Part 19

17 2 0
                                    

Mentari pagi

...........
Ku lihat di pagi hari
Mentari sayup-sayup muncul dibalik gumpalan awan
Aku terngiang pun terpesona
Indahnya ciptaan sang Maha Kuasa..

"Sedikit pegalan puisi dari saya. "

Seisi kelas terpukau, dan bertepuk tangan mendengarkan setiap bait puisi karya Nasya.

"Keren nasya, ibu bangga dengan kamu. Kamu boleh kembali ke tempat dudukmu"

"Kerenn" Ucap Afifah

"Thanks"

" Assalamu'alaikum maaf menggangu" Tiba-tiba rehan datang dan berdiri di depan pintu kelas nasya

"Walaikumsalam" Jawab seluruh siswa.

"Maaf mengganggu sebentar"

"Silakan masuk rehan" Pinta bu dini

"Makasih bu"

".... Mohon perhatian nya sebentar ya adik-adik. Saya disini mau memberitahu kan bahwa sekolah kita akan mengadakan kema untuk anak kelas 10 dan 11. kema akan diadakan pada hari sabtu sampai minggu. Tujuan kema ini untuk menambah wawasan kalian Menganai alam sekitar. Kalau ada yang ingin di tanyakan lagi bisa japri saya. Nanti perwakilan melalui ketua kelas. Info selanjutnya akan saya beritahu via grup whatsapp"

".... Terimakasih atas perhatian adik-adik. Wasalamualaikum wr. Wb "

"Walaikumsalam wr. Wb" Jawab semua siswa

"Ganteng banget sih calon masa depan ku" Ucap nina.

"Ngarep ajah loe" Timpal tino.

" Puisi kamu keren" Ucap rehan kepada nasya ketika hendak meninggal kelas.

Seisi kelas dibuat gaduh mendengar ucapan rehan kepada nasya ..

"Cieee nasya... Aku juga mau digituin kak" Ucap  nina.

"Dagdigdug ngak tuh nas? " Tanya tino mengoda nasya

Nasya terdiam ia sepicles. pipinya terlihat merah, rehan berhasil membuat nasya tak berkutik menahan rasa senang ataupun malu. Pasti seisi kelas akan meneror nya dengan segudang pertanyaan.

Firda terlihat kesal. gadis itu menyukai Rehan. Pria yang ia sukai bahkan tidak melirik nya sama sekali. Malah lebih tertarik kepada sahabat nya.

"Bu.. Izin ke toilet" Kata Firda lalu segera beranjak meninggalkan kelas.
Bu dini pun mengiyakan

"Firda mau kemana? " Cegat nasya

"Bukan urusan loe" Jawab Firda ketus. Nasya semakin tak enak dengan Firda. Gadis itu memutuskan untuk megejar Firda.

"Bakal ada perpecahan antara sahabat nih" Ucap Nina.

"Gak pernah di cabe in ya mulut loh" Jawab afifah kesal.

* * * *

"Fir loe kenapa? " Tanya Nasya di depan pintu toilet yang dimasuki Firda. Namun tak ada satu kata yang keluar dari mulut Firda.

"Nasya.. Firda mana? " Tanya afifah baru sampai dan melihat nasya sendirian di depan pintu toilet.

"Didalem"

The Girls StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang