Dihari berikutnya kami belajar seperti biasa. Hanya saja kali ini profesor snape menutup semua jendela dan juga pintu. Ditambah lagi hermione menghilang seperti biasanya. Karena itu aku jadi duduk sendirian dikursiku.
Sebenarnya aku juga tidak tau alasan ia menutup semua pintu dan jendela. Tapi mungkin saja ini ada hubungannya dengan kejadian semalam.
"Bukan halaman 394."
Aku membuka buku tebal yang ada dihadapan ku. Terasa sedikit aneh, karena kami belum belajar sejauh itu. Terakhir kali kami masih belajar di halaman 115.
"Namun pak, kami baru saja mulai belajar tentang Red Cap dan Hinkypunk. Tidak seharusnya kami mulai mempelajari makhluk nokturnal selama berminggu minggu."
Tiba tiba saja hermione sudah duduk disebelahku. Aku hanya bisa menatapnya kebingungan, bagaimana dia bisa masuk ke sini? maksudku aku tidak melihatnya masuk.
"Hermione, kapan kau masuk? Aku tidak melihatmu masuk. Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"
"SILENCE."
Astaga yang benar saja, snape bisa tau aku sedang berbicara. Padahal aku sudah mengecilkan suaraku. Pendengarannya benar benar setajam silet.
Materi pelajaran hari ini tentang manusia serigala atau lebih sering disebut dengan werewolf. Pasti nya setiap guru menanyakan terlebih dahulu kepada murid tentang pengertian materi yang akan dibahas.
Secepat kilat hermione mengangkat tangannya. Jika dilihat sekeliling, hanya hermione yang mengangkat tangan, tapi profesor snape malah tidak melihatnya. Atau mungkin dia pura pura tidak melihat.
"Tidak ada yang tau? Mengecewakan sekali."
"Please, sir. Animagus adalah seorang penyihir yang memilih untuk berubah menjadi binatang. Sedangkan werewolf tidak ada pilihan, disetiap bulan purnama ketika dia berubah dia tidak mengingat lagi siapa dirinya. Dia akan membunuh teman baiknya jika dia bertemu dengan orangnya. Selain itu, werewolf hanya menanggapi panggilan dari jenisnya sendiri."
Menakjubkan. Dia menjelaskan nya dengan sangat lancar tanpa ada sebuah hambatan. Kurasa dia menghafal semua isi buku yang ia baca setiap harinya.
Jika murid berprestasi seperti itu harus diberi pujian bukan? atau sebuah nilai tambahan?
Tapi snape malah melakukan hal sebaliknya. Dia memarahi hermione karena berbicara tanpa izin untuk kedua kalinya. "Dikurangi lima poin dari gryffindor."
Bahkan dia mengurangi nilai milik gryffindor! Kurasa tidak akan ada murid yang mau diajar oleh snape jika sikapnya seperti ini terhadap murid.
Aku dan hermione hanya bisa saling menatap saat mendengar snape mengurangi nilai kami. Kurasa dia sudah benar benar gila.
Snape memberikan sebuah tugas untuk pelajaran kali ini. Meminta kami untuk menulis tentang werewolf sebanyak dua gulungan perkamen yang akan dikumpulkan pada hari Senin pagi.
Aku tidak tau apa yang sedang difikirkan harry saat ini, tapi wajahnya terlihat sedang mencemaskan sesuatu.
"But, sir. Besok ada pertandingan quidditch."
"Kalau begitu kau harus berhati hati Tn. Potter. Kehilangan salah satu anggota tubuh tidak akan memberimu pengecualian."
Sepertinya harry akan sibuk mulai besok.
[-]
Pertandingan quidditch kali ini terasa dingin dan basah. Karena sekarang sedang hujan badai. Hampir seluruh penonton menggunakan payung dan juga jas hujan.
Karena cuaca yang tidak bagus, pemain quiddtich jadi merasa kesulitan untuk bermain. Beberapa dari mereka menggunakan sebuah kacamata agar tidak kesusahan untuk melihat.
Bahkan ada beberapa pemain yang terjatuh karena sapu mereka disambar oleh petir. Menakutkan bukan?
Tapi hal itu tidak membuatku patah semangat. Aku terus berteriak menyemangati harry, kuharap dia bisa mengambil snitch itu lagi dan memenangkan pertandingan.
Harry dan seorang seeker hufflepuff terbang keatas awan untuk mengambil snitch itu. Kami para penonton tidak bisa melihatnya karena tertutup oleh awan hitam.
'Semoga harry baik baik saja. Semoga harry bisa mendapatkan snitch.'
Aku terus mengulang do'a itu disalam hatiku. Berharap harry baik baik saja diatas sana.
"AKHHH!!"
Suara teriak seseorang terdengat sangat jelas. Aku langsung mencari tau siapa orang itu, berharap itu bukan harry. Harry pasti masih diatas sana mengejar snitch.
Dugaan ku benar, yang jatuh itu adalah sekeer dari hufflepuff. Dia terjatuh karena sapu terbangnya disambar oleh petir. Semoga saja sapu ataupun harry tidak disambar oleh petir juga.
Hampir 20 menit kami menunggu harry kembali ke lapangan. Dia masih mengejar snitch sendirian diatas sana. Apa dia baik baik saja?
"Lihat itu! Diatas sana"
"Astaga harry."
"HARRY!"
Harry terjatuh dari ketinggian tanpa sapu terbangnya. Beberapa anak berteriak, begitu juga denganku. Untungnya saja dumbledore memantrai harry agar tidak jatuh ke tanah. "Aresto Momentum."
Aku dan yang lain bergegas pergi ketengah tengah lapangan untuk melihat keadaan harry. Untung saja dia tidak terluka, hanya ada beberapa goresan di wajah dan lengannya.
Profesor dumbledore segera meminta kami untuk membawa harry ke rumah sakit untuk diperiksa madam pomfrey.
[-]
Madam pomfrey sudah memeriksa harry, dia baik baik saja. Tunggu beberapa saat lagi harry pasti bangun.
Kami berkumpul tepat dihadapannya menunggu ia bangun. Wajah harry terlihat sangat pucat, bagaimana tidak? Dia jatuh dari ketinggian 30 Meter.
Perlahan lahan mata harry mulai terbuka, sepertinya dia sudah sadar. Tapi kami masih saja mengerumuninya sampai ia benar benar membuka matanya.
"Bagaimana perasaanmu harry?"
"Brilian." Harry tampak kesusahan untuk duduk, aku langsung membantunya agar ia bisa duduk dengan nyaman.
"Kau sempat membuat kami semua khawatir harry." ucap fred dan george.
Baru saja selesai duduk, harry langsung bertanya soal pertandingan tadi. "Siapa yang menang dipertandingan tadi? Lalu apa yang terjadi padaku?" Disaat seperti ini dia masih bisa bertanya tentang pertandingan.
Hufflepuff memenangkan pertandingan. Untuk hal ini kami tidak bisa menyalahkan harry sepenuhnya, tidak seharusnya dementor memasuki area pertandingan.
Dumbledore benar benar marah mengetahui hal ini, setelah menyelamatkan harry dia langsung mengusir para dementor pergi.
Tidak hanya itu yang harus harry ketahui. Ada satu hal penting lagi yang harus ia dengar, ini masalah sapunya. "Saat kau jatuh, sapumu terbang ke Dedalu Perkasa, dan.. ya.."
Ron membuka bungkusan yang ia bawa sedari tadi. Isinya adalah sapu nimbus harry yang patah. Raut wajah harry yang awalnya penasaran berubah menjadi raut wajah tidak percaya.
"Untuk masalah itu tidak perlu kau fikirkan, harry. Sekarang fokuslah pada kesehatan mu."
Aku berusaha menenangkan harry, dia harus banyak istirahat agar bisa cepat sembuh. Tidak hanya tubuhnya yang butuh istirahat, otak nya juga membutuhkan istirahat.
"Singkirkan itu ron." Hermione meminta ron untuk menyingkirkan tongkat itu dari hadapan harry. "Kau bisa istirahat disini harry, kami akan meninggalkanmu sendirian."
Kami semua keluar meninggalkan harry disana. Masih ada pelajaran lain yang menunggu kami.
Sab'tu, 19 Desember 2020