"Terimakasih karena telah menjadi sahabat ku, terimakasih karena telah menerima semua kekurangan ku dan memahami kondisiku"
Saat ini Kim tengah berada di kamar mandi yang di sediakan di setiap kamar inap pasien. Ia memegang ujung wastafel yang ia jadikan penumpu karena tubuhnya benar benar lemas saat ini. Ya sekarang Kim tengah berada di rumah sakit.
Ia masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi ia masih mencoba mencerna apa yang telah menimpa sahabatnya, Fayza.
Setelah Alka menembak Tasya, Fayza langsung lari begitu saja meninggalkan rooftop dengan air mata yang terus berjatuhan. Kim melihat semua air mata Fayza yang terjatuh bebas dari pelupuk matanya ia sangat tau bahwa Fayza sedang tidak baik baik saja.
Fayza sudah tidak tahan dengan apa yang ia lihat dan apa yang ia rasakan sekarang. Gadis itu menghapus kasar jejak air matanya yang terus menerus jatuh dan berlari meninggalkan rooftop dengan perasaan yang tak bisa di jelaskan.
Kim yang sedari tadi memandangi Fayza merasa bahwa sahabatnya itu sedang tidak baik baik saja. Sebenarnya Pandu dan Bintang juga sekilas melihat air mata Fayza dan juga ikut merasa cemas karena gadis itu tiba tiba saja berlari pergi. Namun, Kim langsung memastikan kepada Pandu dan Bintang bahwa ia akan menghampiri Fayza dan membuat gadis itu baik baik saja.
Setelah membuat Pandu dan Bintang yakin Kim langsung berlari menuju tangga yang akan membawanya turun dari rooftop. Namun, ia tidak melihat adanya keberadaan Fayza hal itu semakin membuat Kim khawatir ia takut terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dengan Fayza.
Kim berlari keluar dari gedung dan mengedarkan pandangannya mencari Fayza yang entah sudah pergi kemana.
"Ish kemana sih tu bocah cepet banget ngilang ya" Kim berdecak sebal karena tak kunjung melihat Fayza.
Kim mengambil kunci mobilnya dari saku celana yang ia gunakan dan membuka mobil miliknya lalu menjalankan mobilnya meninggalkan area parkir. Ia masih terus merasa cemas dan khawatir dengan kondisi Fayza saat ini.
Saat menuju jembatan yang akan ia lewati matanya menangkap seorang gadis yang sedari tadi ia cari sedang berjalan menunduk dengan bahu yang bergetar hebat. Sudah ia pastikan bahwa saat ini Fayza sedang menangis.
Kim memberhentikan mobilnya dan segera turun menghampiri Fayza yang masih berjalan. Namun, niatnya ia urungkan saat tiba tiba hujan turun dengan begitu deras. Ia semakin dibuat kesal dengan hujan yang turun secara mendadak.
Fayza yang merasakan air berjatuhan dari atas langit mendongakkan kepalanya ke atas dan tersenyum kecut. Mulai hari ini dipastikan rasa sukanya terhadap hujan hilang menghanyut pergi jauh.
"Lo jahat Alka! Lo jahat dengan gue! Lo jahat dengan hati gue!" Fayza kembali Terisak. Kim tentu saja tahu bahwa Fayza sedang menangis terlihat dari pundaknya yang bergetar.
"Harus selama apa lagi sih gue nunggu lo harus seberapa sabar lagi gue mendam perasaan gue" Fayza yang memang sudah tak kuat menopang tubuhnya harus terjatuh di pinggiran aspal.
Sesak kembali ia rasakan rasa sakit yang ia harapkan tidak muncul kini sudah mulai beraksi. Fayza terus memukul mukul dadanya yang sakit dan nafasnya mulai tidak teratur.
"Al g-gue sayang lo lebih dari sahabat"
Sebelum penglihatannya benar benar menjadi gelap samar samar ia masih mendengar seseorang meneriaki namanya, namun ia tak bisa mengenali suara tersebut karena rasa sakit di dadanya.
Seorang gadis dengan tampilan yang basah dan acak acakan tengah berlari dari sepanjang koridor rumah sakit sambil ikut mendorong brankar rumah sakit yang menuju UGD. Dalam hati ia sangat merutuki dirinya sendiri karena tadi ia tak segera menghampiri Fayza yang jelas jelas terlihat sangat kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
F A Y Z A
Roman pour Adolescents[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ini tentang Fayza Agllen Darmawan gadis satu ini sangat menyukai semua jenis ice cream. Kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan adiknya Tasya Agnessia Darmawan. Juga tentang Alka Albenio sahabat kecil Fayza dan Tasy...