CHAPTER 15

486 46 0
                                    


"HEH UNYIL GUE MINTA PERTANGGUNG JAWABAN LO SEKARANG!" teriak Mawar saat Prilly sudah berada dihadapannya.

"Ihh... apaan sih Lo, gaje tau gak?" tanya Prilly yang berhasil membuat Mawar melototkan matanya.

"Gaje Lo bilang?"

"Iyalah, kalau bukan gaje apalagi coba. Dasar GAK JELAS!" sambil menekan kalimat terakhir.

"Heh asal Lo tau ya gara-gara Lo, kemarin Gue mau dibawa sama cowok nyebelin ke rumah sakit jiwa. Masa sih cewek secantik Gue gila. Burem kali tuh mata udah gitu kemarin Gue jadi tontonan lagi pas diseret dari parkiran kefe dan ini semua karna Lo," jelas Mawar sambil menunjuk Prilly yang disambut dengan tawa ngakak dari Prilly.

"Eh ceritain dong gimana kejadian Lo bisa dibawa sampai ke rumah sakit jiwa?" tanya Prilly kepo.

Flashback on

"MONYET LO YA!"

"SETAN!"

"TAI!

"RYLIE CEBONG!"

Tiba-tiba saja umpatan Mawar terhenti ketika ada seorang laki-laki yang menarik dirinya secara paksa.

"Eh Lo apa-apaan sih?" tanya Mawar kepada laki-laki di depannya dengan nada sewot.

"Maaf ya mbak Saya tarik soalnya Saya rasa Mbaknya punya gangguan kejiwaan deh," ucap orang tersebut dengan nada santai.

"Nah tuh dia udah datang mobilnya," lanjutnya dengan nada lega.

"Mobil apaan? Lo jangan macam-macam ya!" ujar Mawar galak.

"Nggak kok Mbak Saya nggak bakal macam-macam sama Mbaknya, Saya—" ucap nya terhenti oleh Mawar.

"GAK USAH PAKAI MBAK BISA NGGAK?! GUE BUKAN MBAK LO!"

"Yaudah deh kakak aja, jadi gini itu mobil yang bakal bawa kakaknya menuju rumah sakit jiwa."

"Heh Gue bukan kakak Lo ya! Dan satu lagi GUE BUKAN ORANG GILA, LO KALI YANG GILA! Setelah mengatakan hal tersebut Mawar langsung saja pergi dari parkiran kafe menuju tempat dimana mobilnya berada.

"Eh buset, orang gila kok bisa punya mobil yak? Mana bagusan mobil dia lagi dari pada punya Gue," cengo laki laki tersebut saat melihat Mawar menaiki mobilnya.

"Woi!" teriak seseorang yang membuat laki-laki tersebut menoleh.

"Nih mamam tuh botol!" sambil melemparkan botol kemasan air mineral ke arah kepala nya.

"Auhh...WOI KAKAK GANGGUAN JIWA MAU KEMANA LO?! SAKIT NIH KEPALA GUE GARA- GARA LO TIMPUK!" sambil meneriaki Mawar yang sudah berlalu menggunakan mobil nya dengan suara tertawa ngakak yang menggelegar. Ya orang yang menimpuk laki-laki tersebut adalah Mawar.

Flashback off

"HAHAHA tuh kan apa Gue bilang tampang Lo itu sebelas dua belas lah sama orang gangguan jiwa." Sambil tertawa puas setelah mendengar cerita Mawar.

"GARA-GARA LO KAMPRET!" ucap Mawar sambil berlalu pergi meninggalkan Prilly yang masih saja tertawa setelah mendengar ceritanya. Prilly yang masih tertawa ngakak pun langsung mengejar Mawar yang marah

***

Sekarang Prilly sedang dalam perjalanan menuju ke kantor Ali untuk mengantarkan martabak telur. Martabak telur? Ya tampaknya Ali sudah teracuni oleh Prilly. Bahkan saat pertama kali mencobanya Ali sudah menambahkan martabak telur ke dalam list makanan fovoritnya.

"Yuhu Prilly disini!" ucap Gue saat masuk ke ruangan Ali.

"Dimana pesanan Saya?" tanya Ali dengan mengalihkan pandangan nya dari laptop ke arah Gue.

"Ini, kamu yakin?" tanya Gue.

"Yakin apa?" tanyanya dengan dahi berkerut.

"Kamu yakin bisa makan semuanya?"

Masa Ali minta Gue pesanin dia dua box. Suka sih suka tapi kayaknya Gue gak gitu deh. Satu box aja gue gak habis apalagi dua.

"Tentu saja," sambil mengambil piring kemudian meletakkan martabak telur tersebut ke atas piring.

"Kamu mau?" tanya Ali sambil mengacungkan martabak telur nya ke arah Gue.

"Gak usah tadi Aku udah makan kok sebelum ke sini," sambil berjalan ke arah sofa dan duduk di sebelah Ali yang tengah asik menyantap martabak telur.

"Kamu emang sesuka itu ya sama martabak telur?" tanya Gue saat melihat Ali yang makan martabak telur tersebut dengan lahap.

"Iyaa."

"Kamu beli dimana?" tanya nya sambil menatap Gue. Aduh jangan gitu dong natapnya kan Gue jadi gugup, malah ganteng banget lagi.

"Kamu ganteng,"

"Apa?" tanya Ali memastikan ucapan Gue.

"Ehh gak kok bukan apa-apa lupain aja," nah kan keceplosan. Aduh dodol banget Gue pakai acara keceplosan segala.

"Kamu beli dimana?" tanyanya lagi.

"Dekat kampus," sambil mengalihkan pandangan Gue darinya.

"Ohh...."

"Kalau gitu aku pulang dulu ya!" Pamit Gue. Bisa mati Gue kalau lama-lama disini.

Karna rasa gugup yang menghantui nya sedari tadi, maka dengan langkah yang cepat Prilly berjalan menuju pintu. Baru berjalan dua langkah dari sofa Prilly malah tersandung oleh ujung karpet sehingga menyebabkan nya hampir saja terjatuh. Untung ada Ali yang dengan sigap langsung menangkap Prilly yang hampir saja terjatuh tersandung ujung karpet.

Mata keduanya bertemu, terpaku diam tidak ada yang bergerak seolah terkunci oleh mata satu sama lain. Mata hazel berwarna coklat milik Prilly langsung saja beradu dengan mata hitam legam bak elang milik Ali. Keduanya terdiam, menikmati rasa yang hinggap pada denyut dada kiri.








☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

bonus dari Prilly

"Halo semuanya, mau tau gak rasa nya dipeluk Ali kayak gimana? Hahahaha selamat malam minggu para jomblo, jangan iri ya!😋😁"

HATE BE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang