CHAPTER 13

490 41 0
                                    

Tulisan penutup tahun 2020, Aku mau ngucapin makasih buat tahun 2020 dan kalian semua yang bersedia membaca cerita pertama aku. Maaf untuk cerita aku yang masih jauh dari kata bagus dan aku selalu belajar setiap harinya, semoga kalian suka. Selamat akhir tahun semua.

*
*
*
*
*


"Ali, aku ikut kamu ke kantor ya. Please!"

"Gak,"

"Aliii...please boleh ya!"

"Tidak,"

"Ali mau ikut...."

"Ali ak—," rengekan Prilly terhenti ketika Ali menatapnya tajam. Bagaimana tidak sedari tadi Prilly selalu merengek manja ingin mengikutinya ke kantor. Lihatlah bayi besar didepannya apalagi yang akan dia perbuat, seolah merasa tak ditanggapi mata Prilly sudah berkaca-kaca.

Huhhh.... Mau tak mau dirinya harus mengalah jika tidak, bisa dipastikan hari ini dia tidak akan berangkat ke kantor.

"Please Ali, aku mau ikut," ucap Prilly dengan mata yang kapan saja siap mengeluarkan air.

"Iyaa," jawab Ali sambil mengandeng tangan Prilly ke mobil. Prilly jangan ditanya lagi, dia yang digandeng dibelakang sudah senyum-senyum tidak jelas.

***

Saat sampai dikantor mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak jika itu adalah pemilik kantor yang tampan dan istri pemilik kantor yang cantik. Prilly dengan tangan yang digenggam Ali membalas sapaan mereka satu persatu sedangkan Ali seperti biasa dirinya menghiraukan sapaan-sapaan dari karyawannya, menurutnya tidak penting untuk membalas sapaan tersebut.

30 menit

1 jam

2 jam

Masih dalam posisi sama Prilly berada dipangkuan Ali. Bagaimana bisa? Jangan ditanya apa yang Prilly lakukan. Tadi setelah memasuki ruangan Ali dia menagis karna Ali tidak mau memangku nya alhasil dia mengeluarkan jurus seribunya. Apa lagi kalau bukan menangis.

"Kamu bangun sebentar ya, Saya mau ke toilet," ucap Ali sambil berusaha menurunkan Prilly dari pangkuannya, tapi Prilly tetaplah Prilly yang keras kepala. Dia malah mengelengkan kepalanya dengan tangan yang ssemakin mengerat pada pinggang Ali.

"Ayolah jangan kekanak-kanakan," percayalah Ali benar-benar sudah tidak lagi tahan untuk buang air kecil.

"Ihhh...aku kan udah bilang kalau aku mau di peluk terus sama kamu, KAMU NGERTI GAK SIH?!" balas Prilly dengan nada membentak.

Ck. Ali benar-benar sudah muak dengan sifat kekanak-kanakan Prilly sedari tadi. Jadi mau tak mau dirinya harus mengendong Prilly.

"Maaf," sambil mengendong Prilly dan meletakannya diatas sofa.

Saat kembali dari toilet dengan penuh kelegaan dia malah mendapati Prilly yang sedang cemberut diatas sofa.

"Ih nyebelin, awas aja Ali kalau dia udah kembali dari toilet bakal Gue jambak rambutnya. Eh canda ding, Gue mana berani," ucap Prilly membatin sambil cemberut menatap Ali yang sudah kembali dari toilet kemudian berjalan menuju meja kerjanya dan sibuk dengan pekerjaannya yang belum terselesaikan.

"Ali."

"Suami."

"Ali."

"ALIII KAMU BUDEG YA?!" teriak Prilly karna tidak dihiraukan oleh Ali sedari tadi.

Baiklah Prilly tampaknya benar-benar telah membangkitkan emosi yang sedari tadi Ali tahan. Matanya sudah menatap Prilly dengan tajam dan tangannya sudah terkepal kuat sehingga menampakkan urat-urat di tangan.

HATE BE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang