Part 19 [Ingatan]

1.9K 206 37
                                    

•••

Itu aku Ji! Itu aku! Aku yang sering masakin kamu makanan ini! Kamu gak inget, hah? Ayo dong inget aku sebelum perut aku semakin besar. Aku gak mau ngelahirin di saat kamu belum inget aku!'

Ingin rasanya ia berbicara seperti itu. Namun, yang keluar dari mulutnya hanya kata. "Oh" (Namakamu) kembali melanjutkan acara makannya. Sedangkan Fajri kembali sibuk dengan pikirannya.

Dan ucapan Fajri kali ini membuat (Namakamu) hampir saja tersedak makanannya sendiri. la menatap Fajri dengan mata membulat dan mulut menganga.

"Apa jangan-jangan suami lo yang lupa ingatan itu gue?"

(Namakamu) terdiam selama beberapa saat. Wajahnya terlihat menegang dan pucat pasi. Apakah Fajri sudah mengingat semuanya?

(Namakamu) menelan ludahnya susah payah. la menghela nafasnya. "ly-"

Tiba-tiba saja Fajri tertawa, membuat (Namakamu) mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan Fajri. Fajri terlihat tertawa terbahak-bahak.

"Mukanya biasa aja dong. Lagian gue cuman bercanda, gak mungkin 'kan gue suami lo?' Cuman nama gue sama suami lo aja yang sama. Oh iya, gue do'ain suami lo cepet inget sama lo.

Deg!

(Namakamu) hanya mampu menahan air mata yang mendesak untuk keluar. la berusaha tersenyum di hadapan Fajri. "lya, itu bener. Kamu gak mungkin suami aku" jawab (Namakamu) lirih.

Fajri memakan makanannya, sesekali ia tersenyum membayangkan betapa lucunya wajah (Namakamu) tadi. Sedangkan (Namakamu), ia hanya mengaduk-aduk makanannya yang terasa hambar di lidahnya.
Mengapa rasanya sakit ketika Fajri mengucapkan kalimat itu?

••••

(Namakamu) mengusap peluh di keningnya, ia baru saja membersihkan rumahnya dan Fajri. Meskipun ia hamil, hal tersebut tak menyurutkan niatnya untuk melakukan kegiatannya seperti biasanya.

"Hh" (Namakamu) menghela nafasnya. la mendudukkan tubuhnya di atas sofa, sesekali mengusap keringat di keningnya.

"Anak Bunda capek ya?" (Namakamu) mengelus perutnya, mencoba berinteraksi dengan calon bayinya.

"Ayah kamu masih belum inget sama Bunda. Kamu ikut berdo'a ya supaya Ayah kamu cepet inget sama Bunda. Setelah Ayah inget, Bunda akan kasih tahu Ayah kalo kamu ada di dalam sini" (Namakamu) mengelus perutnya dengan senyuman manisnya. la berdo'a dalam hatinya agar Fajri segera mengingatnya.

(Namakamu) beranjak dari sofa menuju dapur, ia akan membuat susu khusus ibu hamil. la menuangkan dua sendok susu bubuk ke dalam gelas, ditambah sedikit gula dan air panas. la mengaduk secara perlahan hingga merata.

Setelah jadi, (Namakamu) membawanya kembali ke ruang keluarga dan menikmati susunya sembari menonton televisi. Tak lupa ia membawa setoples keripik kentang favoritnya.

Hari ini ia tidak membuka tokonya karena Vivian mempunyai jadwal kuliah pagi. Lagipula ia juga merasa lelah, sehingga ia memutuskan untuk menutup tokonya selama satu hari penuh.

Ting..Tong

(Namakamu) menolehkan kepalanya ke arah pintu. la mengernyitkan alisnya. Siapa yang bertamu? Jika Fajri, mengapa tak langsung masuk ke dalam rumah saja?

"lya,"

(Namakamu) memutuskan untuk membukakan pintu. la melangkah dengan hati-hati karena takut tersandung atau terpeleset.

Clekk!

"'Sia-Darin?"

"Hei" Darin melambaikan tangannya ke arah (Namakamu). la mengangkat kantung plastik yang ia pegang dan menunjukkannya pada (Namakamu).

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang