CHAPTER 9 PERKARA MAKAN SIANG

508 52 1
                                    


Hai semua nya! Aku update lagi nih. Typo bertebaran! Happy reading and Have a nice day all! Makasih buat yang udah baca,vote dan comment.

Minggu, 15 November 2020

*

*

*

*

*


Setibanya diruangan kerja Ali, kami langsung duduk di atas sofa ruangan nya.

"Bagian mana yang sakit?" tanyanya sambil mengelus perlahan kepala Gue seolah takut bahwa elusan tangan nya tersebut dapat menimbulkan sakit berlebih dikepala Gue.

"Hiks...hiks...di...bagian...belakang kepala," jawab Gue seseggukan sambil sesekali menarik cairan bening yang keluar dari hidung.

"Menghadap ke belakang, biar ku periksa!" perlahan tapi pasti Gue bisa rasain tangan kekar itu menyibakkan rambut Gue dengan perlahan ke arah depan.

"Sialan," desisnya tertahan

Tok...tok...tok

Terdengar suara pintu yang di ketuk secara perlahan.

"Masuk," pintu perlahan terbuka, menampakkan sesosok cabe cabean #ehsalahya?

"Permisi Pak," ucap sang resepsionis tadi dengan nada yang dibuat-buat.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ali dengan nada tegas.

"Tadi gadis di samping Bapak datang ke kantor mengaku sebagai istri bapak dan membuat kerusuhan dikantor."

"Eh nggak ya, Lo jangan asal nuduh. Tadi gue ngomong baik baik Lo nya aja yang ga percaya, oh atau gini aja kita cek CCTV," jawab Gue sambil menatap di sinis, mampus Lo.

"Kamu yakin tidak melakukan sesuatu?" tanya Ali sambil menatapnya tajam.

"Saya yakin, Pak," jawabnya dengan tegas tanpa sedikitpun ada nada keraguan di dalam nya.

"Baiklah kalau begitu sekarang kemas semua barang kamu dari kantor saya, dan saya bisa pastikan nama kamu akan di blacklist dari semua perusahaan. Satu lagi yang perlu kamu ingat wanita yang kamu jambak rambutnya, dia adalah istri saya," dengan sekali tarikan napas semua kata yang terlontar dari bibir Ali berhasil membuat resepsionis cabe-cabe yang diketahui bernama Alys itu ketakutan.

"Is...istri...?" ucap nya dengan nada tergagap, dapat dilihat dari wajahnya ia sangat terkejut.

"Sekarang kamu bisa keluar dari ruangan saya, kamu saya pecat dengan tidak hormat," ucap Ali yang masih setia dengan posisisnya, mengelus belakang kepala Prilly.

"Tapi Pak say---"

"KELUAR!" bentak Ali yang berhasil membuat Alys berlari terbirit-birit.

"Sialan, tak bisa diandalkan," ucap Ali membatin.

"Masih sakit?" tanya Ali kepada Prilly yang sedari tadi menatap wajahnya.

"Ehh...udah nggak terlalu sakit kok," jawab Prilly dengan pipi bersemu.

"Jika masih sakit kita bisa ke dokter."

"Enggak usah ini juga nanti sembuh sendiri."

"Apa yang kamu lakukan di kantor saya?" tanya Ali masih dengan tangan yang mengelus kepala Prilly.

"Oh iya, aku lupa kamu tunggu bentar ya," sambil berlari terbirit-birit keluar dari ruagan kerja Ali meninggalkan Ali yang terlihat kebingungan.

Tak lama kemudian terlihat Prilly yang berjalan masuk keruangan kerja Ali sambil meneteng tempat makan.

"Nih aku bawain buat kamu makan siang," ucap Prilly riang sambil menunjukan makanan yang dibawanya.

"Simpan saja di meja, akan ku makan nanti setelah Meeting," ucap Ali datar sambil berjalan ke arah meja kerjanya.

"Aku pulang dulu ya, jangan lupa dimakan!" ucap Prilly kemudian berjalan ke luar ruangan.

Setelah kepergian Prilly dari ruangan Ali, dering telepon mulai terdengar tak lama terdengar suara dari sang penerima.

"Halo ke ruangan saya sekarang,"

"...."

"Saya tunggu kamu sekarang!"

Tok tok tok

Suara pintu diketuk dari arah luar, muncul sosok yang mengetuk pintu dari luar setelah suara dari dalam mengizinkannya masuk.

"Ambil makanan itu, berikan ke orang tak mampu atau kau bisa membuang nya," ucap Ali datar.

"Baik Pak, ada lagi?" jawab OB (office boy) tersebut

"Tidak, sekarang kamu bisa keluar dari tempat saya, tempat makan nya jangan lupa dikembalikan jika sudah habis."

"Baik, Pak," sambil berjalan keluar dari ruagan tersebut

Disisi lain tanpa diketahui sedari tadi ada sepasang mata yang mengamati kegiatan tersebut. Cairan bening perlahan mulai keluar dari matanya, perlahan tapi pasti orang tersebut berjalan keluar kantor.

***

Setibanya di rumah Ali langsumg disambut oleh Prilly. Melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh istri ketika suaminya pulang dari kantor. Melepas jas, dan membawa tas Ali ke kamar, menyiapkan air hangat untuk mandi.

"Ini tempat makannya," ucap Ali sambil menyodorkar tempat makan yang sudah kosong kepada Prilly.

"Enak gak masakan aku?" tanya Prilly ceria.

"Enak," jawab Ali singkat.

"Kamu mandi dulu ya air nya udah aku siapin. Setelah mandi nanti kita makan malam bersama," ucap Prilly sambil mengikuti Ali yang menaiki tangga menuju kamar mereka.

"Aku sudah makan," jawab Ali datar sambil berlalu ke kamarnya diikuti Prilly yang mengekor.

"Ya padahal aku udah siapin masakan nya," ucap Prilly dengan nada sedih.

"Lain kali, kau tidak perlu repot seperti itu rumah ini memiliki banyak pembantu."



HATE BE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang