"Gue takut rasa percaya gue itu yang bikin gue tambah sakit saat gue harus tau fakta kalo hidup gue memang nggak lama lagi"
Sepulang dari sekolah Fayza hanya bersantai-santai bersama MacBook nya yang menampilkan salah satu movie comedy-romance yang sangat pas untuk menggambarkan hubungan nya dan Alka.
Fayza bukan baper dengan film nya, namun ia baper dengan kisah yang ia jalani sendiri. Ia baper dengan peran nya dalam cerita segitiga nya.
Movie yang di tonton oleh Fayza telah usai dan kini menyisakan Fayza bersama fikirannya. Pusing Fayza memikirkan kisahnya yang rumit terdengar suara ketukan dari pintu kamar miliknya.
Fayza menoleh ke arah pintu kamarnya. "Masuk gak di kunci kok" ucap Fayza, lalu perempuan itu duduk dari baringnya.
"Astaga! Lo belum siap-siap juga?" Cewek dengan rambut sebahu dan bermata sipit itu tampak tak percaya ketika melihat Fayza yang masih mengenakan pakaian santai nya.
Alis Fayza tertarik ke atas. "Emang lo punya janji apa sama gue?" Tanya Fayza santai.
Mulut Kim ternganga semakin tak percaya. Ia mengambil ponselnya yang tersimpan di dalam tasnya, lalu menekan tombol power sehingga menampilkan layar look screen yang tertera keterangan hari dan tanggal.
"Lo nggak ingat sekarang tanggal berapa? Sekarang tanggal tiga puluh bego, waktu nya lo chek up" Kim semakin dibuat tak percaya dengan Fayza. Bagaimana bisa gadis itu lupa dengan tanggal chek up rutinnya sendiri.
Fayza menyengir lebar. "Ah iya ya? Gue lupa Kim sorry ya"
"Ya udah sekarang sana lo cepetan siap-siap gue tunggu di sini" Kim duduk di kasur empuk milik Fayza.
"Oke bentar ya gue siap-siap dulu" Fayza bangkit dari duduk nya dan beranjak menuju kamar mandi.
Sembari menunggu Fayza bersiap Kim bangkit untuk melihat-lihat apakah ada barang baru yang Fayza beli, namun matanya tertuju pada sebotol kaca kecil yang terletak di atas meja rias Fayza.
Kim menghampiri botol tersebut lalu meraihnya. Kim tentu mengetahui apa isi botol tersebut, itu adalah penyelamat hidup Fayza atau mungkin penahan hidup Fayza sementara.
Kim menatap nanar botol yang berisikan pil obat yang masih penuh. Apa benar selama ini Fayza tak pernah meminum obat rutinnya?
Fayza yang baru keluar dari kamar mandi langsung meraih botol kecil itu ketika ia melihat Kim menggenggam botol sakral itu.
Kim yang terkejut langsung berbalik dan menatap dalam Fayza yang tengah berkeringat dingin.
"Apa bener selama ini lo nggak pernah rutin minum obat itu Fay?" Tanya Kim menuntut penjelasan.
Fayza yang di tanya hanya diam lalu berlalu mengambil ponselnya yang masih tergeletak di atas kasur. "Yuk pergi" ucap Fayza mengalihkan topik.
"Fay gue tanya" Kim mencekal lengan Fayza membuat Fayza berbalik menghadap dirinya.
Fayza tersenyum kecut. "Udah lah nggak penting juga mau gue minum obat itu rutin atau enggak gue juga bakal mati kan?" Fayza menantang Kim dengan tatapan nya yang mengandung sendu.
"Lo gak boleh ngomong gitu Fay! Bisa aja obat itu mencegah penyakit lo menyebar ke mana-mana" Kim kesal ketika sahabatnya ini mulai berfikiran yang tidak-tidak.
"Udah lah yuk pergi" Fayza kembali melangkah lalu membuang botol sakral itu ke dalam tong sampah kecil yang terdapat di dalam kamar nya yang langsung mendapati tatapan horor dari Kim yang masih berdiri di belakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
F A Y Z A
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ini tentang Fayza Agllen Darmawan gadis satu ini sangat menyukai semua jenis ice cream. Kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan adiknya Tasya Agnessia Darmawan. Juga tentang Alka Albenio sahabat kecil Fayza dan Tasy...