9 - Seat Car

4.2K 400 17
                                    

Warning!

Mature content.

°
°
°
----------

Yerim sesekali mencuri pandang pada lelaki yang sedang mengemudi di sampingnya, kening gadis itu berkerut bingung melihat Jungkook tidak mengeluarkan suara sejak mereka keluar dari Mall. Memikirkan beragam kemungkinan apa dia membuat kesalahan atau semacamnya.

"Kau baik-baik saja?" Apa dia marah karena membelikan Yerim pakaian? Tapi itu tidak mungkin karena Jungkook sendiri yang memaksanya.

"Kau suka tato?" Yerim makin mengerutkan kening mendengar pertanyaan Jungkook. Perlahan dia mulai mengerti kemana arah pembicaraan itu. Apa kekasihnya itu cemburu karena dia memuji eric? Beberapa saat kemudian Yerim tidak bisa menahan tawanya setelah menyadari penyebab diamnya Jungkook.

Jungkook dengan suasana hati yang buruk tentu saja merasa tersinggung ditertawakan seperti itu, dengan cepat dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi dan secepat itu pula tangannya mengangkat tubuh Yerim agar duduk di pangkuannya. Memberi pelajaran pada gadis itu terdengar menyenangkan pikirnya.

Tangannya melingkar di pinggang Yerim seraya menekan agar lebih merapat.

"J-jung."

"Hmm?"

Jungkook dengan sengaja menghembuskan nafas hangatnya di sekitar wajah Yerim, "Lepaskan." Tangan Yerim mencoba melonggarkan dekapan Jungkook karena demi apapun ini sangat intim. Aura yang dikeluarkan pria itu berbeda dengan Jungkook yang biasa memeluknya sebelum tidur.

"Kau bilang dia sangat seksi. Apa aku tidak terlihat seperti itu?"

Sungguh, suara Jungkook terasa sangat menggoda di telinga Yerim. "Kau juga seksi." Cicit Yerim. Nyalinya tiba-tiba menciut karena ditatap oleh sang lawan bicara dengan begitu intens.

Ujung bibir Jungkook tertarik ke atas tanda puas mendengar jawaban Yerim. Sejujurnya dia hanya berniat menggoda Yerim tapi akhirnya jadi merasa ketagihan untuk terus melontarkan pertanyaan yang membuat dirinya senang.

"Kalau begitu kau harus memilih siapa yang lebih seksi, hmm?" Jungkook makin mengikis jarak begitu pula Yerim yang semakin memundurkan wajahnya, meskipun gagal karena tangan Jungkook menahan pergerakannya.

"K-kau." Yerim risih, dia bergerak acak  agar bisa lolos dari dekapan Jungkook.

"J-jangan seperti itu, Squirtle."

Tangan Jungkook sontak menahan bokong Yerim agar tidak membuat pergerakan lain yang bisa membangunkan sesuatu di bawahnya.

Sial. Kalau seperti ini namanya senjata makan tuan.

Dengan wajah polosnya Yerim mendongak tidak mengerti arti kata 'seperti itu' menurut Jungkook. Tidak kuasa melihat wajah innocent Yerim akhirnya Jungkook memutuskan untuk menyandarkan kepala pria itu ke leher Yerim, nafasnya memberat. Gila, efek yang diberikan gadis itu sungguh membuatnya gila.

Yerim baru sadar ada sesuatu yang menusuk bokongnya, pipinya memerah tanpa disadari. Yerim malu mengetahui hal itu. "Jung? Kau baik-baik saja?" Yerim merutuki mulutnya sendiri, bisa-bisanya dia bertanya seperti itu.

Jungkook menggeleng, dia sedang merasakan perdebatan batin antara harus melanjutkan dan berhenti disini.

Sedikit saja pinggulnya di gerakan maka sensasi menyengat akan langsung mengalir ke tubuhnya dan kini Jungkook sedang susah payah untuk menahan hal itu.

Hingga pertahanannya runtuh ketika Yerim kembali bergerak, niatnya gadis itu ingin turun dari pangkuan Jungkook tapi di waktu yang sangat salah.

Udara di mobil tiba-tiba menjadi panas, bahkan keringat di kening Jungkook sudah mulai bermunculan. Hal yang sama dirasakan juga oleh Yerim entah kenapa tubuhnya terasa panas dan gerah.

POSESIF [Jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang