Part 9 [Petir Di Siang Bolong]

2.1K 195 34
                                    


"Dan Ricky, ini Fajri, dia-" Belum sempat (Namakamu) melanjutkan ucapannya, Fajri lebih dulu memeluk pinggang (Namakamu) dengan posesif, membuat (Namakamu) terkejut melihat aksi Fajri.

Ricky yang melihatnya juga tampak terkejut. Tiba-tiba saja raut wajahnya berubah saat Fajri menyela ucapan (Namakamu) dengan penuh penakanan pada setiap katanya.

(Namakamu) yang mendengarnya juga langsung menatap Fajri dengan tatapan terkejut.

"SAYA SUAMINYA, AND SHE'S MINE"

•••

Fajri menatap Ricky dengan tatapan tajam.

Sedangkan (Namakamu) masih menatap Fajri dengan tatapan kebingungan sekaligus heran.


"Eum, maaf, aku gatau kalo kamu udah- "

"Kamu gak bilang ke dia kalo kamu udah nikah?" tanya Fajri menyela ucapan Ricky.

Fajri menatap (Namakamu) dengan tajam. Walaupun nada bicaranya terdengar lembut,namun matanya melotot tajam.

"A-aku, aku. itu." (Namakamu) tampak
kebingungan untuk menjawab. la memainkan jari-jarinya gugup.

"Itu salah saya karena tidak bertanya padanya. Jangan salahkan istri Anda" sela Ricky.

Ricky menatap Fajri dengan tatapan dinginnya, Fajri juga membalas tatapannya tak kalah dingin.

"Kalau begitu, saya permisi. Dan saya harap kamu segera pulih"'

Ricky memberikan senyuman manisnya pada (Namakamu) dan dibalas (Namakamu) dengan senyuman kikuknya.

"Terima kasih, Pak" Ricky menganggukkan kepalanya. la segera keluar dari ruang rawat (Namakamu) dengan rahang menegang.

Setelah Ricky pergi, buru-buru (Namakamu) menjauhkan tubuhnya dari tubuh Fajri, membuat Fajri mengernyitkan kening melihatnya.

"Sorry" (Namakamu) langsung melesat ke kamar mandi. Berdekatan dengan Fajri membuatnya harus menahan nafas.

Fajri masih menatapnya dengan heran hingga sosok (Namakamu) menghilang di balik pintu kamar mandi. Ada apa dengan gadis tersebut?

•••

(Namakamu) menatap gedung-gedung di kota Paris yang tampak kecil dari jendela pesawat.

Saat ini ia berada di dalam pesawat dan duduk disamping Fajri yang terlihat sibuk mengutak-atik ponselnya dengan mengaktifkan mode air plane.

(Namakamu) meremas ujung kaosnya saat menyadari bahwa ia akan segera meninggalkan kota Paris, kota indah yang penuh dengan keromantisan.

la tidak ingin kembali ke negaranya, ia belum menghabiskan waktunya di Paris dengan baik.

Terlalu banyak kejadian mengejutkan disana yang membuatnya tak sempat menikmati keindahan kota Paris.

(Namakamu) menolehkan kepalanya ke samping dan menatap Fajri yang kini juga menatapnya.

"Ada apa?"

Fajri menghela nafasnya. "Harusnya gue yang tanya ada apa, kenapa lo gelisah gini?"

(Namakamu) mengalihkan pandangannya. la kembali memainkan ujung kaosnya sembari menundukkan kepalanya.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang