Cyber-Love

7.3K 1.2K 353
                                    

Cyber-Love adalah pola kedekatan yang terjalin dari hubungan yang tercipta dalam sosial media atau interaksi cyber lainnya dalam istilah sederhananya jatuh cinta dengan seseorang dalam dunia maya walaupun belum bertemu di dunia nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cyber-Love adalah pola kedekatan yang terjalin dari hubungan yang tercipta dalam sosial media atau interaksi cyber lainnya dalam istilah sederhananya jatuh cinta dengan seseorang dalam dunia maya walaupun belum bertemu di dunia nyata.
.
.
.


"Semester kali ini nilai saya di atas KKM semua, Kak."

Menutup pintu kulkas dengan pelan, Winter menggenggam satu kotak susu berperisa coklat di tangan kirinya. Langkah gadis berkemeja itu terasa sangat ringan menuju kearah balkon kamar, tempat yang menurutnya paling nyaman.

Tangan kanannya tengah asyik menggenggam ponsel yang sedang memperlihatkan seorang gadis dengan senyuman lebar di seberang.

"Oh ya? Saya ikut seneng dengernya, kamu bener-bener belajar dengan keras, ya?" Karina bertanya dengan alis yang terangkat satu, sebisa mungkin Winter menahan perasaan gemasnya pada gadis yang lebih tua.

Ah, melihat wajah Karina lewat sambungan video call saja berhasil membuat jantung Winter berdetak kencang. Bagaimana jika bertemu secara langsung? Apakah Winter akan mati di tempat?

Oke, itu sangat berlebihan.

"Saya bisa dapet nilai memuaskan karena di semangatin sama pacar, Kak." Winter berujar dengan tubuh yang bersandar santai di kepala kursi yang berada di balkon kamarnya. Terdengar suara kekehan dari Karina, gadis relawan itu tampak membenarkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan karena ulah angin.

"Emang pacar kamu nyemangatinnya kayak gimana?" Tanya Karina mengikuti gurauan Winter.

"Rahasia, saya gak akan bocorin ke orang lain. Nanti dia marah sama saya, gimana?" Jawab Winter dengan kedua mata yang membentuk bulan sabit, membuat Karina terkekeh nyaring.

"Sayang banget ya kamu sama pacarnya... kalo boleh tau, namanya siapa?"

Kedua netra amber milik Winter menatap lurus kearah layar, memperhatikan setiap detail wajah Karina yang membuatnya berdecak kagum. Gadis relawan itu tampak manis sekali dengan bandana berwarna biru terang yang tersampir di kepalanya, belum lagi baju turtleneck yang menambah aura dewasa gadis tersebut membuat Winter makin jatuh cinta.

Winter melakukan hal baik apa di masa lalu hingga Tuhan memberikan kebahagiaan seperti ini?

"Winter?"

Mendengar namanya dipanggil membuat Winter mengedipkan kelopak matanya berkali-kali. Gadis itu merutuki dirinya sendiri yang kelepasan menatapi Karina tanpa berkedip, sangat memalukan. Sebagai aksi menutupi rasa malu, Winter lebih memilih untuk meminum susu coklat di genggamannya dengan santai. Membiarkan 'pacar Quora' nya menyimak dari desa Simsagar.

"Hei, saya mau kenalan sama pacar kamu!"

Kegiatan Winter meminum susu kotaknya terhenti sejenak, gadis mungil itu kembali memusatkan fokusnya pada layar ponsel. Karina tengah menatapnya dalam di sertai tatapan polos. Manisnya.

Quora [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang