Langkah kecil menuntunku masuk ke rumah yang besar nan mewah. Di sini terdapat banyak hiasan yang sudah mendekor rumah. Mulai dari bunga, balon dan berbagai macam pernak-pernik lainnya.
Bersama Yeonjun, aku menyisir tempat untuk menemukan seseorang.
"Ra, itu bukannya Hyejin?"
Aku mengikuti kemana arah telunjuk Yeonjun. Diantara banyaknya orang aku melihat Hyejin bersama Jungwon dan dua laki-laki lain yang tidak aku ketahui wajahnya karena mereka membelakangiku.
Jungwon merangkul bahu Hyejin, menebar kemesraan pada yang lainnya. Mereka terlihat akrab saat mengobrol.
Bukannya Hyejin harus mengantar ibunya pergi keluar malam ini? Mengapa dia berbohong kepadaku?
"Biarin ajalah," pungkasku tak mau ambil pusing.
"Ya udah cari Heeseung aja yuk," ajaknya. Ia menyatukan telapak tangan antara aku dan dirinya. Ia berjalan sebagai penuntun arah. Karena di tempat ini sangat ramai mungkin ia khawatir jika aku akan hilang.
"Woy, Yeonjun!"
Yeonjun dan si pemanggil tadi saling berpelukan melepas rindu. Seketika aku membelalakkan mata. Kuyakini yang dipeluk kakaku adalah Heeseung. Itu diperjelas lagi dari Yeonjun yang ikut memanggil namanya.
Heeseung dan beberapa orang di sebelahnya bak visual yang keluar dari alam mimpi. Meskipun tidak ingat betul wajah pastinya, tapi ini mengingatkanku tentang mimpi yang terjadi kemarin malam.
Selepas berpelukan, Yeonjun memberikan tos pada tiga orang lainnya. Salah satu dari mereka adalah laki-laki yang aku temui di mall siang tadi. Ia melambai tangan di depan dada sambil tersenyum genit.
Dadaku kembang kempis. Udara yang masuk dan keluar tidak beraturan.
"Nara?" Heeseung memanggilku, memastikan jika aku adalah Nara kecilnya.
Aku tersenyum sulit. Situasi macam apa ini? Membuat senyum di bibir saja harus kubuat sekuat tenaga.
"Astaga, makin cantik ya." Heeseung menyingkirkan jarak yang dibuat Yeonjun. Hingga sekarang ia berada tepat di sampingku. "Masih inget kan sama Kak Heeseung? Kakak kangen banget loh sama kamu," imbuhnya.
"Kangen boleh tapi jangan deket-deket." Yeonjun kembali berdiri diantara aku dan sahabat kecilnya tersebut.
"Ck, makin gencar ya jagain Nara."
"Haruslah." Yeonjun mengambil hadiah yang aku pegang, lalu memberikannya pada yang sedang berulang tahun.
"Thank you."
Setelah hadiah berpindah tangan, Hyejin datang dengan menggandeng lengan Jungwon. Bersamaan dengan itu, Sunoo berjalan di belakang bersama laki-laki berhoodie yang kutemui di mall.
"Nara?" Hyejin terkejut dengan keberadaanku. Hingga ulahnya ini menjadikan aku pusat perhatian. Mendadak aku mati kutu, tidak tahu lagi harus berbuat apa.
"Kamu kenal dia by?" tanya Jungwon.
Maksudnya baby? Sayang? Ah, apakah mungkin mereka sudah berpacaran. Hyejin kan pernah bilang kalau dia menyukai Jungwon. Dan sebaliknya Jungwon juga sering diam-diam mendekatinya. Tapi anehnya kenapa hubungannya disembunyikan dariku?
"Dia sahabat aku. Masa kamu lupa?"
"Eh iya, kita kan satu sekolah juga."
"Masa sih?" Sunoo bertanya untuk memperjelas. Wajahnya penuh keheranan.
"Iya. Dia yang suka di perpustakaan itu loh."
Sunoo membalas lagi dengan berohriya.
"Dia tamu yang lo tunggu-tunggu?" tanya seseorang berwajah datar. Sementara jawaban Heeseung hanya sebuah senyum bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝐌𝐘 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌
Fanfiction𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 𝟏 ↪ 𝐟𝐭. 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍, 𝐂𝐡𝐨𝐢 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧 "Kak, ini cuma mimpi kan? Ayo jawab!" Mimpi dan kenyataan adalah dua hal yang kadang saling bertentangan. Namun di setiap mimpi akan ada hal baik dan buruk yang bisa dijelaskan. Dan pa...