Part 14 [Dreams]

2.9K 187 45
                                    


(Namakamu) menatap Fajri dengan tatapan berkaca-kaca. la tak percaya kata sakral itu keluar dari mulut Fajri. Kalimat yang selama ini ia nanti-nantikan keluar dari mulut Fajri.

Fajri mendekatkan wajahnya dan mengecup kening (Namakamu) dengan cukup lama, membuat (Namakamu) memejamkan matanya.

Fajri menjauhkan wajahnya lalu tersenyum saat menatap wajah (Namakamu) yang tersipu.
la mengelus pipi (Namakamu) lembut.

"Aku sayang kamu. Oh bukan, lebih besar lagi, aku cinta sama kamu"

••••

(Namakamu) dan Fajri berdiri di depan pintu Apartemen Shena. Fajri sudah menekan bel Apartemen Shena, namun Shenaa tak kunjung membukakan pintu Apartemennya. Hari ini, (Namakamu) meminta Fajri untuk menemaninya meminta maaf kepada Shena terhadap sikap buruknya selama ini.

(Namakamu) meremas tangan Fajri yang ada di dalam genggamannya. la gugup. la takut Shena tidak akan menerima permintaan maafnya. Fajri tersenyum lembut, berusaha menenangkan.

Clekk

Tak lama kemudian, pintu Apartemen Shena terbuka. Tampak Shena yang sedang mengenakan baby doll khusus ibu hamil yang membuat perut buncitnya terlihat. Shena tersenyum ke arah (Namakamu) dan Fajri.

"Hei, ada apa kalian kesini? Mau main ya? Yuk, masuk!"

Shena membukakan pintu Apartemennya lebar-lebar. la tersenyum begitu hangat, membuat (Namakamu) semakin merasa tak enak mengingat perlakuan kasarnya dulu.

(Namakamu) dan Fajri memasuki Apartemen Shena. Shena mempersilahkan mereka duduk di sofa, sedangkan dirinya membuatkan minuman di dapur.

Tak lama kemudian, Shena kembali sembari membawa dua gelas jus jeruk. la juga membawa toples berisi keripik kentang sebagai camilan.

"Kamu tinggal sendiri disini?" tanya (Namakamu) hati-hati.

Shena tersenyum. "lya, emangnya sama siapa lagi?" Shena terkekeh kecil.

"Oh iya, ada apa kalian kesini? Barengan lagi? Apa kalian butuh sesuatu dari aku?"

Dengan cepat (Namakamu) menggeleng. "Kita kesini mau minta maaf. Eum, lebih tepatnya aku sih. Aku mau minta maaf soal sikap aku ke kamu dulu. Aku udah bersikap kasar sama kamu. Maafin aku ya, Shen?"

Shena tersenyum. la mengelus telapak tangan (Namakamu) dengan lembut. "Aku udah maafin kamu. Aku maklumin kamu karena kamu dulu pasti mikirnya ini anak Fajri dan aku bakal rebut Fajri kan? Aku maklum, karena aku juga perempuan, aku tau apa yang dulu kamu rasain"

(Namakamu) tersenyum. Shena adalah gadis yang baik hati dan ramah, pantas saja Fajri rela menikahinya demi bayi yang dikandung Shena. Shena membuat siapa saja yang berada di dekatnya menjadi nyaman. Shena orangnya supel, ramah dan bersahabat.

"Oh iya, udah berapa bulan usia baby kamu?"

"Baru jalan empat bulan"

"Udah tau cewek atau cowok?"

"Belum sih, mau surprise aja" Shena tersenyum ceria.

"Shen, Fiki gimana?" tanya Fajri.

Shena yang tadinya ceria kini berubah murung. (Namakamu) yang melihatnya langsung mencubit lengan Fajri. Fajri perusak suasana.

"Aku gatau, Ji. Tapi aku denger dia mau tunangan sama pacarnya."

"Kenapa sih cowok pada brengsek? Kenapa Fiki gamau tanggung jawab? Mau enaknya doang tapi gamau terima resiko." sungut (Namakamu) berapi-api. la begitu kesal dengan sosok Fiki tersebut.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang