Suasana hutan benar benar sejuk, udara disini benar benar bersih. Seolah olah dedaunan yang ada dipohon menyaring udara dari debu dan juga polusi.
Karena sudah sampai di tempat yang ditentukan hagrid, dia menyuruh kami untuk membuka buku halaman 49.
Aku ingin membuka buku ini, tapi harry menahan tanganku. Dia menjelaskan bahwa buku ini seperti hewan, mempunyai sebuah gigi diujung nya.
Benar yang dikatakan harry, disalah satu sisi buku itu terdapat semacam gigi yang terbuat dari kertas. Aku baru menyadarinya sekarang.
Aku mendengar seseorang bertanya, suara nya sedikit familiar ditelingaku. Saat menoleh kearah orangnya, aku tau jika yang bertanya itu adalah Draco.
Hagrid menyarankan kami untuk mengusap bagian punggung buku itu agar ia dapat dibuka.
Sayang sekali neville malah membuka buku itu tanpa mengusap punggungnya, alhasil buku itu menyerang dirinya menggunakan gigi kertas itu. Dia terjatuh diikuti oleh tawa murid yang melihatnya.
Semua murid berkumpul disebuah batu besar yang ada tidak jauh dari sana. Aku meletakkan buku itu diatas batu karena sudah tidak tahan membawanya.
"Menurutku buku ini benar benar lucu."
"Oh yes terribly funny." Sontak aku menoleh kearah sumber suara itu. "Bagus sekali. Ya, tuhan, tempat ini benar benar kacau. Tunggu sampai ayahku mendengar bahwa dumbledore menyuruh orang bodoh ini untuk mengajar."
Draco dan temannya mengejek hagrid. Dia berniat untuk melaporkan hal ini kepada ayahnya. Dia malah terdengar seperti anak manja yang selalu melaporkan kejadian di sekolah kepada ayahnya.
Tentu saja harry tidak tinggal diam mendengar draco mengejek hagrid seperti itu. Dia meletakkan tas nya di tanah, bersiap untuk maju melawan draco.
Begitu juga dengan draco, dia tidak tinggal diam saat ditantang oleh harry seperti ini. Bisa dibilang harry adalah musuh terbesarnya saat ini.
Tiba tiba wajah draco tampak seperti ketakutan. Dia melihat kearah langit sambil menunjuknya. "Dementor! Dementor!". Semua murid langsung menoleh kearah langit termasuk aku. Tapi tidak ada apa apa disana.
Suara tawa draco dan temannya terdengar cukup besar. Mereka menggunakan tudung kepala seolah olah mereka adalah para dementor.
Jika harry dan draco berhadapan seperti ini, masalah nya akan menjadi panjang. Jadi aku harus menghentikan mereka berdua. Aku mengajak harry untuk menjauh dari draco. "Abaikan saja harry. Kau seharusnya mengusap punggung buku itu."
"Ya."
Neville kembali bergabung dengan kumpulan anak gryffindor yang lain. Jubahnya tampak sobek dimana mana, itu ulah dari buku yang kami bawa.
Hagrid berdehem beberapa kali agar kami memperhatikannya. Dia tampak sudah mengalungi beberapa musang mati dilehernya.
Seekor hewan besar bersayap berdiri dihadapan kami. Hampir semua murid tercengang melihat nya. Hewan itu seperti setengah burung dan kuda.
Dia memiliki kepala, sayap dan kaki bagian depan seperti burung. Sedangkan bagian kaki belakang dan badan nya seperti kuda. Sebenarnya hewan menyeramkan apa ini?
"Itu adalah Hippogriff. Hal pertama yang ingin kalian ketahui tentang hippogriff adalah mereka makhluk yang sangat mudah tersinggung. Kalian tidak mau menghina seekor hippogriff bukan? Itu mungkin adalah hal terakhir yang akan kalian lakukan."
Mendengar penjelasan hagrid saja aku sudah merasa takut untuk berhadapan dengan hewan itu.
"Sekarang, siapa yang mau menyapa nya duluan?"
Semua murid mundur kebelakang kecuali harry. Dia masih berdiri diam disana melihat hippogriff itu memakan musang mati yang diberi oleh hagrid.
Bruk!
Sepertinya aku menabrak seseorang dibelakang ku. Segera mungkin aku ingin meminta maaf kepada orangnya lalu pergi mendekati hermione dan ron.
"Maaf aku tidak-"
Aku terhenti saat melihat wajah menyebalkan draco. Dia berdiri disana sambil memakan apel hijau seolah olah tidak terjadi apa apa. Sepertinya aku tidak perlu meminta maaf kepada pria ini. Sebaiknya aku langsung saja pergi sebelum mendapat masalah dengan orang ini.
"Hei mau kemana? Bukankah kau harus meminta maaf karena telah menabrak ku?"
"Untuk apa aku minta maaf? Sepertinya juga kau sengaja agar ditabrak oleh ku. Aku sedang tidak ingin berurusan denganmu."
Draco memegang pergelangan tanganku, memintaku untuk berdiri didepan nya.
Genggaman tangan pria benar benar kuat. Aku berusaha sekeras mungkin untuk melepaskan genggaman tangan draco dari tanganku, tapi hal itu tidak berguna sama sekali. "Diam disini. Tidak usah banyak bergerak."
Apa maksudnya itu? Aku tidak mau berdiri didekatnya, dia pasti akan terus menjahiliku.
Karena sibuk melepaskan tangan dari draco, aku tidak melihat harry maju kedepan berhadapan dengan buckbeak. Dan sekarang harry sudah terbang bersama dengan bucbeak.
Benar benar menyebalkan. Aku menghentakan kaki ketanah, sedangkan draco masih berdiri diam memegang tangan ku seolah tidak terjadi apa apa.
Hampir 30 menit aku berdiri didepan nya. Dia tampak memainkan rambutku, beberapa kali mengusapnya lalu menariknya. Jujur saja aku merasa terusik dengan pria menyebalkan ini. Tapi aku tidak bisa kabur karena tanganku sudah digenggam oleh nya.
Harry sudah kembali ke daratan bersama dengan buckbeak. Hampir seluruh murid bertepuk tangan untuk harry. Tapi tidak denganku, tangan kanan ku masih di genggam oleh pria menyebalkan ini.
Tiba tiba saja dia langsung menepis tanganku. Ntah apa yang membuatnya melepas tanganku, tapi aku merasa senang.
Ada cap merah bekas genggaman draco ditanganku. Sepertinya anak ini menggenggamnya menggunakan kekuatan penuh. Aku mengusapnya agar cap merah itu memudar.
Ternyata alasan draco melepas tanganku adalah buckbeak. Dia ingin maju kedepan untuk berhadapan dengan buckbeak, untungnya saja aku sempat menahan tangan draco.
"Apa yang akan kau lakukan? Bukankah hagrid sudah memperingati tentang menghina hippogriff?"
"Apa pedulimu [Name]? Lepaskan tanganku." Draco menepis tanganku lalu maju kedepan untuk menghina buckbeak.
Dia maju kedepan seolah olah hewan itu tidak berbahaya sama sekali. Dia juga tidak melupakan hinaan yang akan ia katakan kepada buckbeak. "Kau sama sekali tidak berbahaya kan? Dasar binatang besar yang jelek!"
Buckbeak langsung mengangkat kedua cakar depannya. Semua murid berlari sambil berteriak untuk menyelamatkan diri.
Buckbeak berhasil membuat tangan kanan draco terluka dengan cakarnya. Hagrid langsung menghadangnya agar tidak membunuh draco, dia melempar sebuah musang mati kearah yang cukup jauh dari draco.
Draco terbaring di tanah tampak kesakitan. Aku maju kedepan untuk menyuruh hagrid membawa draco ke rumah sakit segera.
Karena ulah draco, kelas hari ini harus dibubarkan.
[-]
Makan malam baru saja berakhir. Masih ada beberapa murid yang duduk disana untuk menghabiskan waktu membaca buku.
Secara tidak sengaja kami mendengar percakapan draco dan teman temannya mengenai luka draco. Dia melebih lebihkan sakit tentang lukanya itu. Dia bilang tidak bisa mengerjakan pr selama berminggu minggu. Katakan saja jika dia malas mengerjakan pr.
Untungnya saja hagrid tidak dipecat dari pekerjaannya, tapi ayah darco benar benar marah tentang ini. Masalah ini pasti tidak akan selesai begitu saja.
"Dia terlihat! Dia terlihat!"
Seamus memasuki aula sambil berteriak membawa sebuah koran. Kami berempat langsung mendekatinya melihat isi koran yang ia bawa.
Jum'at, 11 Desember 2020