3 - Cuddle

6.2K 536 18
                                    

Kalau kalian suka cerita ini vote dan komen ya jangan lupa :)

Itu beneran bikin aku seneng.
Terima kasih ❤

°
°
°

Jungkook menyelesaikan mandinya dengan cepat, dia keluar hanya memakai celana pendek, sengaja ingin cuddle skin to skin.

Pertama dia harus mengeringkan rambutnya terlebih dahulu karena tadi sempat keramas, setelah selesai dia masuk ke dalam selimut.

Masih belum ada pergerakan dari gadisnya. Apa dia benar-benar marah? Jungkook mencoba membalik Yerim agar menghadap ke arahnya. Mata gadis itu tertutup. Jungkook mencoba membuka kancing piyama Yerim, saat akan membuka kancing kedua tiba-tiba ada yang menghentikan tangannya.

"Aduh, kenapa aku dipukul?" Ujar Jungkook kesakitan, dia mencoba menghentikan tangan Yerim yang memukul nya tidak main-main. Setelah berhasil, dia melihat wajah gadisnya. Lucu sekali.

Mata berair, hidung memerah, pun bibirnya yang memerah karena gigitan sepertinya.

"Enak saja, jangan sentuh aku, aku masih marah." Yerim berusaha melepaskan tangannya tapi tidak bisa. Bibirnya ia majukan, sembari memandang tajam pada Jungkook.

"Ayolah, hanya sebatas pelukan. Janji." Jungkook meyakinkan, tapi dapat jawaban berupa gelengan.

"Peluk saja bantalmu."

"Tidak hangat."

"Aku tidak mau, lepaskan."

"Baiklah, apa yang kau mau?" Tiba-tiba Yerim menghentikan aksinya ketika mendengar itu. Menyelidik raut wajah Jungkook, kali ini ia tidak akan tertipu lagi. "Apapun?"

"Ya tergantung." Jungkook mengalihkan tatapannya tak tentu arah. Kenapa dia seperti dihakimi sekarang.

"Ya sudah aku tidak mau."

"Baiklah, apapun." Yerim tertawa dalam hati, merasa menang. Mudah sekali ternyata.

"Sudah boleh dibuka?" Tanya Jungkook tak sabar, Yerim menganggukan kepala. Dasar lelaki.

Jungkook membuka baju Yerim, kini tersisa bra dan celana tidurnya.

"Celananya juga ya?" Jungkook bertanya lagi dan Yerim kembali mengangguk.

Setelah selesai urusan pakaian, Jungkook membawa Yerim ke pelukannya dan membenarkan letak selimut yang menutupi mereka. "Bra nya buka saja ya? nanti tidak nyaman tidurnya." Tawarnya.

"Tidak-tidak, nanti kau keterusan." Jungkoon memamerkan cengirannya setelah mendengar itu.

°°°

Yerim membuka mata saat alarm berbunyi. Tangannya menghentikan bunyi alarm yang mengganggu. Disebelahnya Jungkook masih tertidur  pulas, dengan tangan yang melilit perutnya.

"Jung lepaskan dulu, aku akan membuat sarapan." Yerim berusaha melepaskan tangan pria itu dari perutnya. Tapi tidak membuahkan hasil, Jungkook malah mengeratkan pelukannya dan membawa Yerim semakin rapat.

Kepala pria itu dibenamkan di lehernya, mengusak pelan. Yerim bisa merasakan pria itu mengecup sedikit-sedikit.

"Aku tahu kau sudah bangun, Jeon."

Jungkook hanya membalas dengan gumaman.

"Cepat aku sudah lapar sekali."

"Cium dulu." dengan cepat Yerim mengecup bibirnya.

"Bukan seperti itu." Protesnya karena tidak puas dengan permintaannya.

"Sudah lepaskan, nanti kau kesiangan pergi ke kantor baru tahu rasa." Akhirnya Jungkook melepaskan pelukannya meskipun belum puas. Tak apalah nanti dia bisa mencium sepuasnya.

Ketika menuruni tangga ia melihat seorang pria yang tengah duduk di ruang TV dengan tidak sopannya. Untung saja dia sudah berpakaian lengkap sebelum keluar kamar.

"Apa kau tidak bosan setiap hari kesini, aku saja yang melihatmu bosan sekali, Min Yoongi-ssi." Sarkas Yerim.

Ya bagaimana tidak, pria itu setiap hari berkunjung pada jam yang tidak wajar.

"Ck. Aku tidak ada urusan denganmu." Jawabnya dengan nada malas.

"Pantas saja tidak ada yang mau, kasar sekali sih pada perempuan." Setelah mengatakan itu, Yerim bergegas ke dapur untuk membuat sarapan, terlalu malas meladeni Yoongi si musuh bebuyutannya.

Meskipun menyebalkan tapi ia masih punya hati untuk membuatkannya sarapan.

"Oh hyung kau disini?" terdengar suara Jungkook ketika Yerim merapikan sarapan di meja makan.

"Ya daritadi aku menunggumu, sialan." Jungkook tertawa mendengarnya, "Santai saja hyung, ayo sarapan dulu." Pemuda Min itu tidak menolak, karena memang perutnya belum diisi sebelum kesini tadi.

Di meja makan suasana hening saat mereka menyantap makanan, hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang terdengar. Saat yoongi menyelesaikan suapan terakhirnya, dia ingat tujuannya kesini.

"Adik tirimu membuat kekacauan lagi dikantor."

°°°

Aku ingetin sekali lagi buat tekan bintangnya hehe biar makin semangat up nya ❤

Jangan lupa juga follow akunku biar gak ketinggalan info.

Aku bakalan update kalo vote yang ini udah sampe 20 ya 😉

POSESIF [Jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang