Dari buku yang pernah kubaca, di desa hogsmeade terdapat banyak tokoh permen dan mainan. Meskipun ada beberapa tokoh untuk orang dewasa.
Kami bertiga tidak tau harus mulai dari tokoh yang mana, karena semuanya terlihat menarik.
Sampai akhirnya ron mengajak kami berdua untuk datang ke salah satu tokoh yang ingin ia lihat. Tokoh mainan itu terlihat menarik, jadi aku dan hermione menyetujui ide ron.
Baru saja masuk kedalam tokoh, kami sudah melihat berbagai macam mainan sihir yang disediakan. Ternyata sudah ada beberapa murid hogwarts yang datang ke tokoh ini. Salah satunya neville.
Jujur saja aku tidak tertarik dengan mainan seperti ini, tapi aku lebih tertarik dengan permen. Aku bisa saja membeli banyak permen untuk diriku sendiri.
Aku hanya bisa duduk dikursi dekat pintu tokoh melihat hermione dan ron bermain bersama.
Tak!
Tiba tiba saja seseorang meletakkan sesuatu tepat disebelahku. Sontak aku langsung menoleh kearah barang yang ia letakkan lalu menoleh kearah pelakunya.
Itu adalah sebuah parfum dan juga shampoo dan orang yang meletakkannya adalah draco.
Aku tidak tau apa tujuannya meletakkan itu disebelahku. Mungkin dia sengaja meletakannya disebelahku untuk memamerkannya. Ya, sehenarnya aku tidak tau anak ini suka pamer atau tidak. Tapi dilihat dari perilakunya dari tahun ketahun, sepertinya dia anak yang suka pamer.
Sepertinya aroma parfum itu sangat kuat, sampai sampai aku mencium aroma nya. Dari aroma yang masuk kedalam hidungku, itu seperti aroma stroberi. Aromanya bahkan lebih manis dari aroma parfum buatan ibuku.
"Ambillah. Aku diberi oleh profesor sprout sebelum datang kesini. Jika tidak mau maka akan kubuang."
Ya! Aku menginginkannya, tapi rasa gengsi ku lebih tinggi daripada rasa menginginkan parfum itu. Sebaiknya pura pura menolak saja bukan? Mungkin dia akan memaksaku untuk menerimanya.
Aku tidak menjawab pertanyaan, hanya saja aku sempat menoleh keparfum itu sekilas. Parfum berwadah merah muda itu terlihat sangat cocok dengan perempuan. Jika hermione melihat parfum ini, mungkin dia akan mengambilnya.
'Kumohon paksa aku untuk menerimanya Draco! Aku sangat menginginkannya.'
"Tidak mau? Yasudah aku akan membuangnnya. Sayang sekali profesor sprout harus membuatnya. Parfum dan shampoo ini hanya terbuang sia sia."
"AKU MAU!"
Sepertinya urat maluku sudah semuanya putus. Berteriak seperti itu didepan draco? Aku tidak bisa membayangkan kata pertama apa yang akan keluar dari mulutnya setelah melihatku berteriak seperti ini.
Sesegera mungkin aku merampas parfum dan shampoo yang ada ditangan kanannya lalu pergi begitu saja. Tentu saja aku tidak lupa untuk mengucapkan kata terima kasih.
Grep!
Draco memegang tanganku. Jantung ku berdegup semakin kencang, aku sudah tidak bisa menahan malu lagi. Sekarang tinggal menunggu reaksi nya saja.
"Pakailah parfum itu, lalu ikut aku. Lebih baik kita bermain daripada melihat kedua teman mu yang sibuk sendiri."
Reaksi seperti apa yang harus kutunjukkan sekarang. Aku sungguh tidak tau harus bagaimana. Jarang jarang draco mengatakan hal seperti ini. Maksudku baru kali ini aku mendengar draco mengajak seorang wanita untuk berjalan dengannya.
Tanpa sadar aku menganggukkan kepala. Secepat mungkin aku langsung menggeleng, kuharap dia tidak tertawa ataupun mengejekku.
Ctak!