Part 17 [Jealous?]

1.9K 201 18
                                    

"Selamat menikmati,"

(Namakamu) duduk di hadapan Fenly sembari sesekali tertawa saat Fenly melontarkan candaannya.

Tanpa mereka ketahui, seseorang memperhatikan mereka dari dalam mobil sembari mencengkram setirnya dengan erat.

Rahangnya tampak mengeras. Dan otot lengannya tampak menegang dari balik kemeja berwarna biru tuanya.

"Kenapa gue ngerasa cemburu kayak gini?"

•••

"Hubungan kamu sama suami kamu gimana?" tanya Fenly sembari menyuapkan sepotong Red Velvet ke mulutnya.

"Ya gitu, dia masih belum inget apa-apa"

"Oh," Fenly manggut-manggut.

Kling!

(Namakamu) menolehkan kepalanya saat mendengar bel di atas pintu masuk tokonya berbunyi. la hampir saja terjatuh dari kursinya saat melihat Fajri-lah yang memasuki tokonya.

"Se-selamat pagi" sapa (Namakamu). la segera berdiri dari duduknya dan mempersilahkan Fajri untuk duduk.

"Menu?" ucap Fajri setelah ia duduk di atas kursi.

"Hah?"

"Menu" ulang Fajri dengan nada datar dan dingin.

"Ah iya-iya," (Namakamu) langsung meminta buku menu pada Vivi lalu memberikannya pada Fajri.

"Eum," Fajri tampak membolak-balikkan buku menu dengan tatapan meneliti.

"Chocolate Lava sama white coffe. Cepet ya!" ucap Fajri dengan nada memerintah.

(Namakamu) mengangguk. la menatap Vivi dengan tatapan cepet-bikinin-pesanannya melalui sudut matanya.

Vivi mengangguk dan segera pergi ke dapur.

(Namakamu) meletakkan menu di meja kasir dan kembali duduk di hadapan Fenly. Sesekali ia menatap Fajri yang sibuk dengan ponselnya.

"Dia suami kamu kan?" tanya Fenly begitu lirih.

(Namakamu) mengangguk. "lya, aku juga gatau kenapa dia ada disini. Tumben banget dia kesini"

"Mungkin dia kangen sama kamu"ucap Fenly dengan tatapan menggodanya.

Mendengar jawaban Fenly, (Namakamu) langsung memukul lengan Fenly dengan bibir mengerucut.

"Dia inget aku aja enggak, gimana mau kangen?"

Fenly terkekeh mendengar ucapan (Namakamu). la refleks mencubit kedua pipi (Namakamu) dengan gemas.

"Aku harap anak kamu nanti bisa secantik dan selucu kamu"

"Aamiin," jawab (Namakamu) sembari mengelus perutnya.

Fajri yang mengamati keduanya sedari tadi tampak mengerutkan keningnya. Anak? Fajri sempat menatap (Namakamu) dengan bingung karena sedari tadi perempuan itu tampak mengelus-elus perutnya.

"'Selamat menikmati, Tuan"

Fajri terkesiap saat tiba-tiba seorang gadis meletakkan pesanannya di atas meja. la sempat menolehkan kepalanya dan melihat gadis muda tersebut tersenyum ke arahnya sebelum ia kembali ke dapur.

Fajri menyeruput white coffe-nya sembari menatap (Namakamu) dan Fenly yang kini terlihat bercanda. Ada rasa tak suka di hatinya saat melihat kebersamaan mereka. Seperti perasaan familiar yang pernah ia rasakan sebelumnya pada perempuan itu.

"Selamat pagi"

(Namakamu), Fenly dan Fajri langsung menolehkan kepalanya mendengar suara sapaan seorang gadis. (Namakamu) langsung tersenyum begitu melihat Darin-lah yang berkunjung ke tokonya.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang