8 - Mood

3.8K 457 18
                                    

Yuk tekan bintangnya sebelum baca >.<
Jangan lupa tinggalkan komen sebanyak-banyaknya, aku sampe hafal orang yang sering komen disini wkwk

Sedih juga liatnya banyak yang baca tapi yang vote dikit :(

Happy reading ❤

__________

Yerim kecewa—sangat kecewa. Janji
yang diberikan Jungkook sama sekali tidak ada harganya, menjemput saja tidak sempat hanya karena makan malam bersama adiknya. Jungkook berlaku seenaknya ketika Yerim melakukan hal yang tidak Jungkook suka. Tapi apa yang bisa Yerim lakukan ketika dirinya tidak suka dengan sikap Jungkook seperti saat ini? Jawabannya dia hanya bisa meratapi.

Yerim cemburu? Tentu saja dia sangat cemburu. Dia memang pemilik hati Jungkook tapi dia merasa tak sepenuhnya memiliki. Dan itu sedikit menyakitkan. Sedikit.

Sampai di apartemen dirinya langsung membersihkan diri dan bersiap tidur. Tak peduli dengan apapun lagi, kini yang ada di pikirannya hanya tidur, tidur, dan tidur. Berharap setelah bangun tidur keesokan harinya pikirannya bisa membaik.

'Memangnya apa yang salah dengan itu Yerim? Mereka hanya makan bersama.'

Itulah yang sedari tadi Yerim tegaskan pada dirinya sendiri. Yerim mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran buruknya. Meskipun tidak berhasil, karena sekuat apapun Yerim menyangkal pikiran buruk selalu bersarang di otaknya. Setelah mencoba tenang tangannya menarik selimut sampai menutupi dada, bahkan dia melewatkan makan malamnya karena tidak berselera.

°
°
°

Jungkook menginjakan kaki di lantai dingin apartemennya, tidak seperti biasanya, disana tidak ada Yerim yang menunggunya pulang. "Kenapa sepi sekali."

"Sayang?" Jungkook melangkahkan kakinya menuju kamar. Oh, Yerim-nya sudah tidur. Tapi kenapa awal sekali? Apa dia sakit?

Mendudukan diri disamping gadis itu, tangannya terulur mengusap pucuk kepala Yerim, memeriksa suhu si gadis, keningnya berkerut, hmm tidak ada yang aneh. 

Lantas Jungkook melepas jasnya, lalu membuka kaitan kancing lengan, tak lupa dua kancing teratas dibebaskan agar udara bisa masuk. Duduk sebentar untuk istirahat sebelum pergi untuk membersihkan diri.

Setelah menghabiskan waktu 10 menit, Akhirnya Jungkook menyelesaikan mandinya.

Badannya terasa segar setelah mandi, hari ini dia terlalu banyak kegiatan di luar, tubuhnya jadi terasa pegal di beberapa daerah.

Jungkook merapatkan diri ke arah Yerim untuk memeluk gadis itu, dia tidak terbiasa tidur awal. Jadi dia menghabiskan waktu untuk menatap wajah Yerim dan mencuri kecupan beberapa kali.

Saat dia pulang biasanya Yerim sedang menonton TV menunggu kedatangannya, lalu Jungkook akan menemaninya dengan menggunakan kesempatan itu untuk sedikit bermanja setelah bekerja seharian.

Wajah Yerim yang tenang sungguh menjadi obat pribadi untuk rasa lelahnya, lama memandangi kekasihnya sampai tak terasa kantuk mulai menghampiri dan membawa Jungkook terlelap.

°
°
°

Cahaya masuk melalui jendela yang terarah langsung ke tempat kedua manusia itu tertidur.

Yerim meregangkan tubuhnya lalu tersadar ketika perutnya terasa berat, dan lehernya sedikit geli diterpa nafas hangat.

Oh, Jungkook sudah pulang?

Yerim menolehkan kepala ke arah Jungkook. Wajahnya berubah sendu seketika, kenapa dia bisa tergila-gila pada pria ini? Jarinya terulur mengusap alis pemuda itu. Turun ke hidung, lalu ke bibir.

POSESIF [Jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang