"Aku tau kita hanya sebatas sahabat tapi, bisa kah kita lebih dari sahabat? Karena hatiku mengatakan ingin lebih"
Hari Senin adalah hari malas nasional Sma Karya Bangsa. Kenapa? Karena hampir seluruh murid sangat malas melakukan kegiatan upacara belum lagi mereka harus bangun lebih pagi dan datang lebih awal.
Sama hal nya seperti gadis dengan tubuh mungil keturunan Chinese yang tengah berdiri di sebelah Fayza. Siapa lagi jika bukan Kim Miyora. Sahabat Fayza sejak SMP.
"Aduh kenapa sih harus ada upacara bikin capek plus kulit hitam aja" keluh Kim yang tengah mencibir sambil berjalan di koridor guna menuju lapangan dimana upacara akan berlangsung.
"Ya kalo lo nggak mau upacara jadi mbok kantin aja sono" Fayza sudah lelah hampir setiap hari Senin ia mendengarkan keluh kesah Kim mengenai upacara.
"Yah nggak gitu juga lah gue kan murid" Kim semakin kesal mendengar jawaban Fayza yang diluar dugaannya.
Fayza memang begitu ia terlahir dengan wajah yang manis dan anggun tapi tidak dengan mulutnya. Ia akan mengeluarkan cabai rawit sekilo dari mulutnya ketika dia berbicara apalagi ketika dia kesal.
"Ya kalo lo murid ikutin aja lah nggak usah ngeluh terus"
"Yayaya ngomong dengan lo nggak bakal menang" final Kim karena merasa frustasi berbicara dengan Fayza.
Lapangan sudah mulai terisi oleh seluruh murid yang hadir. Tenang saja mereka yang malas mengikuti upaca tidak akan bisa kabur karena buk Etty selaku guru BK akan melakukan patroli keliling untuk menangkap murid yang malas mengikuti upacara.
Sudah hampir dua puluh menit pak Haryo yang menjabat sebagai kepala sekolah berdiri dan berbicara di depan sana tanpa merasa lelah. Bahkan para murid sudah hafal apa yang akan di katakan kepala sekolahnya itu.
Berbeda dengan pak Haryo yang masih sangat semangat kini Fayza tengah menahan rasa pusing yang amat menyiksanya karena gadis itu kini tengah berdiri tepat di bawah paparan sinar matahari.
Badannya mulai bergetar dan terlihat keringat sebesar biji jagung membanjiri pelipisnya di tambah bibir yang memucat membuat orang lain yang melihatnya tahu bahwa gadis itu kini tengah sakit.
Namun, dengan sekuat tenaga ia menahan semua rasa sakitnya itu dan tetap berdiri seolah semuanya baik baik saja.
Bintang yang berbaris tepat di sebelah Fayza pun khawatir dengan keadaan Fayza. "Fay lo sakit? Muka lo pucat banget kita ke UKS ya" bintang masih memperhatikan keadaan Fayza.
"Nggak udah gue baik baik aja kok bentar lagi upacaranya selesai. Gue cuman kepanasan doang" Fayza mencoba tersenyum ke arah Bintang walau dengan bibir yang bergetar.
Dengan sigap Bintang mengangkat satu tangan nya untuk menghalangi sinar matahari mengenai Fayza. "Masih panas?"
"Eh eng-enggak panas lagi" Fayza gugup bukan main saat melihat aksi Bintang yang mengangkat tangannya dan menghalangi sinar matahari agar tak mengenai dirinya.
Dah hal itu tak luput dari penglihatan seorang cowok yang berbaris di belakang Bintang.
🐣🐣🐣
Hampir empat puluh menit upacara berlangsung yang sangat membuat seluruh peserta upacara merasa lelah. Sekarang giliran waktunya mereka untuk mengistirahatkan kaki nya yang setia berdiri di barisan tadi.
Sama seperti murid yang lainnya kini Fayza dan teman teman nya sedang duduk pada kursi masing masing untuk menetralkan rasa lelah mereka.
"Gila sih itu kepala sekolah nggak capek apa ngoceh mulu di depan" celetuk Tasya yang heran karena setiap pak Haryo berbicara ia tidak pernah menunjukkan ekspresi lelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
F A Y Z A
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ini tentang Fayza Agllen Darmawan gadis satu ini sangat menyukai semua jenis ice cream. Kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan adiknya Tasya Agnessia Darmawan. Juga tentang Alka Albenio sahabat kecil Fayza dan Tasy...