Peter Pettigrew

995 145 4
                                    

Cedric sudah menghabiskan buburnya. Tidak lama setelah itu madam pomfrey datang membawa sebuah botol dan juga cangkir. Sepertinya itu ramuan untuk cedric.

"Kau sudah menghabiskan buburmu? Sekarang minumlah ini." ramuan yang diberi oleh madam pomfrey terlihat menjijikan. Tapi cedric harus tetap meminumnya agar sembuh.

"Minumlah ced."

"Aku tidak mau."

Aku meminta madam pomfrey untuk meletakkan obat itu dimeja sebelah cedric, akan kupastikan jika dia meminumnya. Madam pomfrey keluar setelah meletakkan obat itu.

"Apa kau sudah makan malam?" tanya nya tiba tiba

"Belum. Aku menunggumu didepan perpustakaan hampir 1 jam."

"Benarkah? Aku akan membuatkanmu sandwich didapur" ucap cedric ingin beranjak dari kasur.

"Hei hei tidak usah. Kau masih perlu istirahat, aku akan pergi ke dapur nanti."

Setelah itu tidak ada lagi yang membuka suara. Aku membaca buku PTIH yang kubawa sedari tadi. Sedangkan cedric duduk diam melihat ku membaca.

Beberapa kali aku menyuruhnya untuk meminum obat itu. Tapi dia terus terusan menolak. Sampai akhirnya aku memaksa dia untuk meminum itu. Obatnya habis diminum oleh cedric, walaupun setelahnya dia merasa sedikit mual.

Hari sudah semakin larut. Tapi aku masih duduk disini menemani cedric. "Hei ini sudah hampir jam 11. Kau harus tidur."

"Tidak masalah. Lagipula aku ada insomnia."

"Meskipun begitu kau butuh istirahat."

"Kenapa kau terus mengusirku?"

"Aku mencemaskan mu." ucapnya sambil memyentil dahiku.

"Hei itu sakit! Baiklah aku akan pergi. Jaga dirimu."

"Kau juga."

[-]

Sedikit menakutkan berjalan di kegelapan seperti ini sendirian. Hanya diterangi oleh cahaya kecil dari ujung tongkatku. Beberapa lukisan memarahiku karena cahaya terang itu, mereka bilang itu mengganggu tidur mereka.

"[Name]"

Seseorang memanggilku dengan berbisik. Aku mengarahkan tongkat kearah belakang dan juga depanku tapi aku tidak melihat orang itu.

"Siapa i-"

Seseorang menarikku. Sebelum aku berteriak dia sudah menutup mulutku dengan tangannya. Beberapa kali aku memberontak tapi orang itu tetap menahanku. Karena penasaran, aku mengarahkan tongkat sihirku kewajah orang itu.

"Ha- harry? Apa yang kau lakukan disini?" harry melepas genggaman tangannya.

"Sssttt! Aku sedang mencari peter pettigrew." Harry menunjukkan peta perampok yang ia bawa.

"Peter pettigrew? Bukankah kau bilang dia sudah mati?"

"Ya itu benar. Tapi dia masih terlihat di peta ini."

Peta itu menunjukkan langkah kaki peter pettigrew yang berjalan semakin mendekat kearah kami. Saat tau itu, harry langsung mengarahkan tongkatnya yang bercahaya. Sedangkan aku hanya bisa berlindung dibelakangnya dengan mengarahkan tongkat sihirku.

Langkahnya semakin mendekat- mendekat- mendekat.

Kami tidak melihat apapun yang lewat didepan kami. Tapi dipeta menunjukkan jika peter sudah melewati kami berdua. Itu membuat aku dan harry kebingungan mencarinya dibelakang kami. Tapi hasilnya nihil.

Sementara harry mencari peter, aku melihat kearah peta yang ditangannya. Aku melihat langkah kaki profesor snape yang berada tidak jauh dari kami.

"Harry! Profesor snape." Bisikku

Mr. Malfoy 3 : Draco x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang