Salju di Hogsmeade

1.1K 184 9
                                    

Beberapa hari telah berlalu setelah kejadian pertandingan quidditch.

Salju sudah menyelemuti hampir seluruh bagian dinding kastil. Kurasa suhu hari ini sudah mencapai 3°C.

Pagi ini adalah kunjungan terakhir ke hogsmeade. Aku menggunakan pakaian tebal yang disiapkan oleh ibu sebelum aku kemari, seperti sarung tangan, beberapa syal, penutup kepala dan juga jaket bulu.

Sayang sekali harry tidak bisa pergi bersama kami. Dari yang kudengar pemandangan hogsmeade saat tertutup salju akan lebih indah. Warna putih dimana mana, ditambah dengan aroma permen yang manis. Itu sangat cocok!

Beberapa kali aku sudah mencoba parfum dan shampoo yang diberi oleh draco. Tapi kulitku tidak terasa gatal dan memerah, itu artinya kedua benda ini bebas dari alkohol.

Karena tidak mengandung alkohol, aku jadi sering menggunakannya. Bahkan hermione bilang aromanya lebih manis dari parfum ku sebelumnya.

"Kau menggunakan parfum itu lagi, benar bukan? Aku suka aromanya." Hermione mengendus kearah jaketku seperti seekor anjing, astaga! bahkan hermione bisa jatuh cinta terhadap parfum ku.

"Hermione! [Name]! Ayo pergi bermain disana, aku ingin mengunjungi beberapa waktu lalu." Ron berlari kearah salah satu toko yang ia tunjuk.

"Kau pergi saja mione, aku akan menunggu kalian disana." Aku menunjuk salah satu kursi yang ada tidak jauh dari toko itu.

"Baiklah. Jangan sampai membeku."

Kursi itu sedikit tertutup oleh salju, tapi aku tinggal membersihkannya dengan salah satu buku yang kubawa. Lebih baik membaca buku disini daripada bermain.

Membaca buku seperti ini membuatku benar benar tenang. Tapi sayangnya ketenangan itu hilang saat seseorang sengaja melemparkan bola salju kearahku.

Bola salku itu tepat mengenai wajahku, sampai sampai ada beberapa salju masuk kedalam mulutku. Menjijikan sekali. "Siapa yang melempar ini?!"

Seorang pria berlari mendekatiku. Dari kejauhan wajah pria itu terlihat sangat familiar. Apa jangan jangan dia draco?

"Maaf [Name], aku tidak sengaja melemparnya. Tapi kamu baik baik saja kan?" Seorang pria dengan tinggi sekitar 160cm saat ini berdiri dihadapanku. Menggunakan pakaian tebal dengan syal khusus hufflepuff.

Ya, dia Cedirc Digorry.

Wajahnya terlihat lebih putih sekarang, mungkin karena terkena pantulan cahaya dari salju. Ditambah lagi dengan bibirnya yang kecil berwarna merah seperti buah apel.

Aku hanya bisa mengangguk perlahan menatap matanya. Mengoreksi setiap sudut bagian wajahnya yang sempurna. Bagaimana bisa tuhan menciptakan pria setampan ini?

"[Name]? [Name], are you okay?" Cedric memegang kedua bahuku, mengguncangnya perlahan lahan.

"Ah, eh? I- iya a- aku baik baik saja." Aku menyelipkan rambutku ke bagian telinga, menunduk sedikit agar ia tidak melihat wajahku. Karena saat ini aku merasakan panas diwajahku, yang artinya wajahku sudah memerah.

Sadarlah! Dia pria sempurna, tidak cocok untuk dirimu!

Aku kembali duduk dikursiku untuk melanjutkan membaca. Kuharap cedric segera pergi, saat ini kondisi jantungku sedang tidak stabil. Mungkin saja dia bisa copot.

"Kau suka pelajaran herbology?"

Ya tuhan, cobaan apa lagi ini? Kenapa cedric malah duduk disebelahku? Ini tidak baik untuk jantung dan wajahku.

Perlahan lahan aku menggeser untuk sedikit menjauh darinya. Bagaimana tidak? jarak duduk antara aku dan cedric hanya mencapai 1cm saja.

Aku tidak tau sebenarnya apa yang sedang difikirkan oleh cedric. Tapi aku benar benar berharap ada seseorang yang datang mengajaknya untuk pergi menjauhiku.

"Hei ced. Apa yang kau lakukan disini? Ayo pergi." Teman cedric menyelamatkan ku! Dia mengajak cedric untuk pergi.

"Baiklah aku akan menyusul." Cedric hanya melambaikan tangan kearah temannya. "Aku selalu ada diperpustakaan setiap pukul 7 malam, jangan lupa datang untuk belajar bersamaku, okay? Aku akan menunggu mu datang [Name]." Dia mengusap kepalaku lalu pergi begitu saja.

Kurasa cedric ahlinya dalam membuat jantung orang ingin copot.

Setelah cedric menjauh, aku segera berlari masuk kedalam toko untuk menemui hermione dan ron. Mereka berdua tampak sedang asyik bermain berdua disana.

Untung saja hermione mengajak kami untuk pergi melihat rumah tua yang ceritanya pernah ia baca, jaraknya tidak terlalu jauh dari sini. Kami bisa pergi kesana hanya dengan berjalan kaki.

Rumah itu diberi pagar besi berduri disekelilingnya. Sudah terlihat jelas jika rumah itu sudah tua dan bangunanya sudah ada beberapa yang runtuh.

"Seharusnya rumah ini jadi rumah paling berhantu di Inggris." Sudah dua kali ron mengatakan itu tadi. Apa dia harus mengatakannya sampai lima kali?

"Oh lihat siapa ini. Kalian berdua sedang berencana membeli rumah baru impian kalian?" Suara yang sangat familir itu kembali terdengar. Jika mendengar nada bicara dan kata kata yang ia ucapkan. Orang itu pasti malfoy.

Dugaanku benar, draco dan kedua temannya datang kearah kami hanya untuk menghina. Dia selalu berfikir jika keluarganya lah yang paling kaya dan sempurna didunia ini. Karena hal itu dia jadi sering menghina orang lain yang lebih rendah darinya.

"Bukankah ini cukup mewah untuk keluarga mu. Bocah weasley. Bukankah keluarga mu tidur disatu kamar?"

"Shut Up Malfoy."

"Oh, sangat tidak sopan. Sepertinya ini waktu yang tepat untuk mengajari bocah ini sopan santun terhadap senior." Kedua teman draco hanya bisa tertawa mendengar perkataanya yang menjijikan itu.

"Hahah, ya. Semoga kau tidak membicarakan dirimu." Hermione maju kedepan menghadap draco, kurasa dia tidak memiliki ketakutan sama sekali.

"Beraninya kau berbicara padaku? You filthy mudblood!"

Buk!

Tiba tiba saja ada sebuah bola salju yang dilempar mengenai draco. Kami semua langsung menoleh kearah asal bola itu, tapi tidak ada orang disana.

Buk!

Lagi lagi bola salju kembali dilempari. Kali ini lemparannya tepat mengenai bagian wajah depan draco. Aku, hermione dan ron hanya bisa tertawa melihat mereka bertiga.

Celana crabbe melorot sendirinya, kami bisa melihat celana boxer berwarna pink yang ia gunakan. Teman draco yang satunya berputar putar sendiri seperti orang gila.

Draco juga mengalami hal yang hampir sama dengan kedua temannya. Kaki draco diseret oleh seseorang. Wajahnya benar benar terlihat lucu, kami bertiga hanya bisa tertawa melihatnya.

Sampai akhirnya ketiga orang itu kabur meninggalkan kami. Mereka berlari seperti dikejar oleh hantu.

Sepertinya sekarang giliran kami, rambutku dan hermione seperti dingkat keatas. Begitu juga dengan tali yang ada di topi ron. Sebenarnya siapa pelakunya? Apa memang ada hantu disini?

"Harry!" Tiba tiba hermione memanggil nama harry. Lalu seseorang muncul berdiri dibelakang kami.

"Astaga harry. Itu tadi tidak lucu."

Ternyata harry diam diam datang kemari menggunakan jubah tembus pandang miliknya. Ide yang bagus, harry bisa mengelilingi hogsmeade dengan jubah itu.

Tapi harry lebih memilih untuk tidak menggunakan jubah itu.

Kami mengajaknya untuk pergi ke beberapa tempat yang ada disana. Diperjalanan, harry memberitau kami soal peta perampok yang ia dapat dari fred dan george.

Ron merasa dikhianati oleh saudaranya sendiri. Bagaimana tidak? Fred dan george tidak memberitau ron tentang peta itu sama sekali. Mereka malah memberikannya kepada harry

Kami berhenti saat melihat madam rosmerta sedang memperbaiki sesuatu didepan tokonya. "Ron menyukainya."

"Itu tidak benar."

Senin, 21 Desember 2020

Mr. Malfoy 3 : Draco x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang