Happy Reading
Sepuluh tahun berlalu, Delia tak kunjung melahirkan padahal usia kandungannya sudah sepuluh tahun. Setiap harinya perutnya terus membesar, sakit pun ia rasakan, tapi Delia tak kunjung melahirkan juga. Suami Delia yaitu mas Karja membawa dukun beranak ke rumahnya, memeriksa kehamilan Delia yang begitu aneh. Dukun beranak yang bernama mbok Murni itu memegang perut Delia, yang sangat amat besar seperti mengandung anak berusia sepuluh tahun.
"Hmm, saya tidak tahu kamu kenapa. Tapi tebakan saya menunjukan kalau kamu terkena sebuah kutukan dari seseorang, entah itu teman, sahabat atau bisa juga dari keluargamu sendiri."
Seketika Delia teringat dengan kutukan dari Yayuk bertahun-tahun lalu, Delia ingat kalau Yayuk mengutuknya agar ia bisa merasakan apa yang dia rasakan saat ini.
"Tadi saya raba perutmu, ternyata anak usia sepuluh tahun ada di kandunganmu ini. Mungkin dia bertumbuh kembang di janinmu! Perbanyaklah ibadah, agar suatu saat nanti anakmu bisa lahir. Kalau sudah lahir, cepat beri tahu aku, nanti aku segera datang kemari."
"Baiklah, Mbok. Tapi kandungan ini tidak akan mengancam nyawa saya kan?"
"Mengancam sekali, harus ada dokter yang mengoprasi perutmu, agar anakmu bisa keluar dengan cepat. Dokter seperti itu ada di luar negeri, dan harga untuk membayarnya juga ratusan juta."
"Jalan satu-satunya supaya kau dan janinmu bisa selamat adalah dengan beribadah dan berdoa kepada sang kuasa."
"Mbok, tapi apa bisa janinnya digugurkan saja?" Karja.
"Tidak bisa, kandungannya sudah terlalu besar. Jika digugurkan nanti keluar lewat mana? Yang ada Delia akan mati."
Malam tiba, di goa tempat dewi daayan bersemayam ada pocong Yayuk yang sedang berbaring di sebuah batu, perut pocong Yayuk sedang mengandung anak setan yang telah bersusa sepuluh tahun. Nyai Angker si dewi daayan, meminta Yayuk untuk melahirkan anaknya di sini. Karena jika ketahuan warga, pasti anak setan dari arwah pocong Yayuk dibunuh langsung.
"Sebentar lagi, kau akan melahirkan. Dan kau akan bisa kembali ke alammu, Yayuk. Ini adalah resiko yang harus kau tanggung selama dunia akhirat, kau mampu berbuat dan harus mampu bertanggung jawab."
"Iya, Bu."
"Cucuku akan segera lahir ke dunia ini, aku berjanji akan membuat cucuku membalaskan dendam kepada Delia dan seluruh keluarga maheswari yang menipumu itu."
"Tak ada gunanya balas dendam, aku tak mau mengikuti ajaranmu lagi!" marah Yayuk, kepada nyai Angker.
"Aku menyesal telah datang kemari waktu itu! Seharusnya waktu itu aku kabur saja dari desa ini, dan menjadi dokter di kota! Bukan malah menjadi seorang arwah gentayangan seperti ini!" Yayuk, melotot.
"Masa depanku hancur karena kalian semua!!" Yayuk, tak bisa menahan emosinya.
"Kurang ngajar! Seharusnya kamu berterimakasih kepadaku, karena berkat diriku, kau bisa membalaskan dendamu ke nenek Ageng, Bagus, Tuti bahkan Darmayanto! Kamu bisa seperti ini karena saat bulan purnama penuh, kau tidak menyerahkan kepala Darmayanto! Paham!" hardik nyai Angker, kepada Yayuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUMAN PENYERAP USIA: DAAYAN
HorrorYayuk Maheswari, seorang remaja perempuan yang hidup di jaman yang mewajibkan semua gadis remaja untuk menikah, menyebabkannya harus menghancurkan masa depan dan semua cita-citanya. Sungguh malang nasib Yayuk, nama yang bersandingan dengannya adalah...