CHAPTER 17

496 51 2
                                    

Hai semuanya, maaf ya baru update! Jangan lupa vote biar Aku tau kalau kalian suka sama cerita ini, comment dan follow biar kalian gak ketinggalan notifikasi dari Aku. Have a nice day!

🍀

🍀

🍀

🍀

🍀



Sudah 1 minggu berlalu sejak kejadian Ali mencium Prilly. Semenjak kejadian tak terduga tersebut Prilly sudah tak lagi pernah melihat Ali. Disini Prilly merasa bahwa Ali terkesan menghindarinya. Dan sudah 1 minggu pula Prilly dekat dengan sekertaris Ali, Rian namanya. Kedekatan mereka berawal dari Prilly yang mengunjungi kantor Ali karna sudah 2 hari terakhir tidak terlihat sama sekali. Rian yang melihat Prilly kebingungan pun bertanya. Setelah semua pertanyaan yang berada dalam benak nya terjawab dan Prilly memilih untuk mentraktir Rian, sekertaris Ali sebagai tanda ucapan terima kasih.

Itu adalah awal kedekatan mereka, seperti sekarang keduanya tengah berada di salah satu bioskop di mall. Perlu diketahui mall yang mereka kunjungi bukanlah mall milik Ali, kata Rian sih ingin menghindari kesalahpahaman. Entah apa maksud nya tapi yang pasti keduanya tidak terlihat seperti istri boss dan sekertaris.

Jika ditanya mereka selingkuh maka keduanya akan dengan kompak menjawab tidak. Mawar yang mengetahui apa yang dilakukan oleh keduanya pun sempat protes. Siapa sangka jika ternyata Mawar adalah idola Ali.

Prilly dan Rian, kini tengah menjadi pusat perhatian di mall. Entah sadar atau tidak tangan Rian kini tengah menggengam erat tangan Prilly. Karna hal tersebut banyak pengunjung mall yang mengira mereka memiliki hubungan, tapi sebaliknya bagi mereka yang tahu Prilly adalah istri Ali pun mencibir kelakuannya. Ya begitulah warga +62 selalu menilai dari apa yang mereka lihat.

"A...ali kamu udah pulang?" tanya Prilly gugup saat melihat Ali berdiri di hadapannya.

Ali yang ditanya hanya menatap tajam keduanya, terutama Rian sekertarisnya. "Pulang!" ucapnya dingin dengan nada memerintah kepada Prilly, sedangkan tatapan matanya masih tetap setia memandang Rian tajam.

"Tapi aku...aku bisa jelasin semuanya, kamu jangan salah paham dulu—" ucap Prilly terputus saat Ali dengan tiba-tiba menarik tangannya meninggalkan mall.

"Auhhh...sakit Ali."

"Pelan-pelan nariknya, tangan aku sakit."

"Ali aku bisa jelasin semuanya gak seperti apa yang kamu lihat."

"A...Ali ak—"

"DIAM!" bentak Ali yang berhasil membungkam bibir Prilly agar diam.

***

Setelah sampai dikediamannya Ali langsung saja turun meninggalkan Prilly yang masih berada di dalam mobil. Baru saja dia memutuskan untuk memulai mampercayai Prilly, tapi dalam sekejap sikap dan tindakan Prilly menghancurkannya. Ck. Baru satu minggu ditinggal saja sudah begini apalagi suatu saat jika dia akan pergi dalam waktu lebih lama untuk urusan bisnis. Pikir Ali dalam hati.

Sepertinya mereka salah mengira jika Ali akan begitu saja meninggalkan Prilly, Tentu saja walau belum sepenuhnya mencintai Prilly, Ali menyadari jika Prilly adalah bagian dari tanggung jawabnya. Selama Ali tak berada didekat Prilly, Ia selalu mempunyai orang kepercayaan yang akan melaporkan setiap kegiatan Prilly padanya, bukan hanya itu saja orang kepercayaannya juga bertugas menjaga Prilly untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dunia bisnis itu sangat kejam, jadi Ali akan selalu mengutamakan keselamatan orang-orang disekitarnya.

HATE BE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang