Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Sesuai pesan Jay, kami-anggota trainee-sekarang berada di ruang latihan. Ruangan yang terletak di lantai dua, cukup luas, tertutup dan menggema.
Terlihat sedikit celah dari kain hitam super besar yang melekat di salah satu dinding. Sepertinya ada cermin besar full body yang ditutup. Mungkin alasannya ditutup untuk mencegah kami-trainee perempuan-terus bercermin. Perempuan kalau sudah dikasih cermin pasti tidak akan puas bercermin. Iya 'kan?
Tidak lama dua laki-laki masuk ke ruangan. Salah satu diantaranya yaitu sang penyelamatku, Heeseung. Hanya bermodal dari cara berjalan, dia sudah terlihat mainly. Dia layaknya seorang pemimpin yang mempunyai karisma tinggi, bijaksana serta baik hati.
Satu orang lainnya belum aku kenal pasti. Namun, lesung pipi yang muncul saat dia tersenyum membuatnya terlihat menggemaskan. Ditambah pula dia menegakan hoodie biru langit beserta celana warna sepadan.
"Selamat pagi semua," sapa keduanya dengan hangat.
"Hai, Jungwon di sini."
Euforia ruang latihan seketika berubah. Dari yang tadinya datar saja menjadi riuh saat Jungwon menyapa sembari menebar aegyo.
"Kalian akan latihan vokal sama gue dan Bang Heeseung. Jadi tolong ya jangan terlambat dan jangan lupa pakai name tag-nya," Jungwon melirik ke arahku sekejap. Sepertinya dia sedang mencibirku halus.
Dasar nyebelin!
Kalau saja dia tidak seimut yang terlihat sekarang. Aku pasti akan langsung membencinya hanya karena cibiran tersebut.
"Kita latihannya sambil duduk melingkar aja ya," usul Heeseung.
"Ide bagus tuh, Bang."
Kami mengikuti perintahnya. Duduk bersila dengan Heeseung dan Jungwon yang menjadi pusat. Sebelumnya aku melihat Yoora berjarak dengan Heeseung. Namun sekarang ia sudah duduk bersebelahan.
"Hari ini kita langsung coba latihan vokal dari lagunya Twice - Girl Like Us, gimana?"
"Wah lagu favorit gue." Hyejin berceletuk pelan. Namun, Jungwon yang terlanjur mendengar meminta Hyejin menunjukkan bagian chorus dari lagu tersebut.
"Wah, ayo tunjukin."
Cepat-cepat Hyejin menggelengkan kepala, menolaknya tanpa bicara.
"Ayolah," Jungwon mengedipkan mata pada Hyejin. Bersamaan dengan itu semua berdecak. Aku tidak tahu pasti apa yang Hyejin rasakan. Yang aku lihat pipinya blushing, senyuman pun tidak lepas dari bibirnya.
"Kak Heeseung, mending kita dengerin dulu lagunya. Soalnya Yoora juga belum tau."
Jujur saja, mendengar kalimat barusan membuatku mual. Yoora bertindak seolah dialah orang yang paling sopan. Mungkin ini adalah salah satu caranya untuk menjadi peringkat pertama dan mengambil hati trainer. Bodo amat, aku memilih tidak peduli. Buang-buang waktu jika ambil pusing.
"Iya bener. Mending kita dengerin lagunya aja dulu."
Heeseung memutar lagu dari ponsel yang tersambung pada pengeras suara di ruangan. Sementara itu, Jungwon membagikan kertas berisi lirik lagu secara estafet.
"Kita coba terapin yuk, tapi sebelum itu dibagi dulu partnya. Caranya cukup kalian tunjuk tangan bagian mana yang kalian mau. Setelah itu, coba nyanyiin sedikit. Kalo udah gitu, anggota lain termasuk yang mencalonkan akan ngevote netuin kalian pantes enggaknya dapet bagian itu. Gimana paham?" Jungwon menjelaskan tata caranya setelah lagu selesai diputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝐌𝐘 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌
Fanfic𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 𝟏 ↪ 𝐟𝐭. 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍, 𝐂𝐡𝐨𝐢 𝐘𝐞𝐨𝐧𝐣𝐮𝐧 "Kak, ini cuma mimpi kan? Ayo jawab!" Mimpi dan kenyataan adalah dua hal yang kadang saling bertentangan. Namun di setiap mimpi akan ada hal baik dan buruk yang bisa dijelaskan. Dan pa...