04. Takdir?

579 97 10
                                    


Takdir begitu cepat mempertemukan aku dengan dia

Leon mampir ke cafe buat beli makanan karena disuruh papinya , masa mau ke rumah calon gak bawa buah tangan .

*Leon POV

Setelah membeli makanan aku langsung pulang ke rumah nemuin papi yang udah pulang duluan.

"Leo kamu udah siap belum?" Tanya papi memastikan.

"Siap gak siap kan tetep aja kejadian! " Ucapku pasrah

" Yaudah kita berangkat pake mobil jangan pake motor."

* Author POV
Leon menggunakan setelan jas hitam dan kemeja putih . Keren banget gak sihhh:*

 Keren banget gak sihhh:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku dan papi sampai di rumah berwarna serba gold, aku langsung memakirkan mobil dan berjalan menuju pintu utama rumah ini.

Tot tok tok...

"Assalamu'alaikum.." Ucap papi .

"Yah itu kayanya mereka udah Dateng deh." Ucap seseorang perempuan.

"Yaudah bunda langsung buka aja." Ucap seorang pria di belakangnya.

"Bi asih , makan malemnya udah siap?"

"Udah siap Bu."

Perempuan itu  langsung membukakan pintu.

"Mari masuk pak bima!" Ucapnya dengan sopan.

"Assalamu'alaikum tante." Ucapku dengan sopan sambil mencium tangan Rina .

"Eh ini anak pak bima  ganteng banget sopan lagi, gak salah saya  jodohin sama anak saya ." Ucapnya.

"Siapa dulu dong papinya!" Ucap papi dengan bangganya.

"Yaudah silahkan duduk dulu , saya panggilkan dulu anak saya. " Ucapnya lalu meninggalkan ruang tamu dan menuju ke atas.

"Eh sudah datang maaf tadi saya abis ke dapur liat makanan buat nanti persiapan makan malam. " Ucap pak Rizal.

"Maaf nih saya jadi ngerepotin , ini saya juga bawa sedikit makanan buat dicemil tadi mampir dulu beli martabak."  Ucap papi pada pak Rizal .

"Leo mana martabaknya?" Tanya papi memastikan.

"Ini om martabaknya, maaf kalo sedikit." Ucapku dengan sopan.

***
Tania POV

Kini aku sedang duduk di kasurku dan buliran bening  masih saja menetes dari mataku.

"Kenapa aku harus nikah secepat ini ya Allah." Ucapku disela isak tangisan.

Tok tok tok

"Tania sayang... buka pintunya nak ini bunda!"

"Iya Bun"

Bunda masuk ke kamarku dan  menenangkan aku karena aku masih saja belum bisa berhenti menangis dari sejak ayah memberitahu kalo aku akan dijodohkan dengan anak temannya.

"Bunda yakin dia laki-laki yang baik , dia bisa jaga kamu, percaya sama bunda." Ucap bunda sambil mengelus punggungku.

"Doain ya Bun, semoga aku bisa nerima semua ini." Ucapku sambil memeluk bunda erat.

"Kamu ini baru aja mau lamaran udah kaya yang hari ini nikah aja , hehe." Ucapnya mencairkan suasana.

"Yaudah bunda turun duluan yah kamu siap siap! jangan nangis kan gak enak diliatnya!" Ucapnya, lalu langsung keluar kamar.

"Aku percaya takdirmu pasti yang terbaik tuhan, semoga dia laki-laki yang terbaik yang engaku kirim buat bimbing aku ke jalan yang baik." Ucapku lalu keluar kamar .

*Ruang tamu*

"Mana Bun Tania nya?" Tanya ayah.

"Tania masih siap siap yah, biasa cewek kan suka lama kalo siap siap." Ucapnya sambil menyunggingkan senyum.

*Author POV

Tap tap tap
Suara langkah kaki turun dari tangga. Rina turun denganseorang perempuan yang menundukkan kepalanya.

Leon juga sedang asik dengan benda pipih ditangannya dan belum menyadari kedatangan Tania  .

Tania menggunakan dress yang sederhana berwarna hitam putih .

Tania menggunakan dress yang sederhana berwarna hitam putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah anak kalian cantik sekali ya!" Puji Bima .

"Makasih om." Ucap Tania dengan senyum manisnya.

Lalu Leon menengadahkan wajahnya dan matanya bertemu dengan manik mata indah milik Tania , mereka saling bertatapan dalam beberapa detik.

Lalu secara bersamaan mereka berteriak.

''Elo" Ucap Tania dan Leon barengan dengan nada sangat kaget.

"Ngapain Lo kesini ?" Ucap Tania mengintrogasi.

"Wah kalian sudah saling kenal yah? Ucap Rina antusias.

"Kita satu sekolah ." Ucap Leon singkat.

"Wah bagus dong kalo gitu, bisa jagain Tania setiap hari." Ucap Rina dengan senang.

"Bundaaa apaan sih!" Ucap Tania dengan kesal.

"Yaudah kita mulai aja acanya." Ucap Rizal .

"Tania sama Leon deketan yah berdirinya! Biar masang cincinnya gampang." Ucap Rina.

Lalu Leon memasang cincin tunangannya ke tangan Tania .

"Alhamdulillah ..." Ucap Rina, Bima ,Rizal barengan .

"Yaudah kita langsung makan malam aja." ucap Rizal .

"Iya mari pak bima , Leon kita makan malam dulu, Tania ajak leonnya !" Ucap Rina.

"Mari om kita makan."

" Leon makan !" Ucap Tania dengan sangat kesal karena orang yang akan jadi suaminya adalah orang yang nyebelin yang dia temui di hari pertama sekolahnya.

"Baik Tante makasih." Ucap Leon dengan sedikit senyum.

Lalu mereka menuju meja makan dan makan malam bersama.

Maaf banget nih readers aku baru update lagi . Mungpung selesai UAS jadi aku nulis lagi . Maaf banget kalo kalian nunggu lama .
Maaf banget dari part 1 sampe part 3 aku revisi semua dan ngerubah tokoh Leon jadi coolboy yang tadinya playboy.

Semoga kalian lebih suka cerita yang aku revisi sekarang yah

Happy reading 🥰

Jangan lupa follow Wattpad aku dan juga ig aku yah @ailsyandni_23
Support terus aku yah

Selamat malam Minggu ....
Assalamu'alaikum..

TITANIA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang