"Nas tunggu" Ucap Alex dari kejauhan.
Gadis yang ia panggil pun berhenti kemudian membalikan badannya. Alex pun berlari kecil menuju kearah gadis yang mampu membuatnya lupa akan masalahnya, kemarin.
"Ada apa? "
"Gak papa. Mau jalan ke kelas bareng loe aja"
"Haa? Gk waras ya loe? "
" Waras kok. Coba pegang jidat gue" Kata Alex menarik tangan nasya ke arah jidatnya
Nasya menolaknya, segerah melepaskan tangan nya dari gengaman tangan Alex
"Ogahhh" Lalu Mempercepat jalannya menuju kelas."Nasss.. Tunggu gue serius mau ngomong sama loe"
"Apa? " Nasya terpaksa menghentikan langkah nya
"Makasih buat kemarin. Loe udah ngilangin setengah beban masalah gue"
"Ohh iya sama sama. Loe bisa baik gini ya"
"Gue baik tergantung orangnya sih"
"Maksud loe? "
"Kan loe udah baik ke gue. So gue juga harus baik ke loe. "
Viona melihat Alex dan Nasya dengan geram. Viona adalah salah satu mantan Alex. Ia masih mencintai dan selalu mengejar ngejar Alex untuk biasa berpacaran lagi dengannya. Alasannya karena Alex cowok terpopuler di sekolah nya Mungkin ia mau numpang tenar. Sebab sejak putus dari Alex, popularitas nya di sekolah mulai menurun.
"Kayaknya.. Alex udah beneran ngelupain loe deh vi" Ucap sasa teman dekat nya.
* * * *
"Wel wel wel. Gue lihat tadi ada yang jalan bareng kak Alex nih" Goda Firda yang berada disamping Nasya.
Nasya melirik Firda "apaan sih loe" Kemudian mengambil buku di dalam tasnya
"Haa? Bener an Nas? Kok bisa sih? Kalau bener kasih tau cara nya dong Nas. Biar gue juga bisa jalan sama kak Alex" Sahut Afifah
"Emang apa penting nya sih?"
"Gini Nas, loe tau kan kak Alex tu cowok terganteng, cool, cuwek, gak ada tuh yang bisa deketin dia kecuali dia mau. Dan loe tau kan semua cewek di sekolah kita suka sama dia" Cerocos Afifah
"Ngak tuh, gue lebih suka kak Rehan. Udah ganteng, pinter, ketua osis jago main basket pula. Banyak prestasinya" Ucap Firda.
"Selera loe godboy banget"
"Iya iya dong emang elo" Ucap Firda pas dihadapan muka Afifah sahabat nya itu.
"Duh, ngapain jadi ngomong in mereka sih. Mending kita bahasa yang lain" Ucap Nasya.
"Oh iya nanti pulang sekolah jalan jalan yuk ke maal. Pumpung gue habis di kasih uang tambahan dari nyokap" Ajak Afifah.
"Boleh. Tapi loe yang bayar ya" Kata Nasya sembari melirik ke arah Firda
"Kalau itu gue setuju" Sahut Firda
"Noooo.. "
Belum sempat melanjutkan ucapanya. Bu dini, Selakau guru bahasa Indonesia pun memasuki kelas mereka.
"Assalamu'alaikum anak anak"
Salam bu dini"Walaikum salam bu"
"Gimana kabarnya? "
"Alhamdulillah baik bu"
"Alhamdulillah gini gini ajah bu"
Sahut salah satu siswa. Sontak membuat tawa seisi kelas."Baik ibu akan memulai materi pada pagi hari ini"
"... Materi hari ini tetang puisi. Kalian diharuskan dapat membuat, dan membaca puisi sesuai kaidah kaidah yang telah di tetapkan" Bu dini menjelaskan materi yang ia bahwakan hari ini kepada murid muridnya.
"Ya puisi lagi" Ucap Afifah.
"Loe gak bisa buat puisi ya" Sahut Firda yang duduk di sebelah nya. Tepatnya sebangku denganya.
Sedangkan Nasya duduk didepan mereka dengan teman lainnya. Ia terlihat sangat memperhatikan seorang guru yang ada didepannya."Ngak, emang loe bisa? "
"Kan ada Google"
"Oh iya juga ya"
"Lol"
Ucapan Firda dibales hantaman pulpen kearah wajahnya.
"Firdaa.. " Ucap Afifah melirikan tatapan kesal. sebab bu dini mulai melirik kearah mereka.
"Baik anak anak, bu dini sudah menjelaskan. Sekarang giliran kalian untuk membuat puisi.. "
"Berkelompok bu? " Tanya salah satu siswa memotong pembicaraan nya.
"Ngak... Berkeluarga" Bu diini memang sosok guru yang sedikit suka bercanda, tapi banyak ngak nya. "... Sendiri sendiri lah. Saya tinggal ke ruang guru dulu"
"Yang lama ya bu"
"Siap bu"
"Oh ya Nasya..." Sambil mendekat kearah Nasya "tolong kamu kasih map ini kepada Rehan ketua osis ya, soalnya saya buru-buru"
"Baik bu".
" Apa an tuh Nas? " Tanya Firda
"Gak tau nih, suruh ngasih kak Rehan tapi" Sambil membolak balik map nya.
"Ohh.. "
"Yaudah gue ngasih ini dulu ya. "
"Sendiri? Gue temenin ya Nas"
"Ngak usah fir gak papa kok udah biasa juga sendiri "
"Haha emang Jomblo" Sahut Afifah.
Firda tertawa. "Loe juga, dan lu gak usah ketawa deh" Bales Nasya..
Kemudian ia keluar dari kelas mecari Rehan.Ia berjalan melewati kolidor kelas yang sepi sebab saat ini sedang waktunya jam pembelajaran.
Nasya mencoba mencari Rehan di ruang kelasnya 11 IPA 1,tapi kosong ngak ada orang satu pun.
"Lah... Kok sepi sih? Apa lagi pada olahraga ya? "Lalu Nasya mencoba mecari Rehan ke lapangan yang biasa di pakai untuk semua siswa olahraga. Dan benar saja Rehan terlihat diantara siswa lainnya yang tengah melakukan pemanasan. Rehan terlihat tinggi dan maco ketikan mengunakan kaus olahraga. Sontak sorotan mata Nasya tak berhenti melihat ke arah Rehan. Pada akhirnya Rehan menyadari ada seorang gadis yang memperhatikan dirinya. Dan Nasya pun tersadar akan tujuannya.
"Kak sini" Ucap Nasya riri. Sambil melambaikan tangan nya sebab ia malu kalau mendatangi Rehan sebab banyak kakak kelas disana.
Rehan pun notic dengan ucapan dan pergerakan tangan Nasya. Ia pun segera meminta izin kepada pak. Arya guru olahraga nya. Pak Arya pun mengijinkan.
"Ada apa Nas? " Tanya rehan
"Ini kak dari bu dini" Sambil memberikan map tersebut.
"Ohh,, kirain apaan"
Perkataan itu dibalas senyumman oleh Nasya. "Maaf ya kak aku suru ke sini, soalnya. Malu di lihat temen temen kakak"
"Haha iya gak papa kok"
"Kalau gitu aku ke kelas dulu ya"
"Tunggu nas" Sambil memegang tangan Nasya
"Iya kak.. "
"Makasih " Sambil tersenyum miring.
Gadis itu terlihat sumringah terbayang senyum dari rehan sosok rehan memang cowok yang ia dambakan sejak dulu. Tipe nasya banget. Tapi ia tidak memberitahu siapa-siapa tenang cowok yang ia sukai, kepada sahabat nya pun tidak. Sebab ia tahun kalau Firda suka sama Rehan.
Walaupun kadang Nasya suka keceplosan untuk tidak membicarakan bahwa ia benar-benar suka dengan Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girls Story
Teen FictionYa, gadis itu bernama Nasya, Lebih tepatnya Nasya Agnessia. Seorang gadis remaja yang terlahir dari keluarga yang sebenarnya kaya, tapi orang tuanya mengajarkan hidup sederhana dan gadis itu pun sudah terbiasa hidup dengan kesederhanaan. Papa nya be...