05. Pertemuan Dua Keluarga

616 94 8
                                    

Kenapa harus dia yang engkau kirim untukku tuhan?

"Leon makan! " Ucapku dengan sangat kesal karena orang yang akan jadi suamiku adalah orang yang nyebelin yang tadi aku  temuin di hari pertama sekolah.

"Baik Tante makasih." Ucapnya.

Lalu kita menuju meja makan dan makan malam bersama.

Waktu terus berjalan menunjukkan pukul 20.30 dan acara makan malam masih berlangsung.

"Maaf om Tante, toiletnya sebelah mana yah?" Tanyanya dengan sopan.

"Toiletnya tinggal belok  ke sebelah kiri  terus nyampe deh." Ucap bunda menjelaskan.

"Sayang kamu antar Leon takutnya dia gak tau !"

"Tapi Bun dia kan udah gede, masa nyasar sih orang masih dirumah ini." Ucapku sambil menunjukan ekspresi kesal.

"Tania sayang jangan gitu dong sama tamu! lagipula Leon calon suami kamu kan jadi harus bersikap baik dong sama dia."

"Gapapa Tante saya bisa sendiri kok." Ucapnya disela perdebatan aku dan bunda .

"Eh gak boleh gitu dong sayang , kamu kan calon menantu Tante , lagipula kalian belum dekat kamu bisa keliling rumah  Tante terus ngobrol ngobrol dulu sama Tania biar makin deket."

Eh ini kesempatan yang bagus biar gue bisa nanya nanya ke dia kenapa dia terima perjodohan ini , kan aku ogah banget harus menyandang status istri di umur semuda ini, lagian nanti gak bisa bebas lagi disekolah dipantau terus.

"Yaudah deh ayo Leon gue anterin."

"Ok"

~
Aku menunggu diluar kamar mandi sambil mondar-mandir , tak lama Leon keluar .

"Ngapain Lo mondar mandir? gak jelas kaya setrikaan aja." Nyinyir Leon .

"Apaan si gak tau terima kasih banget udah ditungguin juga." Ucapku dengan kesal.

"Siapa yang suruh nunggu! " Jawabnya ketus, lalu melangkahkan kakinya menuju meja makan.

"Leon tunggu!" Aku memanggilnya  dari belakang.

Lalu dia terdiam tapi masih tidak menoleh .

"Tunggu gue mau ngomong!"

"Gue Gaada waktu!"

"Penting!!"

"Sepenting apa sampe harus gue dengerin?"

"Lo kenapa mau nerima perjodohan ini?"

Mendengar kalimat itu dia langsung memutar tubuhnya dan menghampiriku.

"Menurut lo gue mau gitu punya istri cerewet bawel kecil tepos kaya lu?" Tuturnya sambil menatap tajam ke arahku.

"Apaan Lo bawa bawa fisik , terus ngapain Lo nerima perjodohan ini?"

"Gue punya alasan!"

"Alasan apa sampe sampe gue gak boleh tau?"

TITANIA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang