar dan menemukan kalau aku berada di hutan.

"Kyu kyu,"kata Bahamut yang berada di sampingku.

"Kita di hutan... tapi, ini hutan apa?"tanyaku bingung

Aku pun melihat diriku sendiri. Huh... pakaianku berubah... yang tadinya seragam academy menjadi dress yang simple. Entah mengapa aku yakin Thea yang melakukan ini. Bagus... dengan begitu, orang-orang tidak akan curiga.

Aku pun bangun lalu menggendong Bahamut. Namun, sebelum aku berjalan, aku mengecek pocket dimension ku. Jadi aku masih memiliki Book of Aios, kantung yang diberikan Thea, buku yang dari mansion Astaroth, earphoneku, dan Hp ku.

Aku pun berjalan sambil menggendong Bahamut. Kami harus mencari tahu hutan apa ini lalu pergi ke Rithris... kita harus pergi ke Arethea Academy.

Mengapa? Membantu Luke tentu saja... ini dunia dimana aku tidak lahir jadi, jalan ceritanya sama seperti LLIAA. Jadi, ayah tidak peduli pada Luke, Luke dikunci sihirnya oleh Rilevare, Luke dibully, dan akhirnya Luke mati.

Belum juga masih ada Rilevare dan Alicia... aku punya firasat kalau Alicia yang di sini sama seperti Alicia yang ada di duniaku sebelumnya... tapi kalau begitu, ini akan lebih susah.

Mengapa? Karena tidak seperti sebelumnya, kali ini Austin dan murid kelas S lain lebih percaya pada Alicia daripada Luke... sial. Austin dan yang lain berarti akan menjadi musuhku di sini karena Alicia.

Belum juga Rilevare... sialan! Masih ada urusan Chaos lagi! Ugh~ kenapa banyak sekali masalah? Ini menyebalkan sekali... sudahlah, yang pertama kita harus pergi ke Rithris...

"Nyonya, apakah nyonya tersesat?"tanya seorang laki-laki tua. Aku menengok ke arah laki-laki tersebut dan melihat bahwa dia memiliki kuda di sampingnya dan sebuah keranjang berisi kayu.

"Ah iya, bisakah anda beri tahu dimana kami berada?"tanyaku

"Nyonya, kami berada di hutan Rithris,"kata laki-laki tersebut.

Di hutan Rithris? Bagus! Berarti aku tidak usah capek-capek nyari Rithris. Bayangkan jika aku berada di hutan Mythriss...

"Kalau begitu karena nyonya tersesat, bagaimana jika nyonya mengikuti saya? Saya sedang berjalan kembali ke Rithris," kata laki-laki tersebut

"Baiklah,"balasku setuju

Akhirnya kami berempat (jika diitung kudanya) pergi balik ke Rithris. Saat sampai di depan gerbang, para penjaga bertanya padaku.

"Siapa kamu?"tanya penjaga tersebut

"Aku Luna, tadi aku sedang bermain di hutan namun, aku terjebak,"kataku berbohong

"Lalu itu?"tanya sang penjaga ke arah Bahamut yang berada di gendonganku.

"Aku menemukannya, dan kami adalah teman,"kataku. Kedua penjaga tersebut mengerutkan kening mereka sebelum akhirnya memperbolehkan aku dan Bahamut masuk.

Aku harus ingat kalau aku di sini tidak boleh memakai nama Arleano... aku juga tidak boleh memakai nama Astaroth. Ini karena jika seorang commoner memakai nama noble, maka mereka akan dihukum.

Di dimensi ini, status ku adalah commoner. Walaupun di dunia asalku, aku adalah noble dengan dua rank. Satu marquess satu duke Astaroth.

"Kalau begitu, paman tua terima kasih karena telah membantuku," kataku ke laki-laki tua yang aku temui di hutan.

"Ahahaha~ tidak apa nyonya, saya senang membantu,"kata orang tersebut.

"Ah, sebagai gantinya ini,"kataku sambil memberikan lima coin silver ke paman tersebut. Paman tersebut terlihat kaget saat melihat lima coin silver. Iya bagi commoner, coin silver itu memang... iya kalian tahu lah...

"Apakah tidak apa-apa?"tanya sang paman kaget

"Tidak apa-apa,"kataku. Paman itu mengambil coin-coin tersebut lalu membungkuk.

"Terima kasih nyonya, bagaimana kalau nyonya ambil ini,"kata sang paman memberikanku sebuah telur yang sangat mirip. Telur Rave...

"A-ah... apakah tidak apa-apa?" tanyaku

"Ambilah, nyonya telah berbaik hati memberikanku uang. Belum juga, saya tidak membtuhkan nya,"kata paman tersebut

"Kalau begitu, terima kasih paman,"kataku sambil menerima telur tersebut

"Myu myu,"kata Bahamut, sebang melihat telur Rave.

"Paman, aku pamit dulu ya," kataku

"Baiklah, hati-hati di jalan ya," kata paman tersebut.

"Tentu, terima kasih paman," balasku. Aku dan Bahamut pun berjalan pergi. Aku menaruh telur Rave di pocket dimension.

Hm... aku harus pergi ke Arethea Academy. Namun, aku memiliki status commoner di sini belum juga, jika saja aku langsung bilang pada orang-orang kalau aku dimension travel dari dunia yang berbeda, mereka pasti akan menganggapku gila.

Tapi, aku harus masuk ke Arethea Academy sebagai murid tahun pertama. Hum.... gimana ya... tunggu dulu... itu dia! Aku harus pergi ke Arethea Church!

Arethea Church adalah tempat dimana kita mengetest sihir. Aku yakin jika aku bilang aku belum mengetest sihirku, aku pasti akan ditest. Lalu, saat mereka tahu kalau aku punya sihir, aku akan dimasukan ke Arethea Academy. Terutama karena Pak Asmos, adalah pemimpin Arethea Church.

Nice Luna! Tapi tunggu... aku harus menyembunyikan sihirku... apalagi karena aku ada shapeshift... aku harus masuk ke kelas D, kelas dimana Luke berada. Tapi dengan lima sihir, aku yakin aku akan masuk ke kelas S.

Iya lima sihir, sihir es yang awalnya hanyalah sihir gabungan, menjadi sihir permanen. Alasannya adalah karena aku yang selalu menggunakan sihir es, sehingga perlahan-lahan, itu menjadi permanen.

Tapi balik ke masalahnya. Untungnya aku memiliki gantungan yang ayah berikan. Gantungan ini dapat menyembunyikan aura dan sihirku. Jadi... yang perlu aku lakukan adalah memberi tahu satu atau dua sihir saja...

Hm~ kalau begitu aku hanya akan menunjukkan sihir api dan angin. Iya... alasannya adalah karena sihir api adalah sihir paling kuatku lalu aku berasa sihir angin dapat membantuku.

Apalagi kalau aku membutuhkan sihir yang dapat membantuku terbang. Sihir shapeshift tidak bisa aku tunjukan dan aku tidak bisa menunjukkan kalau aku adalah seorang demon. Bisa-bisa aku dikirim ke Daimonas...

Ya... walaupun aku bisa ketemu Bael tetap saja... Bael di sini bukanlah tunanganku. Dia bahkan tidak tahu kalau aku ada... berbicara tentangnya... apakah Bael di duniaku khawatir? Aku yakin sih iya... dia sedikit protektif...

Belum juga Luke dan yang lain... terakhir mereka melawan Chaos... aku harus cepat-cepat balik ke dunia Arethea asalku. Tapi, aku juga tidak bisa meninggalkan Luke begitu saja.

Iya, mungkin kalian berfikir kalau ini Luke yang berbeda. Dia bukan Luke duniaku dan bisa saja personality nya di sini berbeda. Tapi, tetap saja... aku ingin membantunya... aku tidak ingin dia mati...

"Myu myu,"kata Bahamut yang membuyarkanku dari lamunanku. Aku mengelus kepala Bahamut, lalu melihat ke bangunan yang berada di depanku. Arethea Church.... baiklah, ayo masuk!

Aku pun memasuki Arethea Church dan tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang sepertinya merupakan salah satu pengurus di sini.

"Halo, siapa anda? Dan apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya perempuan tersebut dengan ramah. Aku pun tersenyum.

"Halo, aku Luna dan ini Bahamut. Bisakah aku mengetest sihirku?"

Change His FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang