-34-

149 23 0
                                    

Kelima pria itu terlihat canggung, bahkan udara di sekitar mereka terasa sangat tidak nyaman hingga peserta lain ikut menghindar. Wonpil dan Dowoon kerap kali bertukar pandangan, mereka saling melirik ketiga hyung mereka yang terlihat masam.

"Argh!"

Keempat pria lain tersentak mendengar Sungjin yang tiba-tiba berteriak sambil mengacak rambutnya, frustasi. Tidak biasanya pria itu sangat emosional dan menunjukkan kekesalannya, namun memang kejadian kemarin malam sangat berdampak buruk pada performa mereka hari ini.

"Kita tidak bisa tampil kalau begini terus." ucap Sungjin sambil mengatur napasnya. Ia menatap ke sekitar, pandangannya jatuh pada Younghyun dan Jaehyung yang terlihat jelas sedang menghindari satu sama lain. Bahkan orang luar pun akan langsung paham mereka sangat tidak ingin berada di tempat itu.

"Hyungie..kumohon baikan dulu yuk?" pinta Dowoon sambil setengah merengek. Ia paling tidak suka melihat hyung-nya bermusuhan seperti ini. Well, bahkan kata bermusuhan saja sebenarnya tidak cukup. Jaehyung sudah terlanjur sakit hati, sedangkan Younghyun merasa sangat bersalah. Keduanya tidak terlihat akan berbaikan dalam waktu dekat, sama-sama menyimpan luka dan pikiran masing-masing. Akhirnya Jaehyung menghela napas dan mengulurkan tangannya ke arah pria bersurai ungu itu.

"Younghyun, kita gencatan senjata dulu." ucap Jaehyung lirih, namun matanya masih enggan menatap langsung pria itu. Younghyun mengulum senyum pahit, ia menyambut tangan Jaehyung dan meremasnya pelan. "Deal." balasnya dengan setengah hati. Walaupun penampilan mereka—Jaehyung dan Younghyun—aslinya jauh dari kata baik-baik saja, mereka harus bersyukur dengan Jimin yang sukarela 'merenovasi' wajah mereka sehingga terlihat wajar.

Wonpil dan Dowoon masih khawatir tentu saja, apalagi penampilan mereka sebagai band tentunya akan dipengaruhi hubungan asli mereka di luar perform. Mereka hanya dapat berharap ketiga pria itu mampu bersikap profesional.

"Jangan khawatir, aku tidak akan berbuat bodoh lagi." ucap Younghyun sambil mengacak rambut Wonpil dan Dowoon berbarengan, seakan-akan dapat membaca jalur pikiran kedua pria itu. Sungjin hendak mendengus mendengar ucapan sahabatnya itu, tetapi ia teringat mengenai perbincangan mereka berdua tadi malam.

"Yeah, we will be fine, right Younghyun?" ucap Jaehyung sambil menyikut lengan Younghyun yang membuat pria itu mengaduh kesakitan.

"Eh? Kenapa—"

"Gakpapa, hyung, hehe, tadi tertimpa bass makanya lenganku biru sekarang." potong Younghyun cepat sambil tertawa canggung. Sungjin yang melihat itu hanya bisa terdiam dan menggaruk lehernya dengan canggung. Ia tahu betul siapa yang bertanggung jawab atas memar di lengan sahabatnya itu, ya benar, dirinya. Masih untung Sungjin ingat menahan diri dan tidak meninju pria itu tepat di wajah, bisa-bisa wajah tampan Younghyun harus dilarikan ke rumah sakit kemarin malam.

Kelima orang itu kembali melanjutkan bersiap-siap, sesekali sibuk menyiapkan instrumen masing-masing sambil menghapalkan lirik. Younghyun mendekati Jaehyung yang berdiri di pojok, pria itu sedang berjongkok sambil membersihkan gitarnya—alasan saja karena ia sedang bingung hendak melakukan apa.

"Ja—hyung."

Younghyun menggigit bibir bawahnya, mulai sekarang ia tidak dapat seenaknya saja memanggil Jaehyung tanpa suffix, terlalu intim dan tidak pantas, menurutnya. Pria bersurai blonde itu juga nampak tidak nyaman, ia terlalu terbiasa memanggil Younghyun dengan sebutan Brian, Bribri, tentunya bukan nama Korea pria itu.

"Yea?" balas Jaehyung ragu. Jujur saja ia sekarang tidak tahu status hubungan mereka. Ia belum benar-benar memutuskan pria itu, namun dari perlakuan dinginnya saja seharusnya sudah jelas, dan ia yakin Younghyun pria yang cukup peka untuk mengerti maksudnya.

Sapphire Garnet *bxb parkbros!*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang