Tidak hanya madam rosmerta yang kami lihat. Disana juga ada hagrid, cornelius dan juga McGonagall. Dari yang kami lihat, sepertinya mereka baru sampai disini menggunakan kereta luncur.
"Oh, my dear rosmerta. Semoga bisnis mu lancar." ucap Cornelius sembari turun dari kereta luncur.
"Ya itu akan lancar jika kau tidak mengirim dementor kemari dan datang ketoko ku setiap malam!"
Yang dikatakan madam rosmerta ada benarnya juga. Hal itu dialami oleh ibuku juga, dia beberapa kali mengirimkan surat kepadaku. Bercerita jika tokonya menjadi sepi karena para dementor.
Dumbledore sudah mengusir dementor, tapi hanya dibagian hogwarts. Untuk disekitarannya dumbledore tidak memiliki hak, cornelius lah yang bisa memerintah dementor itu.
Karena ada berita jika sirius black berada di hogsmeade. Cornelius mengirim lebih banyak dememtor kemari untuk memeriksa setiap sudut desa ini.
Madam rosmerta terkejut saat tau sirius black berkeliaran di hogsmeade. "Sirius black? Untuk apa dia datang kemari?" Ekspresi wajah madam rosmerta terlihat sangat penasaran.
McGonagall mendekat ketelinga nya untuk berbisik. "Harry Potter."
"HARRY POTTER?!" Madam rosmerta malah berteriak menyebut nama harry. Padahal McGonagall tidak ingin hal ini didengar oleh lain. Karena itu cornelius dan McGonagall mengajak rosmerta untuk mengobrol didalam toko nya.
Kami bertiga langsung menoleh kearah harry, tapi dia sudah menghilang dengan jubah itu. Untungnya saja ada jejak kaki harry yang terbentuk diatas salju.
Kami mengikutinya dari belakang memasuki toko rosmerta. Tapi ketiga gantungan kepala melarang kami masuk. Penyihir muda dilarang masuk kedalam toko ini.
Hermione terdengar bergumam tidak suka dengan sikap ketiga kepala itu. Dia kembali menutup pintu lalu kami mengintip dari jendela kaca yang ada dipintu itu.
"Kita tunggu harry. Dia pasti akan memberitau kita." Hermione mengajak kami untuk duduk disalah satu kursi didekat sana sembari menunggu harry keluar.
Hampir 30 menit kami duduk disini menunggu harry. Tapi dia masih belum keluar. Kurasa dia mendengar banyak sebuah 'secret' didalam sana.
Tap.. tap.. tap..
Aku melihat sebuah jejak kaki yang berjalan keluar dari toko madam rosmerta. "Hermione lihat." Aku menunjuk kearah jejak kaki itu. Sudah dipastikan 100% jika itu jejak kaki harry. Kami segera mengikutinya pergi tidak tau kemana.
Sepertinya perasaan harry sedang tidak baik sekarang. Sampai sampai dia menabrak kelompok paduan suara yang disana.
Harry menuntun kami kesebuah batu besar, dia duduk disana tertutup oleh jubah tembus pandangnya. Hermione ingin mendekatinya, tapi aku dan ron menahannya. "Biarkan aku melihatnya."
Ron melepaskan tangan hermione, membiarkannya melihat keadaan harry.
Hermione membuka jubah yang menutupi harry. Kami terkejut saat melihatnya sedang menangis disana. Sebenarnya apa yang harry dengar didalam sana?
Aku dan ron berjalan mendekati mereka berdua. "Apa yang terjadi harry? Apa yang mereka katakan?"
"Dia adalah teman mereka, dan dia mengkhianati mereka. DIA ADALAH TEMAN MEREKA!" Suara harry menggema, kami bertiga hanya bisa menunduk mendengarkan ceritanya. "Aku berharap dia menemukanku. Karena saat dia menemukanku, aku akan siap! Saat dia menemukanku, aku akan membunuhnya!"
[-]
Musim dingin sudah berakhir. Menyegarkan dapat menghirup udara hangat seperti ini.
Karena kelas sudah berakhir, aku dan hermione menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan.
Mengingat kata perpustakaan, aku jadi mengingat perkataan cedric saat di hogsmeade. Apa dia benar benar menungguku tadi? Aku berharap tidak.
Suasana tenang diperpustakaan membuat siapapun akan merasa lebih baik. Mencium aroma buku dan rak tua disini, ditambah dengan cahaya matahari yang memenuhi ruangan.
Sayang sekali suasana menenagkan itu harus hilang saat seseorang berteriak memanggil nama hermione. "HERMIONE!"
Orang yang terlihat familiar itu mendekati kami berdua. Berambut merah dengan tinggi sekitar 153cm. Itu pasti ronald weasley. "Hermione, [Name] apa kalian melihat harry?"
Ron datang lalu duduk disebelah hermione. "Dia pergi ke kantor profesor lupin. Dia ingin mempelajari sesuatu dengannya." jelasku.
"Benarkah?" Aku hanya membalasnya dengan anggukan. "Hah. Aku tidak mempunyai teman sama sekali saat harry pergi. Kalian berdua sibuk membaca buku disini."
Ron menyandarkan kepalanya di rak yang ada dibelakangnya. Raut wajahnya terlihat benar benar lesu.
"Kudengar hagrid sudah pulang dari sidang masalah buckbeak." Hermione menutup bukunya perlahan. "Ayo, apa kalian tidak mau mendengar keputusan hakim?"
Aku dan ron hanya menjawabnya dengan anggukan. Kami beranjak dari kursi tua itu untuk segera ke ruang rekreasi. Mengganti jubah tebal ini dengan pakaian sehari hari.
Sayang sekali ditengah tengah perjalanan aku harus pergi ke toilet. Perutku tidak bisa diajak kerja sama sekarang. Padahal aku tidak makan makanan pedas tadi.
"Hermione sepertinya aku harus pergi ke toilet sekarang. Kalian duluan saja, aku akan menyusul." Sesegera mungkin aku berlari meninggalkan hermione dan ron.
Aku pergi ke toilet perempuan yang dihuni oleh myrtle. Aku sengaja pergi kesana, untuk bertemu dengan myrtle. Tapi sebelum bertemu dengan nya, aku menabung terlebih dahulu di toilet.
Suasana toilet ini masih sepi seperti tahun tahun kemarin. Tidak ada satu murid pun yang mau datang kesini. Apa itu karena adanya keberadaan moaning myrtle disini?
"Ahh, benar benar lega." Aku menekan tombol push, lalu keluar dari toilet itu.
"[Name] apa yang terjadi padamu?" Myrtle sudah menungguku di salah satu wastafel yang ada disana. Suaranya terdengar menenangkan bagiku, suara lembut dan nyaring. Hampir sama seperti ibuku.
"Aku baik baik saja myrtle, hanya sedikit sakit perut."
"Kau tau? Beberapa minggu kemarin anak slytherin datang kemari untuk menemuiku."
"Benarkah? Siapa? Kenapa mereka ingin menemuimu?"
"Draco malfoy. Dia bertanya banyak hal tentangmu. Dia tau jika kau dekat denganku." Aku langsung menghentikan aktifitas ku yang sedang mencuci tangan.
Apa aku tidak salah dengar? Draco menemui myrtle hanya untuk bertanya tentang ku? Kenapa dia harus bertanya kepada myrtle? Bukankah ada hermione yang lebih dekat denganku?
Myrtle menceritakan beberapa hal yang ditanyakan oleh draco, seperti bunga kesukaan ku, makanan dan minuman, buku buku yang kusukai, bahkan tempat favorit ku.
Tapi myrtle tidak memberitau nya. Dia malah memberi draco sebuah tugas untuk diselesaikan, jika draco bisa menyelesaikannya myrtle akan memberitau semua tentang aku.
Tap.. tap.. tap..
Suara langkah kaki seseorang menggema di depan toilet. Ntah kenapa aku malah bersembunyi di salah satu bilik toilet itu.
'Dasar bodoh. Kenapa kau bersembunyi? Apa kau seorang penjahat?' batinku.
"Aku sudah menyelesaikannya! Sekarang beritau aku semua nya."
Suaranya sangat familiar. Tapi kuharap dugaanku salah. Jika aku berpapasan dengannya, apa yang akan kukatakan?
Rabu, 23 Desember 2020