Story ini aku buat hanya untuk menuangkan ideku, bukan untuk menyinggung golongan-golongan tertentu ya... Just for fun. Happy reading!
.
.
.Suara gonggongan Zero yang tengah menanti makanan dari Winter terdengar nyaring, anjing berwarna abu-abu itu tampak antusias ketika sang majikan mengeluarkan makanan anjing dari dalam lemari makanan.
Saking antusiasnya, Zero sampai berlarian kesana kemari dan memutari kedua kaki Winter yang masih setia berdiri menatap dengan binaran gemas melihat aksi hewan peliharaannya.
"Nih makan, harus habisin! Kalo gak nanti aku yang di marahin Bunda, terus di bilang gak becus ngasih makan ke kamu!" Ujar Winter seraya menaruh sebuah tempat makanan yang telah terisi makanan anjing kehadapan Zero. Anjing itu langsung menyambutnya dengan senang hati.
Pagi ini Winter terbangun dengan perasaan hati yang baik, biasanya jika pagi seperti ini dirinya lebih memilih bergaul dengan kasurnya daripada harus memberi makan Zero. Alasan yang membuat Winter seperti ini hanyalah pesan-pesan yang Karina kirimkan padanya.
Sudah 5 bulan berlalu, komunikasi antara Winter dan Karina tidak kunjung putus. Berbagai bahasan keluar dengan lancar sebagai aksi komunikasi mereka. Bahkan Winter berhasil mengetahui beberapa hal tentang kehidupan Karina, begitu pula sebaliknya.
Winter sangat pandai mencari topik agar selalu bisa berkomunikasi dengan Karina. Dia tidak akan membuang kesempatan yang Tuhan berikan, Karina sudah bermurah hati mengirimkan pesan terlebih dahulu. Dan kini, tugas Winter untuk terus mencari bahasan agar tidak terjadi lost contact.
Sudah sangat lama Winter tidak merasakan senyaman ini dengan orang asing. Bahkan melihat secara langsung saja tidak pernah, tetapi entah mengapa Winter merasa jika dirinya sudah sangat bergantung pada Karina. Apakah ini normal? Cepat jawab iya.
"Win, Zero udah kamu kasih mak-" Taeyeon menghentikan langkah kakinya yang baru saja memasuki ruang keluarga ketika melihat anak bungsunya tengah terduduk anteng di depan Zero yang tengah makan dengan lahap.
Kening wanita itu mengernyit, sejak kapan Winter mau memberi Zero makan tanpa di suruh seperti ini? "Udah aku kasih makan, Bun. Mas Hyunjae belum pulang jogging?" Melirik kearah Winter, Taeyeon yang baru saja menyirami tanaman langsung mendudukkan diri disamping anaknya.
"Kakakmu belum pulang, paling juga sekalian main bulutangkis sama Bomin."
Winter hanya mengangguk, tangannya terjulur kearah Zero. Mengusapnya lembut secara berulang-ulang kali.
"Kemarin Bunda ketemu sama temen-temen kamu di pasar. Mereka nanya kabar kamu." Mendengar ucapan Taeyeon, Winter menghentikan aksi mengelus bulu Zero sejenak. "Tumben banget nanyain kabar," ujarnya pelan.
"Mereka khawatir katanya, soalnya kamu dihubungi lewat WA gak bisa."
"Orang aku uninstall WA, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Quora [Completed]
FanficQuora, sebuah aplikasi tanya jawab yang mempertemukan seorang Anandya Winter dan Karina Asmaraloka. Kedua sosok asing yang bertemu dengan membawa lukanya masing-masing. Dan dengan berbagai permainan takdir, keduanya dipertemukan di bawah langit kota...