13. Rumah Baru

573 44 5
                                    

Seorang gadis cantik sedang bersantai di kasur kesayangannya, ditemani dengan benda pipih yang sudah diperbaiki yang tidak pernah terpisahkan dengannya.

"Tania." Ucap Leon sambil mengemas baju bajunya ke dalam koper miliknya.

"Hmm." Sahut Tania masih belum berpaling dari Hp nya.

" Beresin barang-barang Lo." Teriak Leon , karena Tania sedang memakai earphone.

"Apa?"

"Beresin barang-barang Lo."

"Kok lo ngusir gue sih! Kan ini rumah bunda." Ucap Tania sambil mengubah posisi menjadi duduk.

" Ya justru itu, kan ini rumah bunda jadi kita harus pindah."

"Ya gak bisa gitu dong!" Rengeknya.

"Bisa dong." Ucap Leon menirukan nada Tania .

" Gue gak ma-". Ucapnya terhenti karena  jari telunjuk Leon menempel di bibir Tania  sambil menatapnya.

" Gak ada penolakan." Ucap Leon , matanya  masih bertatapan dengan Tania.

"Tania... "
"Upss" Ucap Rina sambil menutup mulutnya kaget . Tania  yang mengetahui kedatangan Bundanya langsung gelagapan.

"Eh itu Bun , anu." Ucap Tania grogi sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Iya bunda ngerti bunda ganggu, bunda ke bawah lagi ya. " Ucap Rina sambil senyum dan menutup pintu.

"Ish Bundaaa.. "

"Udah cepetan beresin baju."

" Iya iya bawel!" Ucap Tania lalu melengos membuka lemari nya.

~

"Udah sini biar gue yang bawa." Tawar Leon sambil merebut koper Tania yang kelihatannya sangat berat.

"Nah dari tadi kek." Ucapnya lalu menuruni anak tangga dengan cepat.

"Bundaaaa..." Ucapnya sambil mencari Rina ke ruang keluarga.

"Bunda masa bunda jahat banget ngebolehin Tania di culik."

"Oh syukur dong kalo ada yang mau culik kamu. Bunda gak repot lagi deh. Siapa orangnya?"

"Ishh bunda kok gitu sih , kan aku anak semata wayangnya bunda." Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gitu aja ngambek." Goda Rina kepada anaknya sambil memeluknya.

"Bun, Leon izin dan pamit ya buat bawa Tania ke rumah yang udah Leon siapin."

"Oh jadi ini ya yang mau nyulik kamu. Kalo ini sih bunda setuju banget."

"Apasi bunda."

"Iya boleh , jagain Tania ya Leon . Bunda titip Tania sama kamu.  "
" Satu lagi Tania jangan sampai keseringan makan pedes soalnya asam lambungnya suka kambuh."

"Iya pasti Bun, kita berangkat ya." Ucapnya sambil mencium tangan Rina.

"Bundaa peyukkk.."

"Udah jangan manja sama bunda kan udah ada suami." Ucap Rina.

"Dah bunda Tania bakalan kangen rumah ini." Ucapnya sambil meneteskan air mata dan melangkah jauh mengikuti Leon dari belakang.

Tania masuk ke dalam mobil sedangkan Leon sedang memasukkan kopernya ke bagasi.

Tania masih memandangi rumahnya dari kaca jendela. Lalu Leon duduk di kursi kemudi.

"Assalamu'alaikum mi, mami gimana sehat? "

TITANIA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang