Part 2 [Second Meet]

2.7K 218 60
                                    

"Cantik"

(Namakamu) merasa mendengar
seseorang berbisik di belakangnya. la segera menolehkan kepalanya dan melihat Fajri yang kini memandangi majalah yang ia pegang.


Siapa yang Fajri maksud cantik? Dirinya atau Shena?

"Ji, kamu ngomong sama siapa?"

"Dia.. Akan kembali"

"Dia siapa?"

Fajri terkesiap saat mendengar (Namakamu) bertanya padanya. la menatap gadis tersebut dengan datar.

"Nggak"

Fajri segera berlalu. la tidak peduli
dengan (Namakamu) yang kini menatapnya dengan beribu pertanyaan di kepalanya.

Siapa dia yang Fajri maksud?

••••


Hari ini (Namakamu) menjalani sidang skripsi. Sidang yang menentukannya untuk patut di wisuda atau tidak. (Namakamu) menunggu gilirannya dengan gelisah. la menatap teman-temannya yang sama tegangnya dengan dirinya.

"(Namakamu) Adhinta Azalea "

(Namakamu) menghela nafasnya saat
namanya dipanggil. la berdo'a dalam hati agar ia dilancarkan dalam sidang skripsinya.

Di dalam, para dosen sudah menunggunya, siap memberondonginya dengan berbagai
pertanyaan yang harus ia jawab. Jika ia berhasil menjawab dengan lancar dan benar, ia akan diluluskan.

"Good luck" (Namakamu) menyemangati dirinya sendiri.
Apapun hasilnya nanti, ia harus
tetap memberikan yang terbaik.

la segera memasuki ruangan dan
melaksanakan sidang skripsinya.

•••

"Fyuuhh"
(Namakamu) mengusap keringat di keningnya dengan tangannya.

la sudah berada di dalam selama 2 jam. Didalam ia harus menjelaskan skripsinya dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh dosen.

Pengumuman kelulusan akan diumumkan beberapa jam lagi. la harus menunggu lagi untuk mengetahui hasilnya.

"(Namakamu)"

(Namakamu) menolehkan kepalanya saat mendengar seseorang menyapanya. la melihat Darin, sahabatnya, yang kini tersenyum ke arahnya sembari menyodorkan teh botol dingin untuknya.

Darin adalah sahabatnya dari kecil, mereka selalu bersama kemana-mana. Bahkan mereka satu universitas, tetapi beda akademisi. Darin tahu segala hal tentangnya. la juga tahu tentang perjodohannya dengan Fajri, hanya saja ia tidak bercerita jika Fajri memperlakukannya dengan buruk.
la tidak ingin mengumbar aib rumah tangganya.

"Gue tau lo tegang, nih ambil"

(Namakamu) menerima teh botol dingin dari Darin. la tersenyum pada Darin.

"Makasih ya,"

Mereka berdua duduk di salah satu bangku yang ada di taman.
Mereka menikmati pemandangan taman. Semilir angin membuat suasana menjadi sejuk.

"(Namakamu), lo nggak sembunyiin sesuatu dari gue kan?"

(Namakamu) menatap Darin yang kini menatapnya dengan curiga.

"Apa?"

"Gue tau lo pasti sembunyiin sesuatu sama gue. Apa lo belum yakin gue ini sahabat lo, sampe lo gamau ceritain semuanya sama gue."

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang