CHAPTER 11 SALAH PAHAM?

556 49 0
                                    

Have a nice day all! Lanjut???

*

*

*

*

*

Isak tanggis begitu menggema memenuhi ruang kamar berwarna abu-abu ini. Sudah dua jam berlalu namun dirinya masih saja menagis kini matanya sudah membengkak akibat terlalu lama menangis, rambut acak-acakan, dan hidungnya juga sudah memerah seperti jambu. Entah ada apa dengan dirinya, dia pun tak mengerti.

Semenjak dirinya melihat kejadian suaminya direstoran tadi, dia menjadi uring-uringan. Hancur sudah moodnya hari ini. Cemburu? Dirinya pun masih tidak yakin terhadap apa yang sedang dia rasakan. Jika ini adalah sikap cemburu, maka dia mencintai Ali, suaminya. Tapi apakah mungkin secepat ini? Tanya nya pada diri nya.

***

Saat melihat jam dipergelagan tangannya, alangkah terkejutnya dia bahwa jam dipergelagan tangan nya sudah menunjukkan pukul 4 sore. Beginilah dia saat sedang bersama sang kakak, kedua nya akan lupa waktu mengingat jarangnya mereka bertemu.

"Kak, kita harus pulang sekarang. Kau bisa tinggal dirumah ku sampai kau kembali lagi ke Amerika. Barang- barang mu nanti akan di urus oleh orang suruhanku," ucap Ali sambil menatap sang kakak, Alyana.

Sesampai nya dirumah, dengan tangan saling bertautan mereka memasuki rumah.

"Dia mana Li?" tanya Alyana

"Mungkin dikamar," jawab Ali

Tok tok tok

Suara pintu yang diketuk membuat Prilly dengan cepat menghapus air mata nya serta membetulkan penampilan nya yang terlihat jauh dari kata baik.

"Bentar..." aduh siapa sih yang ketuk pintu, gak tau apa gue lagi bad mood.

Deg

Dia. Tahan...tahan... jangan sampai nangis. Kok perih ya?

"Oh... jadi ini istri lo?" tanya wanita disamping Ali sambil menatapku dari atas sampai bawah. Emang kenapa sama Gue? Iya Gue tau kok Gue cantik, tapi kalau Gue sih b aja.

Ali yang seakan mengerti dengan tatapan bingung Gue pun mengucapkan kata-kata yang bikin Gue shock.

"Kenalkan dia kakak Saya Alyana, Alyana Morgana Syarief." Sambil berlalu menuju kamar.

Kakak? Jadi Gue...? Ah maluuu.

"Pril...pril," ucap kak Alyana yang berhasil membuat Gue sadar dari lamunan tentang kejadian memalukan tadi.

"Ehh...iya Kak, kenapa?" tanya Gue gelagapan.

"Gak, kok lo melamun?" tanya nya, aduh mampus Gue. Jawab apa nih?

"Gak kok Kak, Cuma kecapeaan aja."

"Kalau gitu lo istirahat aja, nanti kita jalan-jalan, mau kan?" tanyanya.

"Boleh deh Kak, Gue juga bosan kalau dirumah terus."

***

Sekarang kami berada di salah satu mall milik keluarga Syarief. Setelah dengan paksaannya Kak Alyana kami berada di salah satu tokoh yang berisi barang-barang branded yang harganya tidak bisa diremehkan.

"Eh...yang ini lucu kayaknya cocok deh kalau dipakai sama lo," seru Kak Alyana saat melihat baju-baju yang harganya tidak main-main.

"Enggak ah Kak, ini terlalu mahal," tolak Gue.

"Ya ampun, ini mah belum seberapa. Gue yang teraktir deh dan ingat Gue nggak suka menerima penolakkan!" titahnya.

"Sekarang lo coba!" kalau begini mau gak mau Gue harus coba.

HATE BE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang