Part 6 [Sensasi Aneh]

2.2K 210 24
                                    

(Namakamu) mengamati semua yang Fajri lakukan padanya. Hatinya terasa menghangat melihat Fajri yang perhatian padanya.

Tak sadar, senyumannya terkembang di sudut bibirnya menyadari Fajri masih peduli padanya.

Tadi, saat ia terjatuh di kamar mandi tadi, ia melihat Fajri tampak panik dan khawatir.

Apakah benar Fajri mengkhawatirkannya?
(Namakamu) tersenyum. la memajukan wajahnya ke arah wajah Fajri dan langsung mengecup pipi Fajri.

la menjauhkan wajahnya sembari tersenyum. la melihat Fajri tampak menegang,

"Makasih, suamiku"

****

Fajri menyeruput kopi hitamnya yang terlihat masih mengepul. la memang baru saja memesannya. Di pagi hari yang dingin ini memang terasa nikmat jika menikmati kopi yang masih panas.

Fajri sedang berada di salah satu Cafe 24 jam yang berada di ujung jalan yang berseberangan dengan hotel yang ia tempati. Terlalu pagi untuk nongkrong di Cafe pukul 3 pagi seperti ini.

Disini hanya ada dirinya dan beberapa orang yang mungkin mengalami insomnia.

Fajri kembali menyeruput kopinya. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu.

Saat gadis itu tiba-tiba mengecup pipinya, ia merasa ada sesuatu yang menyengat tubuhnya, seperti ada sengatan listrik yang menjalar keseluruh tubuhnya.

la tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. la bahkan tidak pernah menyangka akan mengalami jal seperti ini.

la selalu berkomitmen pada dirinya sendiri untuk tidak melibatkan perasaannya dalam pernikahan karena perjodohan ini. Pernikahan
ini ia laksanakan sesuai permintaan kedua orang tuanya, bukan karena kemauannya.

"Oh, shit!"
Fajri mengacak rambutnya. Harusnya ia mampu mengontrol dirinya agar tidak mengalami hal-hal tidak diinginkan seperti ini.

la berusaha mati-matian menahan rasa ingin.lebihnya pada (Namakamu), tapi setelah gadis
itu mencium pipinya, ia merasa menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar kecupan.

Fajri terdiam sesaat. la merasa sangat bodoh sekarang. Karena apa? Untuk apa ia mengikuti prinsip gadis itu? la adalah seorang suami. la berhak mendapatkan haknya sebagai seorang
suami.

Fajri tersenyum miring. Gadis itu
membuatnya menginginkan sesuatu yang lebih, dan gadis itu harus membayarnya.

****

(Namakamu) merapikan sprei ranjang hotel.yang berantakan. Seharusnya ia tidak usah.merapikannya, karena nantinya akan ada petugas yang membersihkannya. Namun ini sudah menjadi kebiasaannya setiap bangun dari tidurnya.

(Namakamu) melirik jam yang ada di
ponselnya. Pukul 8 pagi waktu setempat. (Namakamu) mengernyitkan alisnya saat
menyadari sesuatu. la tidak melihat Fajri sejak tadi. Dimana pria itu berada?

(Namakamu) duduk di pinggir ranjang sembari mengutak-atik ponselnya. la mencoba menghubungi Fajri.

(Namakamu) menepuk keningnya saat ia menyadari sesuatu. la bahkan tidak memiliki nomor ponsel Fajri yang notabenenya adalah suaminya sendiri.

"Astaga, kenapa gue bisa lupa sih? Gue kan gak punya nomornya Fajri"

(Namakamu) melemparkan ponselnya ke atas ranjang. la menopang dagunya menggunakan telapak tangannya.

Apa Fajri pergi karena tadi ia mencium pipinya?

la bahkan tidak sadar jika ia mencium pipi Fajri. Itu semua bukan ia sengaja, secara refleks ia mencium pipi Fajri. la juga terkejut sesaat setelah mencium pipi Fajri.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang