Quora, sebuah aplikasi tanya jawab yang mempertemukan seorang Anandya Winter dan Karina Asmaraloka. Kedua sosok asing yang bertemu dengan membawa lukanya masing-masing. Dan dengan berbagai permainan takdir, keduanya dipertemukan di bawah langit kota...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda kemana, Win?" Memasukkan mie instan kedalam panci, Winter menatap kearah Hyunjae yang baru saja turun dari kamarnya. Winter menatap kakaknya malas ketika menyadari jika pemuda jangkung itu belum mandi, rambutnya sangat berantakan seperti habis di terjang angin badai.
"Mas tau kamu itu orang yang mager, tapi kalo ada yang nanya; jangan mager buat jawab." Hyunjae berucap jelas. Sedangkan gadis berpiyama ungu yang berada di depan kompor mendecak, "Bunda belanja ke pasar, buat beli bahan-bahan roti. Tuh, udah Winter jawab."
"Kenapa kamu gak ikut?"
"Males."
"Sesekali kamu harus keluar dari rumah, gak bosen apa dirumah terus?"
Hyunjae dengan sifat cerewetnya seringkali membuat Winter kesal, bisa-bisanya pemuda itu membuat Winter kesal sepagi ini. Uh, ingin rasanya Winter menyiram air rebusan mie instan yang masih panas kearah kakaknya itu.
"Aku gak akan pernah bosen buat tinggal di rumah seharian. Kalaupun mau keluar; mau ngapain?" ujar Winter yang masih sibuk dengan urusannya, suasana dapur yang cukup tenang membuat helaan napas Hyunjae terdengar oleh Winter. Mau tak mau dirinya berjalan kearah kakaknya yang tengah menatap kedua matanya dalam.
"Kamu bisa main sama temenmu, Win. Temen kamu banyak loh, kok bisa-bisanya kamu diem doang di rumah tanpa mau main sama temen sebaya?"
Winter melirik sejenak kearah Hyunjae yang tengah menatapnya sambil menggaruk rambut lebatnya sendiri. Lalu menjawab, "gak minat."
-
Winter bosan.
Liburan semester akhir kali ini dirinya hanya bisa bergelung diatas tempat tidur seharian. Memang seperti itu keseharian Winter, memangnya apa lagi?
Berlibur? Jangankan untuk berlibur, sekedar keluar dari kamar saja; Winter harus mengumpulkan niat. Mungkin biasanya ketika musim liburan seperti sekarang; banyak orang-orang yang berbondong-bondong untuk liburan di suatu tempat yang sedang ngehits. Pergi bersama keluarga, teman, maupun pasangan.
Namun Winter yang memiliki prinsip 'rebahan adalah segalanya' sangat tidak menyukai masa-masa seperti ini. Jadi, tidak heran jika pekerjaan Winter ketika sedang libur hanya tentang makan, tidur, dan bermain ponsel.
Terlalu monoton untuk remaja yang kebanyakan lebih suka happy-happy bersama gengnya.
Bukan tidak mempunyai teman, jujur saja; Winter mempunyai teman yang tidak bisa dibilang sedikit. Dengan wajah cantik mungilnya serta senyuman manis yang ia miliki, banyak sekali yang ingin berteman dengannya.
Namun mereka tidak ikhlas dalam berteman, Winter menyadari itu. Hal inilah yang membuatnya lebih memilih mengurung diri di dalam kamar ketika liburan seperti ini, bahkan jika masa liburan datang; Winter akan menghapus aplikasi Whatsapp di ponselnya untuk menghindari berbagai pesan dari teman-teman sekolahnya.