Aku turun dari motornya Bagas dan aku melihat Leon yang baru datang dan langsung disambut Lusy . Aku tidak peduli, aku melanjutkan langkahku dan berjalan melewati koridor berdua dengan Bagas.
"Kapan kamu pertama masuknya?"
"Baru mulai pas hari Senin."
" Ko aku gak tau ya. Biasanya kalo ada anak baru OSIS pasti tau."
"Hmm gitu ya?"
"Iya cantik." Ucapnya sambil mencubit pipiku.
Tett....
"Udah masuk nih. Gih sana ke kelas. Hati hati Tania."
"Iya kamu juga ,dahh gas.."
Aku memasuki kelas yang sangat ricuh, lalu aku disambut oleh sahabatku saat aku duduk di bangku.
"Taniaa lo kemana sih kemarin?" Tanya Elsa dengan panik.
"Katanya izin ya? Izin kemana kok gak bilang sama kita." Sambung Chelsea.
"Lo kemana si sebenarnya?" Tanya Geby yang gak kalah penasaran.
"Ada acara keluarga."
"Acara apa?"
"Gue nikah."
"Apaaa!!!!" Ucap mereka serentak.
"Iya gue nikah."
Mereka masih dalam keadaan melongo.
"Sama Lee Min Ho."
Seketika raut wajah mereka berubah jadi datar dan kesal.
"Hahahaha. Canda kali ah, abisnya kalian serius banget." Ucapku mencairkan suasana.
"Apaan si gak lucu tau!" Cibir Chelsea.
"Iya iya maafin." Ucapku sambil mengacungkan jari gaya peace.
"Hmm." Gumam Geby.
"Aduaduh cecanku pada akur semua ." Tiba tiba Rio ikutan nimbrung.
"Apaan si lo." Amuk Elsa.
"Yayang Eca gak boleh marah dong. Abang io kan sayang sama yayang Eca."
Chelsea dan aku menahan tawa karena kelakuan mereka.
Tap tap tap
"Eh eh guru tuh woy." Sorak seorang murid.
Tiba tiba si Rio yang badannya gendut kelimpungan buat balik ke bangkunya sampe kejedot ujung meja.
"Aduhh.." Ringisnya sambil memegang kepalanya.
"Nah itu akibatnya kalo udah jam pelajaran masih ngerumpi." Ucap Bu Dewi yang tiba tiba datang padahal bukan pelajarannya.
"Ibu ngapain kesini datang tak di undang juga." Celoteh Rio.
"Apa! Suka suka saya dong mau ke kelas mana ."
"Aduh mampus pasti dia mau nagih tugas gue yang telat." Gumamku dalam hati.
"Ekhem yang namanya Titania Andromeda mana!" Teriaknya yang keras melebihi toa .
"Tan Lo buat salah apa?" Bisik Geby .
Aku langsung berdiri dan mengangkat tangan .
"Ikut saya ke ruang guru!"
"Tan lo kenapa? ada masalah?" Ucap Elsa sambil menarik tanganku.
"Kalian jangan khawatir ya ini cuman soal tugas yang belum gue kerjain."
Lalu aku berjalan melewati koridor sekolah menuju ruang guru yang jaraknya lumayan jauh.
"Tania!" Ada suara yang memanggilku dari belakang. Lalu aku berbalik .
"Kenapa?" Tanyanya.
"Dipanggil bu Dewi ke ruang guru."
"Kok bisa kenapa?"
" Lupa ngerjain tugas."
"Emm yaudah nanti aku bantuin kalo udah pulang sekolah . Sekarang temuin dulu aja Bu Dewi nya."
"Makasih." Ucapku sambil tersenyum.
"Sama sama cantik." Ucapnya sambil mengelus kepalaku.
"Dah jangan gugup." Ucapnya lalu melanjutkan langkahnya dan akupun melanjutkan langkahku hingga akhirnya aku sampai di kantor.
" Tania kenapa gak ngumpulin tugas yang saya suruh kemarin?" Ucapnya sambil memainkan pulpen yang ada di tangannya.
" Saya kemarin izin Bu."
"Izin kemana? Mau ngehindarin tugas dari saya?"
"Bukan bu kemarin saya ada acara keluarga."
"Acara apa? Emangnya 24 jam? Kan bisa malem buat rangkuman."
"Ya emang acaranya sampe malem bu. Dan saya kecapean."
"Acara apaan emangnya kamu nikah sampe malem dan kecapean." Cibirnya.
Emang iya bu.
"Saya gak mau denger Alesan lagi pokonya besok udah ada di meja saya. Dan sekarang kamu berdiri di lapangan dan hormat ke bendera! Sampai jam istirahat. Nanti saya bilang ke guru mata pelajaran kamu kalo kamu lagi saya hukum."
"Iya Bu."
Mau gimana lagi ? Kalo ngelawan kan takut ditambah hukumannya.
Kini aku berdiri di lapang sambil hormat ke bendera.
"Gila aja istirahat kan 3 jam. Bisa gosong gue dipanggang langsung 3 jam di lapangan." Gerutuku sendirian.
Tiba tiba penglihatan ku buram dan aku merasa ada 2 orang yang menangkapku saat pertahanan ku mulai ambruk.
Maaf ya guys aku lama banget up nya . Tapi jangan bosen bosen ya mantengin cerita Titania . Dahh love buat kalian pembaca setia Titania ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIA [ ON GOING ]
Romance"Gue mau tidur, Lo jangan macem macem" ucap Tania penuh penekanan. "Gak bakalan macem macem paling cuma satu macem"ucap Leon dengan santai sambil mendekatkan wajahnya dengan Tania. *** Arrrghhhh Bundaaaaaaa...... Tania terkejut melihat sosok dide...