Part 11 [Fajri Cemburu?]

2.1K 197 15
                                    


"Jadi, gimana? Mau jadi istri tua atau jadi. janda?"

Fajri menatap (Namakamu) penuh tatapan mengancam. la melayangkan senyuman liciknya.

(Namakamu) melihat tangan Fajri yang memeluk pinggang Shena, dan Shena memeluk lengan Fajri. Pasangan yang romantis bukan?
Pikirnya..

(Namakamu) memejamkan matanya. la menghembuskan nafasnya sebelum mengucapkan keputusannya.

Keputusan yang membawanya pada awal mula sebuah kesakitan dan hati yang penuh luka.

"Ya, aku siap jadi istri tua"

*****

Semua yang ada di ruangan tersebut menatap (Namakamu) dengan tatapan tak percaya.

Begitu pula dengan Fajri. la bahkan mengira (Namakamu) akan memilih opsi kedua.

"Nak, kamu serius?"

Sumi menatapnya dengan tatapan tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sumi juga sama-sama perempuan, ia tahu apa yang dirasakan (Namakamu).

(Namakamu) mencoba tersenyum, walau mati-matian ia menahan air matanya. la mengelus lengan Sumi lembut.

"Aku gapapa Mi, aku ikhlas kok. Aku gamau anak itu lahir tanpa seorang Ayah, masa depan anak itu yang dipertaruhkan"

"Apa kamu gak mau pikir-pikir dulu? Ini semua juga menyangkut masa depan kamu"

Kali ini Hasim yang angkat bicara. Tatapannya begitu sendu, menyiratkan rasa khawatir dan iba dari seorang Ayah kepada anaknya.

"Abi, percaya sama aku, semuanya akan baik baik saja" (Namakamu) mengelus lengan Hasim dengan lembut.

"Semoga," lirihnya.

"Mi, aku ke kamar atas dulu ya? Aku capek, aku mau istirahat. Kali aja kalian mau ngobrolin tentang calon anaknya Fajri"

(Namakamu) masih sempat-sempatnya terkekeh di kondisi seperti ini. la berusaha terlihat tegar walaupun sebenarnya ia begitu rapuh.

"Selamat malam, Umi,Abi."

(Namakamu) mengecup pipi Sumi dan Hasim lalu segera berjalan menuju kamar atas. Kamar yang dulu ia tempati pertama kali bersama Fajri setelah pernikahan mereka.

***

(Namakamu) menutup pintu dengan perlahan. Seketika itu pula air matanya berjatuhan. la bersender pada pintu sembari terduduk dilantai.

la merasa bimbang saat ini. Di satu sisi, ia tak ingin menjadi janda di usianya yang begitu muda. Di sisi lain, ia juga tak ingin menjadi istri pertama.

Pernikahan yang selama ini ia harapkan menjadi pernikahan yang indah malah semakin memburuk.

la tidak ingin menyalahkan siapa-siapa disini. Hanya saja, ia merasa begitu kesal dengan Shena.

Bukankah ia dan Shena sama-sama seorang perempuan? Tapi kenapa Shena tidak mau mengerti perasaannya?

(Namakamu) memilih menjadi istri tua semata-mata hanya ingin menyelematkan kedua orang tuanya.

Pernikahan ini terselenggara karena kerjasama bisnis antara Papanya dan mertuanya. la dan Fajri hanya menjadi kelinci disini.

Namun, ia tak ingin menyalahkan Papanya meskipun dulu ia dipaksa untuk menikah dengan Fajri.

(Namakamu) menghapus air matanya dengan kasar. la berdiri lalu segera berjalan menuju cermin.

la menatap pantulan dirinya di cermin. Di dalam cermin itu, bukan dirinya yang lemah dan rapuh, namun di dalam cermin itu tampak seorang gadis yang kuat dan mandiri.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang