☁┊Overprotect

1.2K 234 13
                                        

Siang ini, langit biru tertutup gumpalan awan putih. Matahari bersinar cukup, tidak meredup ataupun menyengat. Cuaca seperti ini membuatku nyaman untuk keluar rumah.

Yeonjun mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Karena hari ini merupakan hari libur, jelas saja jika jalan raya cukup ramai. Di sisi jalan aku mendapati banyak restoran dan beberapa toko yang dipenuhi antrean. Banyak juga beberapa orang yang berjalan santai di atas trotoar.

Sepanjang perjalanan hanya alunan lagu yang mengisi atmosfer mobil. Aku asyik bersenandung dalam hati. Sedangkan kakakku hanya fokus menyetir.

I got pushed tteomillyeo wasseo
Oraedo chaja hemaen kkumui mun ape

Nae ane geu jageun noraega
Jageun noraega nal yeogi deryeowasseo

Oerowodo gidael got eopsi
Goerowodo meomchum eopsi
Geujeo chamgo gyeondin siganui uimireul

Ijeya na neol mannan hueya
Sonjabeun hueya geu iyureul kkaedara

Yeah I'm scared duryeopgin hajiman
Himchage ttwieoga let's just try
It's our chance sueopsi saegyeojin
Jinan baljagugi ara

Woah oh
Chinguga doeeo hamkke georeojwo
Let's just run for our lives
....

Belum selesai lagu berputar, aku terlebih dulu menurunkan volumenya. Itu agar Yeonjun bisa mendengar ucapanku nanti.

"Kak, kira-kira Kak Heeseung masih ingat aku nggak ya?"

"Iya ingatlah. Setiap hari dia selalu nanyain kamu kok," jawab Yeonjun santai.

Aku membelalakkan mata, mengalihkan fokus pada sang pembicara. "Kok gak bilang?"

"Sengaja."

Aku menarik napas dalam dan menghembusnya kasar. "Bilang aja takut adik kesayangannya diambil, iya kan? Dulu kan kalian berdua suka ngerebutin aku."

"Hey, pede banget ya kamu." Yeonjun mencubit sebelah pipiku. Alhasil aku jadi meringis lalu mengelus-elus bekas cubitan tadi.

"Ra, kakak itu cuma mau jagain kamu dari laki-laki. Apalagi dari yang nggak baik."

"Kak Heeseung itu baik, Kak. Dari dulu dia gak pernah nyakitin aku. Bahkan dia itu udah jadi kakak kedua buat aku."

"Iya. Tapi siapa tau aja kan, Ra. Kita kan udah lama enggak ketemu dia."

"Meski udah bertahun-tahun kita nggak saling ketemu. Aku yakin dia nggak banyak berubah. Dia masih Heeseung yang kita kenal. Terus bukannya Kakak pernah bilang kalo berprasangka buruk sama orang itu nggak baik? Kenapa Kakak malah kayak gini sekarang?"

"Kamu lebih membela dia daripada kakak?"

"Bukan itu maksud Aku. Ih nggak tau ah, nyebelin!" Aku mengelak cepat, menggantung kalimat lalu berdecak kesal. Yeonjun sudah salah paham tentang maksudku. Aku hanya menanyakan pesan yang pernah ia berikan dulu, itu saja.

Tidak ingin berdebat, tanganku terulur menaikkan kembali volume musik.

....
Woah oh
Kkumeun hyeonsire kkotpigo kkocheun bulkkot soge binna

[✔] 𝐌𝐘 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang