-25-

125 25 7
                                    

"Yuk hyung!" seru Younghyun usai menyerahkan brosur pendaftaran. Sungjin tersentak dan mengerjapkan matanya dengan cepat, "A-ah, ayo, kita makan siang dulu saja, Eommoni bilang ia sudah datang di rumah sakit." ajaknya sambil mengeluarkan kunci mobil di saku celana. Mereka berdua berjalan menuju tempat parkir, "Eh, Jae?" gumam Younghyun sambil menatap kedatangan pria blonde yang melewati mereka.

Seakan mendengar panggilan pacarnya, Jaehyung menoleh sambil melepaskan AirPods-nya. "Oh, kalian akan ke rumah sakit?" tanyanya sambil berjalan mendekati kedua pria itu. Sungjin berdeham pelan, "Aku duluan ke mobil." ucapnya sambil pamit ke arah pria blonde itu. Jaehyung menelan ludahnya, tahu alasan Sungjin terlihat hendak cepat-cepat meninggalkan mereka berdua, mungkin masih merasa canggung dengan hubungan mereka.

"Kami mau makan dulu, mau ikut?" ajak Younghyun sambil tersenyum lebar, akhir-akhir ini mereka memang sudah jarang berduaan karena ia sibuk dengan kuliah sekaligus menemani Sungjin di rumah sakit. Jaehyung tersenyum meringis, "Tawaran menarik, tapi—sepertinya lebih baik kalau kalian saja, sekalian aku ingin ke toko buku dulu untuk tugas." balasnya, ia sedikit teringat dengan kejadian ketika ia ditinggal berdua saja di rumah sakit dengan Sungjin.

Sudut bibir Younghyun berkedut pelan, walaupun senyumnya sedikit memudar, ia hanya menghela napas. "Ya sudah, kamu pergi ke toko buku sendirian?" tanyanya lagi dengan perhatian. Jaehyung mengendikkan bahu, "Mungkin aku akan memaksa Wonpil dan pacarnya untuk menemaniku, tenang saja, dah sana cepetan susul Sungjin."

"Aku diusir nih? Jahat sekali sih Jaejae, apa tidak kangen dengan pacarmu ini?" balas Younghyun dengan puppy eyes-nya. Jaehyung sedikit salah tingkah melihatnya, 'Imut sekali sih.' batinnya sambil menahan senyum, "Tidak, bleee." balasnya sambil menjulurkan lidah. Pria bersurai ungu itu menggembungkan pipinya—mengambek, Jaehyung semakin gemas melihat pipi Younghyun yang sangat chubby itu. Ia hanya menyentuh pipi Younghyun sebentar, lalu dengan wajah memerah kembali memasang AirPods, "Dah aku pulang ya." pamitnya sambil mencubit kembali pipi bulat Younghyun dan berlari menjauh.

Younghyun memanyunkan bibirnya, "Aku akan ke gym habis ini, biar pipiku tirus!" serunya setengah berteriak. Jaehyung membalikkan badan, "Jangan dong, nanti aku gabisa nyubit pipimu lagi Bribri." balasnya sambil tersenyum lebar. Pria bersurai ungu itu tercekat ketika melihat senyuman yang membutakan mata itu—silau, entah karena Jaehyung terlihat sangat angelic atau karena mataharinya sedang sangat terik—padahal sudah sore, sehingga tidak mungkin karena alasan kedua, biasalah orang lagi bucin.

Pria bersurai ungu itu menarik napas panjang, lalu membenarkan tas ranselnya dan beranjak menuju mobil Sungjin di tempat parkir. "Loh, kok Sungjin-hyung gaada di mobil?" gumamnya sambil mengintip dari jendela pintu mobil. Tak lama, ia melihat sosok Sungjin yang setengah berlari, "Maaf, tadi aku kebelet." ucapnya sambil membuka pintu mobil dan menyalakan mesin. Younghyun menaikkan sebelah alisnya, namun tidak berkomentar apa-apa, ia tahu letak toilet cukup jauh dari tempat parkir, tidak heran Sungjin terburu-buru untuk kembali. Younghyun menyamankan posisi duduknya di kursi samping pengemudi, "Bagaimana keadaan ayah ibumu hyung?" tanyanya sambil basa-basi, padahal ia hampir setiap hari pergi menjenguk ke rumah sakit.

Sungjin termenung sebentar, "Baik-baik saja, Abeoji mulai bisa mengobrol santai, bahkan pria tua itu sempat-sempatnya memikirkan perusahaan. Eommoni sampai bolak-balik mengomel karena Abeoji tidak memedulikan kesehatan." Younghyun tergelak, "Hahaha, sepertinya sifat keras kepalanya menurun ke anaknya?" godanya sambil mengedipkan mata ke arah sahabatnya. "Kang Bra, mau kuturunin di sini?" tanya Sungjin dengan wajah serius, tapi nadanya terdengar bercanda, sahabatnya itupun tahu kalau Sungjin tidak serius.

Younghyun memalingkan wajah ke arah luar, "Hyung." Sungjin menelan ludah mendengar nada yang digunakan sahabatnya itu, "Kenapa?" Pria bersurai ungu itu memejamkan mata, "Maafkan aku." lirihnya sambil tetap membelakangi sahabatnya itu. Pria bersurai hitam itu mengernyit, "Jangan bilang kamu ga sengaja mengacak ranjangku ketika membereskan bajuku kemarin?" tuduhnya dengan memicingkan mata. Ia paling tidak suka apabila ranjangnya dikotori atau ditempati siapapun, bahkan Younghyun juga sudah hapal sifat temannya itu luar kepala. Berhubung akhir-akhir ini ia selalu menginap di rumah sakit, sudah lama ia tidak kembali ke dorm—semua keperluan kuliahnya sudah diantarkan bodyguard ayahnya.

Sapphire Garnet *bxb parkbros!*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang