-5-

272 51 10
                                    

Jae mengerjapkan mata dan menyibakkan selimutnya. Ia menoleh ke arah kanan, kasur Wonpil sudah kosong, pria itu mengatakan ada kelas jam 7 dan ia akan dijemput Dowoon. Pria itu beranjak dari kasur dan mengecek handphone.

'Hyung, ketemuan di depan kosmu jam 7.45?'

Dengan panik, Jae melirik jam digital di layarnya, "Sial! Tinggal lima belas menit lagi!" Ia segera berlari menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya. Seusai mandi, ia mengambil salah satu sweater-nya asal dan memadukannya dengan celana jeans sobek-sobek miliknya. Pria itu menatap pantulan dirinya di kaca, lalu memakai kacamata andalannya.

"Yup, Jae, perfect." gumamnya pada diri sendiri. Ia dengan cepat menyambar tas ransel dan kebutuhan kuliahnya, lalu memerhatikan jam di handphone.

"Crap, aku telat!" ucapnya sambil buru-buru mengunci pintu kamarnya dan berlari menuju pagar dorm. Younghyun sudah berdiri menanti sambil menatap handphone-nya, belum menyadari kehadiran Jae di pintu masuk.

Pria itu menoleh ketika mendengar suara pintu dorm terbuka, "Oh, hyung!" sapanya sambil tersenyum lebar. Jae hanya bisa membalas senyum itu dengan canggung sambil melambaikan tangan. Ia mengusap rambutnya malu ketika menyadari pria di depannya itu tengah memerhatikan penampilannya. Younghyun memberikan gestur kepada Jae untuk menaiki motornya.

"Kamu bawa motor ke kampus?" tanya Jae dengan wajah bloonnya. Bukannya tidak biasa melihat motor, ia merasa risih dengan perilaku Younghyun yang cepat sekali akrab dengannya. Younghyun hanya tertawa kecil, "Ya iyalah, masa naik pesawat? Boleh deh kapan-kapan kalau Jae-hyung mau travelling bareng." godanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Jae memukul pundaknya pelan sambil mengenakan helm cadangan yang disodorkan Younghyun, "Dah ah buruan jalan!"

"Iya iya, duh imut-imut galak." gumam Younghyun sambil memanyunkan bibirnya.

"Apa?" tanya Jae sambil mendekatkan telinganya. Younghyun menggeleng cepet dan membuat gestur mengunci bibirnya dengan rapat. Jae hanya terkekeh geli melihatnya, lalu mereka segera beranjak pergi menuju kafetaria kampus. Keduanya turun dari motor dan segera memasuki kafe ekslusif jurusan Business and Management.

"Pemilik kafe ini temanku, jurusan sama, kakak kelas." terang Younghyun sambil menyapa kasir di kafe tersebut.

"Jae-hyung, kenalkan ini Terry."

Jae menjabat tangan pria bertubuh jangkung itu, bahkan ia harus mengakui kalah tinggi dengan pria bernama Terry di hadapannya. "Jaehyung." ucapnya sambil tersenyum kecil.

"Okey, karena kamu sudah membawa tamu ke sini, silakan pesan satu dessert." ucap Terry sambil menatap Younghyun. Jae menatap pria itu dengan tersenyum miring, "Oh, ini alasanmu membawaku ke sini?" ucapnya dengan sarkas.

Younghyun terlihat panik, "Tentu tidak! Hei, jangan buat citraku jelek dong ah!" Terry dan Jae tertawa berbarengan melihat tingkahnya itu. Jae berpaling menatap menu di meja kasir itu, "Satu chocolate pancake dan hot coffee latte."

Terry segera mencatat pesanan itu lalu berpaling ke arah Younghyun, "Menu biasa?" Younghyun mengangguk, sedangkan Terry langsung mengumumkan pesanan mereka berdua ke pihak dapur. Jae dengan cepat menyodorkan uangnya ketika Younghyun hendak membayar.

"Biarkan aku yang bayar, kamu sudah mengantarkanku ke kampus, biarkan aku bertingkah layaknya seorang hyung." Younghyun hanya terkekeh geli melihat Jae yang seakan-akan ingin membuktikan ia lebih tua. Mereka berdua lalu duduk di sofa dengan view langsung menghadap jendela.

Sapphire Garnet *bxb parkbros!*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang