17. Sahabat Sejati

1 0 0
                                    

"Sahabat itu bukan tentang seberapa lama kita kenal dengannya, tapi seberapa mampu dia bertahan kepada kita dan seberapa peduli dia ke kita"

Bel pulang sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu, tapi tidak membuat sekelompok kawan ini beranjak dari forum yang mereka buat.

Saat ini Fayza dan kawan-kawan sedang berdiskusi ke mana besok pagi mereka akan pergi. Karena besok adalah weekend dan Pandu mengusulkan untuk hangout bersama mengingat mereka sudah jarang jalan-jalan bersama. Tentu nya langsung mendapat antusias heboh dari teman-teman yang lain nya.

"Ya udah fix ya kita ke mall p*** otw nya harus jam sepuluh nggak ada cerita bilang nya otw tapi masih di rumah eh pas dateng jam dua belas" final Kim sambil melirik tajam Pandu yang berada di hadapan nya.

"Lah lu napa liatin gue kayak gitu?" Alis Pandu bertaut, ia sewot.

"Well biasa nya lo kan yang selalu ngajak jalan tapi sendiri nya NGARET!" Kim memutar bola mata nya malas sambil menekan kata 'ngaret.

Pandu menyengir. "Ehe gue kadang suka lupa waktu guys"

"Ya udah pokok nya jangan ada yang ngaret ya harus on time okay" Bintang menengahi percekcokan antara Kim dan Pandu padahal Pandu juga sudah tidak menjawab ucapan Kim.

"Udah kan? Udah bisa pulang?" Tanya gadis yang sedari tadi hanya menyimak di kursi pojokan.

"Udah kok boss udah yuk kita pulang ntar ada yang ngamuk kalo kelamaan" Pandu langsung menggiring teman-temannya untuk berdiri karena melihat ekspresi wajah datar Fayza.

Sebenar nya Fayza terlalu malas untuk jalan-jalan di hari weekend. Jika di suruh memilih Fayza pasti akan lebih memilih berdiam diri di rumah sambil streaming drakor yang sedang ia targetkan. Ulalala tipe human banget.

Tapi ya berhubung ia menyayangi dan menghargai sahabat-sahabat nya ia memutuskan untuk ikut saja walau sebenarnya ia malas harus beramai-ramai di tempat umum. Lagi pula ini masa muda nya harus di manfaatkan sebaik-baik mungkin dan juga mulai sekarang ia harus belajar menghargai waktu yang ada sebelum ia 'pergi kan?

"Sya" panggil Fayza saat mereka berjalan bersama di koridor.

"Yup" sahut Tasya lalu menoleh ke samping tepat Fayza berdiri.

"Pulang dengan siapa?" Lanjut nya.

"Pulang dengan Alka hehe, lo pulang sendiri nggak papa kan?" Tasya menyengir, sebenar nya ia agak kurang tega menyuruh kakak nya pulang sendiri.

"Ya udah santai aja ojol banyak kok" jawab Fayza sambil mengedikkan bahu nya.

Bintang bersuara yang membuat teman-teman nya serentak menoleh ke arah nya. "Pulang sama gue aja gratis kok aman lagi"

"Nggak usah gue nggak papa naik ojol aja" tolak Fayza

"Udah sih Fayz nurut aja lo itung-itung hemat biaya Fay" timpal Kim yang berjalan di belakang nya.

"Okay" putus Fayza pasrah walau sebenar nya ia tak ingin merepotkan Bintang.

Jujur saja Bintang amat senang saat Fayza menyetujui untuk pulang bersama itu arti nya akan ada peluang besar untuk Bintang membuat Fayza melupakan Alka dan membuat Fayza jatuh cinta padanya. Namun seperti nya di lain hati ada cowok yang sebenarnya tidak setuju saat Fayza harus pulang bersama Bintang, tapi ia bisa apa? Ia punya tanggung jawab yang harus ia antar ke dengan selamat.

***

Pukul sepuluh kurang sepuluh menit Fayza menunggu kehadiran Tasya yang sedari tadi tak muncul-muncul di dari kamar nya. Benar-benar menyebalkan anak itu kata nya ia akan turun lima menit lagi lagi tapi sudah sepulu menit Fayza menunggu anak itu tak kunjung menampakkan batang hidung nya.

F A Y Z A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang