Part 18 [Kilasan Ingatan]

1.7K 208 32
                                    


"Kamu gak papa?" Nada pertanyaan Fajri terdengar begitu lembut, membuat (Namakamu) tertegun sejenak.

"Aku gak papa."

Fajri mengalihkan pandangannya pada Ricky, ia menatap Ricky dengan tajam. "PERGI DARI SINI SEBELUM GUE BUNUH LO!"

Ricky menatap Fajri dengan sinis sebelum ia keluar dari toko (Namakamu).

Fajri mengusap wajah (Namakamu) dengan lembut. "Aku seneng kamu gak papa."

(Namakamu) memejamkan matanya mendengar ucapan Fajri. la ingin menangis saat ini. Dapatkah ingatan Fajri kembali saat ini juga?

"Cepet kembaliin ingatan kamu, dan inget siapa aku."

••••

"Kak, besok aku izin ya. Besok aku ada tugas dari dosen buat meneliti suatu daerah gitu. Gak apa kan, Kak?"

(Namakamu) yang tengah menata kue-kue yang ada di etalase kaca menolehkan kepalanya dan tersenyum ke arah Vivian.

"Gak papa, kok. Itu kan tugas kuliah, lebih penting karena penentu nilai kamu"

"Yeay, makasih, Kak"' Vivi bertepuk tangan dengan riang. Membuat (Namakamu) mau tak mau ikut tersenyum.

Kling!

"Good afternoon, girls."

(Namakamu) tersenyum melihat Fenly-lah yang memasuki tokonya. la berlari kecil menghampiri Fenly yang tampak tampan dalam balutan kemeja yang lengannya digulung hingga siku.

"Fenly!" pekik (Namakamu) senang. la memeluk Fenly sekilas sebelum mempersilahkan Fenly duduk di kursi.

"Aku sebenarnya gak lama disini, aku cuman mau beli kue sama bunga"

"Oh ya? Buat siapa?"

"Buat Mama aku, hari ini Mama ulang tahun"

"Ah ya? Tante Venny ulang tahun hari ini? Sayang banget aku gak bisa ikut ngerayain," Raut wajah (Namakamu) terlihat kecewa.

Fenly yang ada di sampingnya mengacak rambutnya dengan lembut.

"Cukup kasih do'a buat Mama. Nanti aku salamin ke Mama. Oh iya, kamu punya kue buat ulang tahun?"

"Eum, di toko aku cuman tinggal Rainbow Cake, tapi aku bisa hias pakai nama Tante Venny kok"

"Ya udah, itu aja gak papa kok"

"Tunggu sebentar, ya." (Namakamu) langsung berjalan menuju etalase untuk mengambil Rainbow Cake. la mulai menghiasinya dan menambahkan tulisan Venny di atas kuenya menggunakan cream berwarna putih.

"Ini kuenya." ucap (Namakamu) sembari memberikan kue yang telah ia taruh dalam box dan kantung kresek.

"Dan ini, bunga mawar buat Tante Venny. Oh iya, yang ungu itu bunga Nemesia Blue Gem, anggap aja itu hadiah dari aku. Tante Venny suka bunga sama tanaman hias 'kan?"

"Wah, makasih ya" Fenly tersenyum manis. la mengusap rambut (Namakamu) dengan lembut.

"Ekhem!"

(Namakamu) dan Fenly sama-sama menolehkan kepala mereka saat mendengar suara deheman seseorang. Mereka menatap Fajri yang kini berdiri di dekat pintu dengan wajah tajam dan dingin.

"Eum, lebih baik aku pulang sekarang" ucap Fenly saat menyadari tatapan tak bersahabat dari Fajri.

"Loh, kok buru-buru, sih?" tanya (Namakamu).

Fenly hanya tersenyum tipis. la mencubit pipi kanan (Namakamu) sebelum ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari toko (Namakamu). Saat ia berjalan melewati Fajri, ia melihat Fajri menatapnya dengan tajam. Bahkan ia mendengar Fajri berdecak.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang