06. Kedai Es Krim

11 2 1
                                    

"Satu hal yang perlu lo tahu gue selalu ada saat lo butuh sandaran karena gue...... nggak mau lihat orang yang gue sayang sedih"

Sore ini Fayza berencana ke taman yang terdapat di dekat kompleks perumahannya.

Gadis itu sudah terlihat cantik walau hanya memakai pakaian sederhana. Celana legging hitam sweter crop berwarna sama seperti bawahannya dan rambut yang digulung.

Wajahnya tetap menampilkan aura nya tersendiri walau tanpa polesan make up. Ia hanya menggunakan bedak bayi dan lipbalm agar bibirnya tak kering.

Setelah dirasa cukup untuk penampilannya Fayza mengambil handphone dan earphone nya yang terletak diatas meja nakas dan berjalan pergi keluar dari kamarnya.

Sesampainya ia di lantai bawah ia melihat kedua orangtuanya sedang bersantai bersama sambil menyaksikan acara televisi yang menampilkan berita selebriti.

"Kamu mau kemana Ay?" Magen menyadari kehadiran putri sulungnya yang bersender di pegangan tangga sambil menatap ia dan istrinya.

"Ay mau ke taman dekat sini pa sekalian jalan jalan sore boleh kan?" Fayza memastikan papanya agar ia diberikan izin keluar.

"Boleh tapi jangan sampe malam ya pulangnya" Magen mengizinkan putrinya itu untuk sekedar jalan jalan sore.

"Oke. Ay pergi dulu ma pa" ucap Fayza berjalan ke arah kedua orang tuanya dan menyalami punggung tangan mama dan papanya.

"Hati hati Ay" pesan Mila sang mama sebelum Fayza benar benar pergi.

Fayza hanya menunjukkan jarinya seperti bentuk oke sambil terus berjalan keluar rumah.

Sepertinya hari ini orang orang sedang malas untuk keluar rumah, buktinya sekarang taman sangat sepi hanya ada beberapa orang yang sekedar duduk santai atau ber selfie ria.

"Bagus deh kalo sepi gue nggak suka yang terlalu ramai" Fayza bersyukur karena setidaknya hari ini ia akan menikmati waktu luangnya di akhir pekan.

Fayza bebas memilih tempat duduk disini karena sekarang taman sepi dan banyak kursi yang kosong.

Akhirnya Fayza memilih kursi yang menghadap ke arah lapangan basket mini yang disediakan hanya untuk sekedar olahraga sore.

Fayza membuka handphone nya dan mulai menggerakkan jari nya dan memilih icon musik lalu memilih judul musik yang akan ia dengarkan.

Alunan musik yang merdu melantun indah di pendengaran nya. Gadis itu sekarang tengah bersantai melupakan segala permasalahannya. Menutup kedua matanya dan bersender pada punggung kursi sambil sesekali bibirnya ikut bernyanyi kecil.

Tak jauh dari keberadaan Fayza, tak sengaja seorang laki laki menatapnya dan berinisiatif menghampirinya.

Fayza masih belum sadar akan kehadiran sosok lelaki itu dan masih tenggelam dalam alunan musik yang ia dengarkan.

Namun tiba tiba saja Fayza merasakan hembusan nafas yang sangat dekat dengan wajahnya membuat ia tersadar dan membuka matanya.

Betapa terkejutnya Fayza ketika mendapati wajah Bintang tepat di hadapan wajahnya. Jika saja Fayza reflek bergerak maka mungkin bibirnya akan bersentuhan dengan bibir Bintang.

"Hai" itu kata pertama setelah ia membuat jantung anak orang berdetak lebih cepat.

"Mundurin wajah lo" Peringat Fayza sambil mendorong kening Bintang agar sedikit menjauh dari wajahnya menggunakan jari telunjuknya.

"Lo ngapain kayak tadi kalo ada yang liat gimana!" Kesal Fayza sambil memajukan bibirnya.

"Ya lo sih orang gue dari tadi udah berdiri di depan lo tapi lo nya nggak sadar sadar" ucap bintang dan beralih duduk di sebelah Fayza.

F A Y Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang