-19-

178 27 1
                                    

"—kutolak—"

"APA!"

Wonpil berteriak dengan tatapan tak percaya, sedangkan Jaehyung hanya tersenyum canggung sambil mengalihkan pandangannya. Pria bersurai hitam itu mengerjapkan mata dengan cepat, mulutnya terbuka lebar—Jaehyung dengan cepat melotot ke arahnya.

"L-loh, kupikir hyung akan—" Wonpil tidak melanjutkan kata-katanya, namun ekspresinya menjelaskan maksud ucapannya. Ia sangat yakin temannya itu menanggapi pendekatan Younghyun dengan positif.

Jaehyung menghela napas sambil menggeleng pelan, "Tidak tahu juga aku sedang kesambet apa, yang jelas waktu itu—"

Flashback on

"Kamu mau membuka hati sekali lagi?"

Jaehyung terdiam dan melebarkan mata kaget, "M-maksudmu?" tanyanya balik sambil pura-pura tidak mengerti. Younghyun berdeham pelan sambil mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan pria blonde itu.

"Mungkin kita baru saja berkenalan, tapi aku merasa momen ini tepat untuk mengungkapkan perasaanku." jawab Younghyun dengan tatapan mata lurus menatap Jaehyung. Pria blonde itu salah tingkah, ia mengedarkan pandangan dengan cepat, mencari keberadaan ketiga temannya yang lain.

"Jae?"

Pria berkacamata itu tersadar dan langsung menatap balik, "E-err, ya?" tanyanya dengan tergagap. 'Sial jantungku, berhenti berdetaklah sebentar! Eh jangan, nanti aku mati dong—ahh pokoknya jangan berdetak terlalu keras—'

'Tuk'

Younghyun menggenggam tangan kanan pria di hadapannya dengan lembut, pandangannya masih tidak beralih dari mata Jaehyung. Pria blonde itu langsung terdiam dan bersemu melihat tangannya yang dipegang dan—

'Cup'

Syok, tidak hanya syok, mungkin wajah Jaehyung sudah memerah sepenuhnya ditambah tatapan tak percaya. Younghyun dengan senyum lebar tanpa dosanya mengelus pelan tangan kanan Jaehyung.

"Hehe, maaf Jae, aku sangat ingin melakukan ini ketika menyatakan perasaanku kepada orang yang kurasa tepat." Jaehyung terdiam dan menelan ludah, tangannya terasa lemas. Apalagi ketika mengingat kehangatan yang menyebar dari tangan kanannya berasal dari genggaman pria di hadapannya.

Dengan pelan, Jaehyung membebaskan tangannya dari genggaman Younghyun. Pria bermata foxy itu terlihat sedikit sakit hati, namun ia mencoba tersenyum dengan pengertian. Toh ia bukan siapa-siapa untuk Jaehyung, bahkan ia sudah terlalu lancang mengambil tangan itu dan menciumnya.

"A-anu, Y-younghyun, aku belum bisa—"

Pria bersurai ungu itu mengernyit ketika mendengar panggilan namanya yang meluncur dari bibir Jaehyung. Ia mendengus, "Jae, aku tidak memintamu untuk menjawab sekarang."

Jaehyung mendongak dan menatap pria itu dengan bingung. "Aku sudah menduga jawabanmu akan seperti itu. Tenang saja, aku akan menanti hingga kamu siap untuk menjawabnya." ucap Younghyun sambil tersenyum menenangkan.

Pria blonde itu terhenyak tak percaya, "Aku tidak mengerti mengapa kamu rela menunggu untuk pria tak jelas yang tak berbakat dan tidak ada apa-apanya ini—"

Ucapan Jaehyung terputus ketika Younghyun meletakkan jari telunjuk di bibirnya. Pria blonde itu terdiam, Younghyun menarik kembali tangannya sambil memasang ekspresi serius. "Aku tidak mengerti mengapa kepercayaan dirimu sangat rendah, Jae." Jaehyung memainkan jari-jarinya dengan gelisah, pem-bully-an yang terjadi dulu membuatnya tidak percaya diri.

Sapphire Garnet *bxb parkbros!*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang